Bab XXXVII

607 64 13
                                    

Harap bijak dalam membaca






























"Tuan apa kau percaya dengan yang dikatakan para perampok itu?" Yoshi.

"Penyihir berambut gelombang. Mereka bilang penyihir itu ada di perbatasan hutan" haruto sama sekali tidak mendengarkan perkataan yoshi.

"Iya walaupun apa yang mereka katakan benar, kemungkinan istrimu bisa ditemukan itu......" junghwan tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Haruto muak mendengar ocehan para bahawanya, ia langsung berbalik dan menatap mereka semua.

"Apakah salah jika mengeceknya terlebih dahulu?. Jika kalian terus saja berisik dan merasa kesulitan, maka berhenti dan kembalilah" haruto.

"Dia ini benar-benar💢" junghwan.

"Tenang-tenang" asahi menepuk-nepuk pundak junghwan.

"Tapi kenapa anda hanya membawa kami kemari?. Bukankah semakin banyak orang yang mencarinya maka akan semakin mudah untuk menemukanya?" Asahi.

"Mereka semua tidak bisa dipercaya" haruto terus saja berjalan menelusuri hutan ditengah lebatnya hujan.

Mendengar itu yoshi merasa bangga, jadi haruto mempercayainya.

"Dia ini monster ya?" Junghwan.

"Aku hampir saja jadi gila karna belum tidur sama sekali" asahi.

Mendengar itu haruto semakin menggengam sapu tangan yang jeongwoo buatkan untuk dirinya.

"Aku juga tau kalau aku gila. Jika dia sampai memasuki bagian perbatasan hutan maka tidak ada kemungkinan dia bisa bertahan hidup. Kemunculan monster secara tiba-tiba dan kau yang selalu ada ditengah semua itu. Dan seperti yang dokter katakan...".

Flasback

"Nyonya memiliki berkah ilahi yang unik, berkah itu sangat ringan sehingga rata-rata orang tidak dapat menjangkaunya".

End of flasback.

"keraguan kecil menumpuk satu demi satu. itu terus memberiku rasa kepastian yang aneh" batin haruto.

"Hey haruto berhenti sebentar. Apa kau merasa sangat buruk sekarang?, bahkan ada gua monster didekat sini!" Junghwan memang mau jeongwoo selamat, tapi kalau sudah sejauh ini tidak mungkin ada harapan. Ia merasa kesal dan frustasi terhadap haruto.

"Junghwan hentikan" asahi.

"Jika istrimu benar-benar muncul seka....".

"GWRAAGHH" ucapan junghwan terhenti oleh suara yang begitu keras dari perbatasan hutan.

Haruto dan yang lain langsung mengentikan langkahnya. Burung-burung yang ada dihutan pergi menjauh dari perbatasan.

"Tidak!, suara ini" asahi.

"Tidak mungkin" junghwan tau betul suara monster macam apa ini.

"AHHHHHH!!" Haruto langsung melebarkan matanya saat mendengar suara teriakan jeongwoo.






















Sementara itu jeongwoo dan para monster yang ada digua sedang mematung melihat naga raksaksa itu.

"AKU MINTA MAAF, AKU BENAR-BENAR MINTA MAAF. Bagaimana bisa kita memasuki tempat ini" panik jeongwoo.

Grifin mendekap jeongwoo seolah berusaha untuk melindunginya.

"Grrrrrr".

"Aku akan pergi secara perlahan, lihatlah kami akan mundur" jeongwoo.

"Akhh" melihat jeongwoo yang semakin menjauh naga itu langsung melilit tubuh jeongwoo menggunakan ekornya. Lalu mengangkat tubuh jeongwoo ke atas.

"Tidak!, walaupun pada akhirnya aku akan mati. Tapi aku tidak mau mati dengan cara dimakan oleh naga!!" Batin jeongwoo.

Crakk

"!!" Sang naga terkejut karna tiba-tiba popo menggigit kakinya.

"Popo!!" Jeongwoo.

"Ungg" grifin ikut membatu mematuk bagian kepala sang naga.

"Tidak segeralah lari teman-teman!!" Jeongwoo.

"Aku tidak mau membahayakan kalian" .

"T-tolong selamatkan aku" mendengar itu sang naga langsung menurunkan tubuh jeongwoo secara perlahan.

"???" Jeongwoo kebingungan apa naga ini juga bisa mengerti ucapanya.

"Apa dia bisa mendengarku juga?" Jeongwoo perlahan berjalan mendenkati sang naga.

"Grwahhh" naga itu langsung melingkarkan ekornya, seolah tidak memperbolehkan jeongwoo pergi dari sisinya.

"Kenapa?, kenapa kau melakukan semua ini?" Jeongwoo.

Plakk

"Wahhhh" jeongwoo kaget saat ekor naga itu bergerak kegirangan.

"Tidak mungkin, apa dia sedang bermain denganku?".

"Untuk pergi, apa aku juga tidak bisa?" Jeongwoo memberanikan dirinya.

"Wraghh" sang naga menjauhkan ekornya dan mulai memberikan banyak sekali batu permata dihadapan jeongwoo.

"Apa?, sekarang apa yang akan kita lakukan?. Wahhh" saat sedang bertanya tubuh jeongwoo ditarik secara tiba-tiba oleh popo.

Melihat itu sang naga langsung mengamuk.

"Wahhhhh" tubuh jeongwoo dan popo dibawa terbang oleh grifin.

"Po!".

"Yaampun teman-teman".

"Grrrrh" naga penjaga gua itu mulai berdiri, melihat itu jeongwoo menjadi panik.

"Mari keluar, jalan keluarnya ada disebelah sana" jeongwoo menunjuk satu lubang yang cukup besar di atas mereka.

"Ung!" Angguk grifin.

Sang naga bangkit dan berusaha menarik kaki jeongwoo. Tapi sebelum berhasil menyentuh jeongwoo grifin telah terlebih dahulu berhasil membawa jeongwoo keluar dari gua itu.

"Hah hah hah, sebenarnya ada apa dengan naga itu?" Jeongwoo, grifin dan popo langsung lemas setelah berhasil melarikan diri dari kejaran sang naga.

"Oh ini dingin, ah salju!!" Ternyata benda yang menetesi hidungnya adalah salju.

"Sudah berapa lama aku tidak melihat salju turun?" Jeongwoo memejamkan matanya menikmati setiap tetesan salju yang mengenai wajahnya.

"Kau...".

Jeongwoo langsung membuka matanya saat mendengar suara yang tidak asing itu.

"Tidak mungkin-tidak mungkin. Kau tidak mungkin bisa melakukanya!".
































Bersambung...........

Akhirnya bakalan ketemu lagi😭😭.







How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang