Harap bijak dalam membaca
Sementara itu di kerajaan omerta
"Mereka semua terlihat seperti akan mati" junghwan mengelap keringatnya setelah lelah latihan besama pasukan haruto.
"Haruto mari kita bicara sebentar" sementara itu haruto sedang senderan dipohon sambil melepas helem zirahnya.
Haruto menengok sebentar ke arah junghwan.
"Aku tidak mau" haruto.
"........".
"Apa?💢, kenapa kau bertingkah seperti ini lagi?. Sebenarnya apa yang tidak kau suka hah?" Junghwan kesal sendiri jadinya, untung haruto ini teman karibnya.
"Karna kata (wonyoung meminta bantuan) tertulis jelas diwajahmu" haruto.
"Jadi itu alasan kenapa kau harus bersikap seperti ini hah?. Kenapa kau selalu merepotkanku disaat-saat seperti ini?" Junghwan.
"Apa ini salahku jika kau lemah terhadap saudara perempuanku?" Haruto.
"Dasar bajingan kau harus tau tempatmu".
Jantung junghwan rasanya seperti tertusuk. Memang benar ia menyukai saudara haruto dan kenyataan bahwa ia tidak berani menyatakan perasaanya membuatnya semakin sakit. Ditambah lagi dia itu adiknya haruto van omerta yang berhati dingin. Semakin kecil lagi kemungkinan dia bisa bersama wonyoung hiks.
"💢sabar, kau harus bersabar junghwan".
"Pengantinmu sudah tiba saat kau membuat kekacauan disini. Walaupun aku tidak terlalu berharap kau akan pergi untuk menjemputnya, tapi setidaknya pulanglah lebih cepat dan makan bersama istrimu...." belum sempat menyelesaikan perkataanya junghwan sudah dihadia lemparan helem haruto.
"Melihat betapa berisiknya disana sepertinya sudah ada banyak orang yang menjemput pengantinya di belakangku. Aku benar bukan?" Haruto tersenyum mengejek ke arah junghwan.
"Ekhem sebagai kesatria dari utara berhentilah menggunakan bahasa anjing dan berbicaralah menggunakan bahasa manusia" junghwan.
"YA SIALAN, YOU FUCKER!!. AKU DISANA KARNA MERASA KAWATIR!!. APA KAU PUNYA MASALAH DENGAN ITU?!!" Gendang telinga haruto rasanya mau pecah mendengar teriakan nyaring junghwan.
"Aku hanya penasaran seperti apa wajah putra terkenal seorang paus suci. Hanya itu!!. Bukankah semua ini salahmu?, kenapa kau tidak menjemputnya dengan layak" Junghwan
"Akhh dan juga sekarang bukan saatnya membahas topik siapa yang menemui siapa. Karna sikapmu yang seperti ini aku harus...!%$**$&*" yah umpatan demi umpatan junghwan berikan untuk haruto.
"Mereka ini selalu bertengkar setiap bertemu. Uhh huekk" asahi berusaha menahan rasa mualnya setelah latihan lari yang tidak masuk akal. Tentu saja semua ini atas perintah haruto.
"................".
"Hah maaf aku jadi mengumpat lagi" junghwan.
Haruto nampak tidak peduli, lagian ia juga tidak marah pada junghwan.
"Oh iya apa kau tidak ingin bertanya sesuatu padaku?" Junghwan.
"Bertanya apa?" Haruto.
"Seperti bagaimana wajah pengantinya?, dan apakah dia memiliki sikap yang baik atau tidak?. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, apakah kau tidak penasaran denganya?!" Junghwan heran sebenarnya isi otak haruto itu hanya perang atau apa?.
"Tidak terlalu" haruto.
"Benar kau harus bertemu dengan istrimu secara langsung. Cepat pulang kerumahmu dan penuhi kewajibanmu sebagai suami, aku memang tidak berharap banyak kau akan menjadi pria yang seperti itu. Aku tidak bisa membayangkan kau akan dicemooh seperti tunanganya yang sebelumnya" junghwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make My Husband On My Side | Hajeongwoo
Romansacerita ini diambil dari manga yang berjudul sama "how to make my husband on my side". Dalam novel asli aku adalah penjahat yang digunakan sebagai alat politik oleh ayah dan kakaku. yang pada akhirnya aku akan mati ditangan suamiku sendiri. suamiku a...