Bab LXXIII

516 63 13
                                    

Harap bijak dalam membaca




















Flasback...

"Aaaaak....".

"Nyonya jangan melakukan itu, itu perbuatan yang salah" marta (kepala pelayan) mencoba menahan tubuh ibu wonyong yang akan menyerang wonyoung kecil.

"LEPASKAN AKU!!, duke jadi berubah gara-gara dia!!. KAU SEHARUSNYA TIDAK LAHIR KE DUNIA INI!!" Nyonya omerta.

Wonyoung kecil hanya bisa meringkuk ketakutan menatap ibu yang sangat ia cintai.

"Biarkan aku pergi, bernainya kau masih menahanku!!. LEPASKAN AKU!" nyonya omerta.

"Akhh" marta terkena cakaran pada wajahnya.

"Saya mohon tenang nyonya, anda seharusnya tidak boleh seperti ini" marta.

"Lepaskan aku, aku bilang lepas...." tubuh ibu wonyoung tak sengaja terdorong oleh marta sampai jatuh ke lantai.

"KYAAA!!".

Brak....., mata wonyoung langsung melebar saat melihat ibunya terkapar di lantai.

"I-ibu...." tubuh wonyoung yang akan mendekat langsung ditahan oleh marta.

"Saya kira kesehatan mental nyonya sudah membaik. Sepertinya salah telah salah. Nyonya jika anda benar-benar perduli pada nona muda sebaiknya anda jangan pernah menemuinya lagi" mendengar itu nyonya omerta jadi mengingat kembali siapa wonyoung itu, kesadaranya langsung kemabali.

"Mulai sekaran anda jangan memikirkan tentang nona dan jangan bertemu dengan nona" marta.

Wonyoung hanya bisa terdiam memeluk tubuh marta sambil menangis.

Saat wonyoung di bawa berlari keluar kamar, nyonya omerta langsung histeris.

"Bayiku tidakk!!....., maafkan ibu. Anaku sayang maafkan ibu....".

Brak......,pintu ruangan sudah tertutup menyisakan marta dan wonyoung kecil yang menangis di pundaknya.

"Tolong janga kawatir nona muda. Nyonya hanya sedang sakit, bahkan jika saya harus mati, saya akan melindungi anda sampai akhir".

"Hiks....hiks" wonyoung.

End of flasback.

"Waktu aku masih kecil aku sangat kesulitan menghadapi kesehatan mental ibuku. Aku tidak memiliki siapapun untuk bersandar, hanya ada satu tangan yang mau mengapaiku. Tapi sekarang aku harus melihatnya berlutut dihadapanku seperti ini?" Batin wonyoung.

Marta melihat ke arah wonyoung dengan wajah ketakutan.

"Ada apa ini marta?" Wonyoung.

"Katakan padanya!" Haruto masih mengarahkan pedang miliknya ke leher marta.

"SAYA MINTA MAAF NONA!, saya hanya kawatir pada keaadaan nyonya. Jadi saya mengatakan tentang kebiasaan nyonya. Nyonya adalah duces omarta jadi aku hanya bilang akan lebih baik jika beliau menghilangkan kebiasaan buruknya" marta bersujud di hadapan wonyoung dan haruto.

"Saya hanya mengatakan itu, tapi nyonya malah marah! Dan menampar saya" marta.

"Aku tidak heran kenapa jeongwoo bertingkah sangat aneh. Apakah dia telah menyembunyikan kebiasaanya sampai sekarang?" Batin wonyoung frustasi.

"Tapi menurut semua cerita yang ku dengar dari jeongwoo kau ini telah bernohong" mendengar itu wonyoung langsung menoleh ke arah haruto.

"Berani-beraninya kau meninggalkan tuanmu dan mengatakan hal kurang ajar seperti itu. Apakah kata-kata itu benar keluar dari mulutmu?" Haruto.

"Marta apa itu benar?!!" Wonyoung.

"Itu t-tidak benar nona, saya tidak mungkin melakukan semua itu!" Marta masih terus menyangkal dan merasa semua perbuatanya benar.

"Tolong percayalah pada saya nona!" Marta.

"Kukira itu hanya emosi sesaat, aku yakin aku telah cukup menaruh perhatian. Setelah kejadian melarikan diri aku sudah memastikan pada marta untuk memeperlakukan jeongwoo dengan lebih baik lagi. Marta pasti telah salah paham mengenai maksudhku dan malah melakukan tugas yang sebaliknya. Dengan harapanku yang simpel dan polos, aku berharap mereka bisa akrab dan baik-baik saja. Jadi aku hanya mencoba untuk menceritakan tentang kemiripan jeongwoo dengan ibuku" batin wonyoung.

"Ngomong-ngomong kau ini tidak berhak untuk mengatakan semua itu. Aku sudah cukup dengan perbuatan tidak masuk akalmu itu" haruto.

"Tuan, nona saya minta maaf karna telah menganggu, tapi ada seseorang yang ingin menemui kalian berdua" butler.

"Saya memberi hormat".

"Bicaralah" haruto.

"Saya adalah tukang kebun yang baru. Sebenarnya tadi malam saya berhenti untuk sekedar mengecek taman yang tuan buat. Saya tidak yakin apakah karna udara dingin di luar, tapi suasana di dalam taman itu seperti ada yang salah".

Flasback......

"Anda di sini nyonya" marta.

Tukang kebun bersembunyi di balik semak-semak untuk menguping pembicaraan mereka berdua.

"Oh bukankah itu kepala pelayan pribadi nona wonyoung?" Batin tukang kebun.

Tukang kebun terus mendengarkan percakapan mereka yang makin lama makin memanas.

"Saya sampai berfikir bahwa nyonya dari castil ini telah dikutuk!" Marta.

"Apa yang dia katakan pada nyonya?!. Aku tau bahwa kepala pelayan bukan orang yang baik, tapi bukankah dia tidak boleh berbicara seperti itu pada nyonya??".

End of flasback...

"Saya mendengarnya dengan sangat jelas, dia telah megutuk nyonya".

Tubuh marta terlihat bergetar ketakutan.

"Dan dia bilang nyonya jadi bersikap arogan hanya karna nyonya adalah cinta pertama tuan".

Wajah haruto terlihat benar-benar marah sekarang. Tubuhnya mengeluarkan aura gelap.

"MARTA BAGAIMANA BISA KAU...." Wonyoung.

"Dan ini..., saya mengambil ini saat mereka meninggakan taman" tukang kebun menyerahkan kacamata marta yang terjatuh setelah ditampar oleh jeongwoo.

"Sayang ingin mentakan ini pada kalian semua karna apa yang telah dikatakan kepala pelayan sangat tidak pantas untuk didengar oleh nyonya rumah ini".

Wonyoung menatap tidak percaya pada marta.

"Saya hanya ingin anda tau kebenaranya".





































Bersambung.........

Tuh kan nyong, anak gua mah orang baik😭😭






How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang