Bab LII

537 65 13
                                    

Harap bijak dalam membaca




























"Nyonya?!!".

"K-kami....".

"Hiks aku..." jeongwoo.

"?!!" Mereka bertiga terkejut melihat jeongwoo menangis.

"Aku benar-benar tidak melakukan apapun, kupikir kalian akan mengerti. Tapi seperti dugaanku seseorang seperti diriku ini tidak bisa bertahan disini!" jeongwoo menutupi wajahnya sambil terus menangis.

Para lady itu langsung mendekat ke arah jeongwoo dan mencoba menenangkanya, mereka takut jika haruto melihat hal ini.

"Itu tidak benar nyonya!".

"Ini adalah kesalahan kami".

"Tidak!" Jeongwoo membuka tirai dan hendak pergi.

"Aku akan menemui suamiku dan minta cerai sekarang. Dengan melakukan hal itu bisa meredakan kemarahan kalian kan?" Jeongwoo menatap mereka dengan wajah polosnya, sedangkan para lady merasa panik karna jika jeongwoo melaporkan hal ini pada haruto sudah jelas kepala mereka akan hilang.

Jeongwoo lanjut menutupi wajahnya.

"Nyonya tolong berhenti menangis" wajah mereka terlihat sangat pucat.

"Hahaha betapa menjijikanya jika haruto mendengar aku minta cerai karna para tikus ini. Kkkk mereka pasti ketakutan jika terkena hukuman" dibalik wajahnya yang ia sembunyikan jeongwoo tersenyum lebar.

"Hiks sepertinya kami telah salah paham padamu nyonya, kami mendengar berita itu dari orang lain" salah seorang lady menangis sangking takutnya.

"Tolong maafkan saya nyonya".

"Kami telah bersalah".

"Makanya jangan cari masalah denganku, apa aku harus memebiarkan mereka begitu saja ya?. Ya mari lakukan secara perlahan-lahan saja" batin jeongwoo sambil mengusap air mata palsunya.

"Benarkah?, apa kalian mempercayai apa yang kukatakan?" Jeongwoo.

"Tentu saja nyonya!" Jawab mereka serentak.

"Terimakasih, aku tidak akan meminta cerai dari suamiku lagi" jeongwoo.

"Terimakasih tuhan!".

Setelah itu mereka tertawa bersama. Setidaknya mereka tidak akan berani mengunjing jeongwoo lagi.

"Mungkin bagi beberapa orang kejadian ini terlihat menyentuh hati. Tapi ada beberapa orang yang bisa bersikap sama seperti para lady ini. Karna mereka tidak tau rasanya berdiri di atas danau yang membeku lalu kau tak tau kapan es itu bisa pecah dan menengelamkanmu" batin jeongwoo.






Tap tap tap

Jeongwoo melanjutkan perjalananya yang tertunda.

"Aduh tenggorokanku rasanya sakit" jeongwoo.

"Berpura-pura itu membutuhkan energi yang banyak".

Dor dor dor

"Waw lihat itu" seseorang menujuk ke arah langit yang dipenuhi dengan kembang api.

Balkon yang semula sepi langsung jadi ramai seketika.

"Woah".

"Kembang api?" Jeongwoo berjalan sambil sedikit melirik ke arah kembang api.

"Ya kembang api bukan masalah, tapi karna hal itu sekarang jadi banyak orang disini" tubuh jeongwoo yang kecil terhimpit diantara begitu banyak orang.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang