Harap bijak dalam membaca
"Dia kelihatan sangat kawatir".
Seorang pria bertudung hitam berbicara pada jaheyuk.
Melihat jaehyuk hanya diam saja dan terus memberi makan burung membuatnya keheranan.
"Pencarianya berlangsung selama empat hari".
"Aku tidak tau apa yang ditulis nari. Ya aku dengar dia pulang dengan selamat bukan?" Jaehyuk.
"Ya mungkin ini akan membutuhkan beberapa waktu lagi, tapi alasan kenapa dia merasa sangat kecewa adalah situasi itu sendiri. Merasa terganggu oleh gambar yang tidak terduga".
"Ya drama yang seperti badut harus memimiliki kesenangan seperti ini" jaehyuk tersenyum sinis sambil terus memberi makan burung dara yang ada dirumahnya.
"Dia adalah anak yang penurut. Siapa sangka hal itu dapat menimbulkan keributan seperti ini, menurutku ini rasanya sangat segar. Oh iya anda kan kakak iparnya hahaha".
Mendengar itu jaheyuk mengerutkan alisnya tidak suka. Ia meremat surat yang ada ditanganya.
"Kakak ipar?, bagiku kakak ipar itu seperti sebuah kertas yang seharusnya dibuang. Hal itu tida berarti apa-apa bagiku. Tapi kali ini berbeda, tidak menyerah pada perlawanan kuat dari orang-orang sekitar. Ayahku yang mengirim jeongwoo dan paladin dari utara itu yang mengeklaim bahwa dia telah menjadi suami adiku. Fakta bahwa dia berani-benarinya untuk menikahi adiku membuatku tersinggung, tapi bahkan jika kau melihat jeongwooku dengan tatapan menjengkelkan itu. Aku harap semua itu akan cocok dengan drama badut yang kubuat".
"Tapi apa ini?, bagaimana dirimu yang sangat kotor itu berani menyentuh tangan jeongwoo. Mengajaknya kembali, jarinya yang menyentuh jeongwoo...aku ingin memotongnya" jaehyuk merasa sangat emosi membayangkan tangan kotor haruto menyentuh tubuh suci adiknya.
"Aku pikir ini saatnya aku melakukan kewajibanku sebagai seorang kakak. Sekarang rasanya sangat sulit, benarkan?" Jaehyuk melirik pria bertudung itu.
"Khekhekhe bisakah aku melakukan apapun yang kuinginkan?" Pria itu menyeringat senang.
"Bukankah kau selalu bertindak semaunya?. Jangan melewatkan hal sekecil apapun, sampai tiba saatnya aku akan pergi kesana sendiri" jaehyuk pergi meninggalkana tempat itu dengan tatapan tajam.
"Baik tuan" pria itu membungkukan badanya.
Sementara itu kamar jeongwoo...
"Demam anda sudah turun, tapi jangan melakukan hal yang berlebihan. Anda perlu makan teratur untuk segera memulihkan kondisimu, pergilah untuk berjalan-jalan setidaknya sekali dalam sehari......" dokter.
Jeongwoo hanya bisa berbaring malas sembari mendengarkan seluruh ucapan sang dokter.
"Aku sakit selama seharian penuh".
"Apa kau mendengarkan?" Dokter.
"Ya ya" jeongwoo.
Setelah itu dokter pamit undur diri diantarkan oleh pelayan.
"Mengenai kejadian yang sebenarnya, kurasa kecuali orang-orang yang terlibat dalam pencarianku, sepertinya tidak ada lagi yang tau" batin jeongwoo.
Siang harinya jeongwoo keluar untuk piknik ditaman bersama dengan wonyoung, putri arien dan leah (adik junghwan).
"Nyonya!!, apa ada naga di romagna??" Leah.
"Tidak ada hal seperti itu di selatan" putri arien.
"Kenapa?, kenapa?" Leah, arien.
"Aku harus menjawab apa??" Jeongwoo melirik wonyoung yang sedang meminum tehnya dengan tenang.
"Hmm itu...".
"Oh ada kakaku!!" Leah.
Jeongwoo menengok kebelakang, dapat ia lihat haruto datang bersama dengan junghwan.
"Ini pertama kalinya aku melihatnya lagi setelah kejadian itu. Sudah lama sekali aku tidak berekting, rasanya mulutku tidak bisa mengatakan apapun" batin jeongwoo canggung.
"Ah.." jeongwoo.
"Halo putri ari" jaheyuk tersenyum sambil membungkukan badnaya pada putri arien.
Putri arien mengangukan kepalanya malu-malu.
"Halo nyonya, anda tidak tau seberapa beruntungnya anda" jaehyuk menunjukan senyuman tampan milikya.
"S-senang bertemu denganmu. Haha aku juga menghawatirkanmu.." jeongwoo.
"Kukira kau mulai membenciku sejak hari itu" batin jeongwoo.
Saat akan membalas salam junghwan tak sengata kakinya tersandung kursi yang ia tempati.
"Eh.." dengan sigap haruto menangkap tubuh jeongwoo.
"Ah t-terimakasih" jeongwoo.
"Padahal kita baru bertemu tapi kenapa hal ini harus terjadi" malu jeongwoo.
"Sepertinya kau masih perlu beristrirahat, sergi bilang..." haruto.
"Aku merasa sangat senang bisa melihat semua orang!!" jeongwoo langsung memotong perkataan haruto.
"Ya aku merasa kawatir jika kau tidak dapat melihatku sama sekali. Semua orang merasa kesusahan karnaku" jeongwoo memundurkan badanya.
"KUEE!!, KAMI MAKAN KUE!!" leah berdiri diatas kursinya sambil berteriak senang.
Melihat itu tentu saja jaheyuk merasa malu. Apalagi ada wonyoung dihadapnya, rusak sudah harga dirinya sebagai pria keren.
"Leah saat berada di luar kau harus bersikap sopan, jangan bertingkah seperti itu" junghwan.
"Kau seharunya tidak berbicara seperti itu padaku" leah.
"Baiklah kau-k-au, tuan putri" junghwan memelankan suaranya pda kata terakhir.
"Bwlehh" leah menjulurkan lidahnya mengejek.
"Hahaha" jeongwoo.
Haruto diam dan memperhatikan jeongwoo, lalu dengan cepat haruto mendekatkan bibirnya pada telinga jeongwoo.
"???" karna kaget jeongwoo langsung menahan nafasnya.
"Jeongwoo akan kusimpan" bisik haruto.
Setelah mengatakan itu haruto menjauhkan tubuhnya lalu menatap wajah jeongwoo yang kebingungan.
"Huh?!, j-jeongwoo!!".
Bersambung.........
Apakah ini modus baru dari pak tono??.
Pawang jeongwoo nih bos😎.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make My Husband On My Side | Hajeongwoo
Romancecerita ini diambil dari manga yang berjudul sama "how to make my husband on my side". Dalam novel asli aku adalah penjahat yang digunakan sebagai alat politik oleh ayah dan kakaku. yang pada akhirnya aku akan mati ditangan suamiku sendiri. suamiku a...