Bab LXV

544 51 16
                                    

Harap bijak dalam membaca















"Perhiasan ini terbuat dari hati naga?. Jangan bilang ini adalah alasan ayah terlihat tidak bahagia dipesta kemarin" paniknya.

"Oh maaf soal acara pesta kemarin. Aku meluangkan waktu karna berfikir itu acara yang dibuat untuk nyonya. Tapi aku sangat minta maaf atas kelakuan anaku yang kurangajar itu" duke sedang membahas pakaian yang haruto kenakan.

"Ah tidak apa-apa, saya tidak mempersalahakan hal itu" jeongwoo jadi malu jika teringat baju tidak senonoh milik haruto.

"Sepertinya lebih baik saya mengembalikan gelang ini" jeongwoo.

"Benda itu sudah berada ditangan nyonya rumah. Kau adalah nyonya dari tempat ini. Oh ya ngomong-ngomong apa saja yang kau lakukan disini?, tempat ini kan sangat biasa dan membosankan" duke.

"M-membosankan? Tempat ini bahkan lebih menyenangkan daripada di romagna" jeongwoo.

"Aku tau kau sangat merindukan rumahmu. Tapi kau selalu menunjukan sisi tidak terduga dari dirimu" duke.

"Sisi tidak terduga?" Bingung jeongwoo.

"Ah soal itu kau adalah anak dari paus yang diberkati. Kukira kau akan sering mengunjungi kuil, tapi sepertinya kau jarang sekali kesana. Tidak usah kawatir, kuil daerah utara itu terhubung dengan daerah selatan. Kuil di erendil selalu siap untuk membantumu" duke.

"Apa dia sedang memastikan apakah aku terhubung dengan kuil atau tidak?" Batin jeongwoo.

"Sejujurnya saya bisa tidur disana (kuil) bahkan saat acara pembacaam doa. Apakah ayah saya ingin saya lebih mempercayai makna hidup?" Bingung jeongwoo.

"Tidak tapi aku penasaran apakah paus suci akan salah paham kami telah menahanmu untuk berdoa?" Duke.

"Saya yakin dia tidak akan berfikir seperti itu, dia tau saya suka tempat ini" jeongwoo.

".........." duke terdiam sebentar.

"Kau menyukai tempat ini?, atau kau menyukai anaku?" Duke.

Jeongwoo tediam mendengar pernyataan duke.

"S-saya.....seperti yang saya duga. Saya langsung jatuh hati pada pandangan pertama saat melihatnya" jeongwoo memulai ekting lamanya.

"Cinta pada pandangan pertama?, apakah seperti itu?" Duke geli sendiri membayangkan ada orang yang bisa mencintai putranya yang mirip binatang buas itu.

"Ohoho anda sangat mengetahuinya ya" jeongwoo.

"Apa kau serius?" Duke kembali menatap wajah jeongwoo.

"Iya?" Jeongwoo.

"Oh tentu saja, bukan maksudku meragukanmu. Hanya saja aku merasa jabawanmu atas pertanyaanku sedikit berbahaya. Karna hal ini berhubungan dengan orang lain, itulah kenapa aku bertanya" jelas duke.

"Saya serius" jeongwoo tidak berekting lagi sekarang, ia menatap duke dengan pandangan serius.

"..............".

"Semakin tua semakin banyak hal yang kupikirkan. Tolong bertindaklah seolah-olah kau tidak mendengarnya" duke membalikan badanya lalu berjalan keluar.

"Baiklah kalau begitu sampai nanti" duke.

Jeongwoo memperhatikan kepergian duke dengan pandangan sendu.

























"Ini duke~ biarkan aku menuangkanmu secangkir teh" leah.

"Oh jadi sekarang kau jadi putrinya leah?" Putri Arien.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang