Bab XV

666 73 6
                                    

Harap bijak dalam membaca













"Pertandingan berkuda dinegara ini selalu menjadi jembatan untuk membangun hubungan sosial, mencari informasi bahkan untuk mencari pasangan. Bukankah ini tidak ada bedanya dengan piknik?, kuda hayalah layar bagi mereka hal ini malah sedikit seperti perkumpulan sosial?. Aku sudah meninggalkan kesan yang buruk pada royal banquet kemarin, jadi sekarang waktunya untuk memberikan kesan yang baik".

Jeongwoo tengah berada dikandang kuda untuk memilih kuda yang akan ia kendarai.

"Yaampun nyonya jeongwoo, ternyata anda sembuh secepat ini. Ini adalah sebuah berkah, saya mendengar anda sakit dan saya merasa sangat kawatir. Saya juga ingin mengunjungi anda tapi saya takut anda masih belum pulih. Jadi saya memutuskan untuk tidak pergi" junkyu berbicara sambil mengelus-elus kudanya.

"Aku sudah sembuh total kau tidak perlu kawatir lagi" jeongwoo.

"Anda beruntung karna bisa pulih, benarkan medelin?" Junkyu berbicara pada kuda pribadinya.

"Bagaimana seekor kuda bisa terlihat seperti anjing yang penurut. Ah tentu saja karna dia adalah teman karakter protagonis jadi dia spesial. Semua orang berpikir aku merebut tempat junkyu" jeongwoo sedikit merasa bersalah pada junkyu.

Wonyoung yang melihat jeongwoo murung langsung menghampirinya.

"Mereka sudah melatih kudanya dengan sangat baik, jadi kau bisa memilih kuda manapun yang mau kau naiki. Kecuali kuda yang ada dikandang ini" wonyoung menunjuk kandang yang anda dipojok.

"Ah kuda yang disebelah sana?" jeongwoo.

"Kuda itu hanya bisa dipakai oleh kakak ku" wonyoung.

"Ah begitu?" Jeongwoo tersenyum canggung.

"Tapi tetap saja bukankah tetap sulit untuk mengendarainya, dia kan baru saja sembuh" junkyu.

"Dia akan mengendarainya dalam waktu singkat, jadi itu tidak akan terlalu susah. Tapi jika kau setuju aku akan memilih kuda yang paling jinak untukmu. Cederik" wonyoung memanggil penjaga kuda.

"Iya nona".

Jeongwoo memperhatikan kuda-kuda yang ada disana.

"Kuda yang paling jinak?, dimana?" Karna jeongwoo hanya bisa melihat kuda yang menatap tak suka padanya.

"Kenapa bahkan sampai kuda mendiskriminasiku seperti ini?!, asal kalian tau aku juga tidak menyukai kalian. Walaupun begitu aku harus..." jeongwoo memejamkan matanya.

"Ah haruto~, selamat pagi" senang junkyu.

"Ini masih pagi sekali tapi disini sudah terjadi keributan" haruto menatap jeongwoo sambil menyenderkan badanya dipintu masuk kandang.












"Apa yang kau lakukan?" Haruto.

"Hari ini kita memiliki janji dengan nyonya imutmu ini. Kami akan keluar bersamaan, ah jika kau merasa kesepian apa kau mau bergabung bersama kami?" Junkyu.

"Apa?" Haruto berhenti tepat di belakang jeongwoo.

"Kau tetap saja keren hari ini. Kau mau pergi kemana?♡" jeongwoo memulai aksinya.

"Hari ini aku sedang  libur jadi tidak ada pekerjaan" haruto.

"Aku sedang memilih kuda untuk balapan kuda nanti, apa...apa kau mau pergi bersamaku?" Jeongwoo menatap haruto menggunakan mata berbinar-binar miliknya.

"Aku sibuk" senyum manis jeongwoo rasanya mau ia lunturkan, ia ingin memaki kadal utara di depanya ini.

"Kau bilang tadi sedang libur bajingan💢".

"Permisi apakah aku bisa memilih kuda yang ada disebelah sana?" Jeongwoo.

"Kau tau caranya memilih kuda?" Haruto.

"Ahaha aku tidak tau cara memilihnya, makanya itu...." jeongwoo.

"Makanya itu aku jadi jatuh cinta padamu, masa kau tidak paham sih. Sampai kapan aku harus berekting seperti burung yang sedang jatuh cinta!!" Kesal jeongwoo.

Haruto dan wonyoung saling bertatapan.

"Dokter sergrey bilang tidak masalah, jadi kau bisa memilihkan kudanya untuk jeongwoo. Aku dan junkyu akan pergi duluan" wonyoung.

"?!, tapi wonyoung" junkyu seperti tak rela meninggalkan jeongwoo dan haruto berduaan.

"Ayo pergi" wonyoung.

"Tunggu-tunggu wonyoung!!, ah mereka sudah pergi. Kenapa kau meninggalkanku bersmaa monster ini!!!".

"M-maaf karna aku, sepertinya aku harus kembali kerumah" perlahan-lahan jeongwoo berjalan meninggalkan haruto.

"Kau mau pergi kemana?" Mendengar itu jeongwoo langsung menghentikan langkahnya.

"Cederik" haruto.

"Iya tuanku".

"Kau bisa keluar" haruto.

"Ya?".

"Keluar!" Haruto.

"Baiklah" cederik langsung berlari saat melihat ekspresi mengerikan haruto.

"Kenapa kau mengusirnya keluar?!, saat ini hanya ada aku dan dia" jeongwoo jadi teringat kenangan mengerikanya dulu.

"Aku sangat membenci kandang kuda. Apalagi jika aku hanya berduaan tanpa ada orang lain disana. Seperti dikehidupan masalaluku, dan kehidupanku yang sekarang juga".

(Apa kau tau kesalahanmu?) Kata-kata jaehyuk terputar kembali diotak jeongwoo.

"Karna aku sudah mengalami ini berkali-kali aku sampai tidak bisa merinding lagi. Aku tidak bisa membiarkan traumaku muncul kembali dan mengacaukan semua pekerjaanku, jadi aku harus bertahan".

"Lihatlah, wajahmu memiliki ekspresi yang unik" haruto.

(Aku sudah bilang padamu berhenti bergetar).

"Itu sudah cukup, pertama kemarilah" haruto.

(Kemarilah kau anak yang tidak tau tempatnya).

"Bisakah kau memberikan benda yang ada disampingmu?".

(Cepat bawa benda itu kemari).

Tubuh jeongwoo semakin bergetar, ia sangat ketakutan sekarang. Suara jaehyuk terus muncul dikepalanya.

"Kuda adalah hewan yang bodoh, jadi kita perlu cara untuk mengontrolnya" haruto.

Disamping jeongwoo ada dua benda. Yaitu seember apel dan sebuah cambuk kuda.

(Kau adalah orang idiot yang tidak tau identitasmu dan tidak tau balas budi!!. Jadi kau hanya pantas untuk hukuman).

PLAKKK.....

"Tidak apa-apa, aku bilang kalau aku mencintai haruto, jadi aku bisa menahanya. Aku sudah banyak mengalami hal ini dimasalalukan?" Kepala jeongwoo rasanya semakin berputar sekarang, ia sampai menggigiti bibirnya sendiri.

"Mereka memang terlihat agresif tapi beberapa dari mereka sudah jinak".

Bruk...

Jeongwoo berlutut dihadapan haruto sambil menundukan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan?" Kaget haruto.

"Maaf karna aku berperilaku tidak sopan. Aku salah, aku tidak mendengarkanmu dan bersikap kurangajar. Aku pantas untuk dihukum" tubuh jeongwoo semakin bergetar, ia meletakan cambuk kuda dihadapan haruto.

Haruto yang melihat hal itu sangat terkejut, kenapa jeongwoo bersikap seperti ini?.

"Kau"
































Bersambung...........

Sudah kubilang untuk siapkan mental kalian.




How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang