Bab XVI

635 68 6
                                    

Harap bijak dalam membaca

















Haruto terdiam ditempatnya, sebenarnya kenapa orang didepanya ini ketakutan?. Iakan hanya meminta sebuah apel.

Haruto memperhatikan cambuk yang jeongwoo bawakan.

"Sepertinya kuda di romagna lebih suka makan cambuk daripada cemilan" haruto.

"Maaf?" Jeongwoo menutupi mulutnya saat haruto mengambil cambuk itu.

Ia sudah siap-siap menutup mata namun hal yang dilakukan haruto membuat jeongwoo terkejut. Alih-alih mencambuk jeongwoo, haruto malah membuang cambuk itu.

"Kau!, kenapa kau malah membawa benda itu" suara haruto terdengar sangat menakutkan ditelinga jeongwoo.

"I-itu, oh itu kalau kau mau aku membawakan yang lainya tunjukan padaku dimana tempatnya. Aku akan membawakanya" jeongwoo.

Haruto sudah muak rasanya.

"Jika aku menyuruhmu membawakan yang lainya memang apa yang akan kau lakukan pada benda itu?" Haruto.

"Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membantah. Aku tau aku salah" jeongwoo semakin menundukan kepalanya.

"Jadi apa kesalahanmu?" Haruto.

"Semuanya, dari awal aku sudah salah" jeongwoo.

"BUKAN ITU!!, SUDAH CUKUP-SUDAH CUKUP. BERHENTILAH BERBICARA SIALAN!!" jeongwoo reflek langsung menutup mulutnya, ia sangat ketakutan sekarang.

"Hmp" haruto menarik tubuh jeongwoo untuk berdiri, jeongwoo yang tiba-tiba ditarik mulai tersadar dari panik attack yang menyerangnya.

"Kenapa kau tidak coba bernafas dengan benar" haruto terus memegangi tangan jeongwoo agar jeongwoo sedikit tenang.

"Hik tidak bisa ehh.." jeongwoo.

"Ah nafasku mulai normal" batin jeongwoo.

"Apa ini?, aku kan sudah sering mengalami ini. Kenapa aku bersikap seperti ini?, apa yang membuatku merasa sangat ketakutan?. Hah aku harus tenang dan memulainya kembali" setelah kesadaran jeongwoo kembali ia mulai tersenyum manis pada haruto.

"Apa hal terpenting dalam mengendarai kuda?" Haruto.

"Aku tidak tau, karna aku tidak percaya akan bertemu dengan orang baru".

"Untuk apa bertemu orang baru?, ambilah ini" haruto menyerahkan sebuah apel.

"??".

"Kau bilang kau ingin memilih kuda?, jika kau ingin mendapatkan hati mereka maka kau harus bersikap baik pada mereka. Itu akan jadi jauh lebih mudah untuk mengendarai mereka" haruto.

"Jadi maksudnya tadi aku disuruh membawa apel?!!, jadi rasa takutku tadi tidak berguna" karna malu jeongwoo langsung memasang wajah cemberut.

"Tapi apakah tidak apa-apa jika aku mengendarai kudamu?" Jeongwoo.

"Tidak apa" haruto.

"Benarkah?" Senang jeongwoo.

"Um benar" haruto.

"Tapi apakah kudamu tidak akan merasa terganggu?" Jeongwoo.

"Kuda ini hanya perlu diberikan apel dan dia tidak akan mengenali siapa pemiliknya" haruto.

"Hai aku akan memberikanmu ini, jadi bersikap baiklah padaku".

Haruto terdiam melihat jeongwoo dari samping, memang kabar itu tidak salah  jeongwoo memang sangat cantik. Hah tunggu cantik??, sejak kapan dia bisa menilai orang cantik!!.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang