Bab XLIII

578 64 17
                                    

Harap bijak dalam membaca












"Jeongwoo akan kusimpan....".

"Huh??" Jeongwoo.

"Batu ruby milik jeongwoo" jelas haruto.

Flasback

Saat jeongwoo akan meninggalkan gua, sang naga masih mengikutinya dari belakang.

Karna kasian akhirnya jeongwoo mengusap-usap wajah sang naga.

"Krunggg".

"Huh?" Jeongwoo merasa sang naga meletakan sesuatu ditanganya.

Saat dilihat tenyata itu sebuah batu rubi yang sangat cantik, batu itu seukuran telapak tangan jeongwoo.

"Ini?....".

End of flasback.

"A-ah iya-ya ternyata haruto membicarakan batu ruby yang naga itu berikan padaku" batin jeongwoo malu.

"T-terimakasih, kalau begitu aku juga akan menitipkan batu ruby itu padamu" jeongwoo tersenyum semanis mungkin untuk menutupi rasa malunya.

"Baiklah" melihat senyum jeongwoo membuat haruto sedikit tersipu.




Setelah berbincang-bincang kini mereka melanjutkan acara makanya.

"Makanlah ini juga" haruto menyodorkan sepiring puding coklat pada jeongwoo.

"Puding itu lembut, jadi kau akan mudah memakanya" wonyoung.

Mendapatkan tatapa dari kedua saudara itu membuat jeongwoo mau tak mau memakan puding itu.

"Mereka berdua ini memang saudara" batin jeongwoo.

"Emm ini rasanya enak, biasanya perutku akan menolak ini. Sudah lama sekali aku tidak makan ini" jeongwoo.

"Kakak apakah yangmulia tidak mengatakan hal apapun soal naganya?" Wonyoung.

"Tidak sama sekali, ya walaupun dikuil dia mengatasi itu sebagai salah satu bentuk promosi gladiator" haruto.

"Apa itu mungkin?" Wonyoung.

"Sebagai pemuda berpendidikan saya mengatakan bahwa hal itu bisa terjadi nona. Satu karna hal itu sangat langka, dan lagi pendapat dari mayoritas pertama mengatakan bahwa hal itu harus diumumkan" jawab junghwan, ia berusaha tebar pesona di depan wonyoung.

"Naga itu masih sangat muda" batin jeongwoo.

"Jangan pikirkan tentang itu, jika mereka punya otak maka mereka akan membiarkanya" haruto.

"Bagaimanapun semakin sang naga aktif, maka jumblah para monster akan meningkat" wonyoung.

"Belum tentu, jika kau juga mengitung berapa banyak monster yang ia makan jumblahnya akan mirip" haruto.

Putri arien memegang biskut bentuk naga dengan wajah sedih.

"Naga sangat kasihan" putri arien.

"Iya putri benar, disamping itu sang naga bangun juga karnaku" jeongwoo jadi ikut murung.

Haruto yang sedaritadi menatap wajah jeongwoo jadi keheranan melihat ekspresi jeongwoo yang tiba-tiba murung.















Akhirnya setelah acara piknik jeongwoo dan haruto memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman.

"Apakah tidak masalah untuk jalan-jalan sekarang?" Haruto menghawatirkan kondisi kesehatan jeongwoo.

"Sergi berbicara padaku bahwa setidaknya aku harus keluar untuk jalan-jalan 30 menit sekali setiap harinya. Karna sebelumnya aku tidak bisa berjalan dengan benar" jeongwoo.

"Ah benar" haruto.

"Tapi kenapa kau terus mengikutiku" batin jeongwoo.

Haruto terus berjalan di belakang jeongwoo. Ia kemudian melirik ke arah tangan jeongwoo yang kosong, dengan perlahan ia mendekatkan jarinya pada tangan jeongwoo.

Tak

"Aku lega kau baik-baik saja" dengan cepat haruto mengenggam erat tanga jeongwoo.

Jeongwoo hanya bisa terdiam sambil menatap wajah haruto.

"Tidak jangan salah paham, hal ini hanya akan berlangsung sementara. Selain itu jika aku membuat kesalahn kecil saja, pasti semuanya akan kembali seperti semula" jeongwoo.

"Ngomong-ngomong teman yang mengajakmu kabur, saat itu apakah pertama kalinya kalian bertemu di perbatasan hutan?" haruto.

Mendengar pertanyaan hatuto membuat muka jeongwoo langsung panik.

"Melihat dari ekspresi wajahmu sepertinya itu bukan pertemuan pertama kalian" haruto.

"Untuk grifin aku bertemu dia untuk yang pertama kalinya" jeongwoo.

"Popori?" Haruto.

"Apakah nama spesies dari popo adalah popori??" Batin jeongwoo.

"Aku sudah pernah bertemu denganya, sudah lama sekali. Aku pertama kali bertemu denganya saat acara berkuda" jeongwoo.

Akhirnya jeongwoo menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi saat itu secara ringkas.

"Saampai aku selesai bicara, dia hanya mendengarkanku dengan diam. Dia tidak bertanya tentang apapun".

"Mari berfikir sejenak, popo dan grifin bagaimana dengan mereka?" Jeongwoo.

"Aku bahkan tidak mengganggu mereka, dan mengirmnya kembali" haruto.

"Syukurlah" senang jeongwoo.

"Apakah tidak ada hal lain yang terjadi?" Haruto.

"Apa?" Jeongwoo.

"Sebagai contoh, kau bertemu seseorang dikuil?" Haruto.

"Jebakan macam apa lagi ini?, aku bertemu dengan yoshi dan doyoung di kuil tapi aku tidak bisa memberitahumu" jeongwoo takut akan jadi masalah jika dia mengatakan yang sebenarnya.

Setelah memikirkan matang-matang akhirnya jeongwoo menggelengkan kepalanya.

"Hah sekarang aku jadi mengerti, kasus kali ini bukanlah melarikan diri melainkan sebuah penculikan" haruto.

"Haha orang sepertiku diculik"
jeongwoo.

(Jangan salah woo banyak yang pengen culik kamu😂🤣).

"Dan juga" haruto.

"Ehh??" Tangan jeongwoo ditarik untuk duduk dipangkuan haruto.

"Apakah ada pria lain yang kau temui di perbatasan hutan?, disamping teman  yang melarikan diri bersamamu" haruto.

Jeongwoo yang ditatap secara intens membuatnya jadi merinding plus malu.

"Aku akan senang mendengarkan cerita lebih darimu".




















Bersambung...........

Wets wets udah pangku-pangkuan aja ni pak🤣.

Orang ko bisa cantik+ganteng dalam waktu yang bersamaan ya?.

Orang ko bisa cantik+ganteng dalam waktu yang bersamaan ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang