Bab LVII

551 66 28
                                    

Harap bijak dalam membaca



















"Kenapa kau sangat terkejut?" Haruto mendekat ke arah jeongwoo, membuat jeongwoo memegangi handuknya semakin erat.

"A-apa y-yang kau lakukan?!" Jeongwoo.

"Siapa yang tidak terkejut jika ada seseorang yang tidak tau dari mana masuk tanpa mengetuk. Dan apa-apaan jubah mandi itu" ya haruto sekarang hanya memakai sehelai jubah mandi.

"Mari mulai dengan merawat kakimu yang sakit" haruto.

Jeongwoo melirik ke arah jubah haruto yang bagian perutnya terbuka.

"Kenapa pria ini selalu memakai baju yang memperlihatkan tubuhnya?".








Posisi haruto sekarang tengah berlutut sembari memijat kaki jeongwoo. Sedangkan jeongwoo hanya duduk diam dengan tenang sembari memegangi handuk ditubuhnya agar tidak melorot.

"Ini akan membaik sebentar lagi" haruto.

"Apakah dia benar-benar akan membantuku mandi?. Aku tidak menyangka akan berprogres secepat ini" malu jeongwoo.

Memang benar jeongwoo mengoda haruto, tapi jika haruto bersikap lembut seperti ini terus bisa-bisa jeongwoo jadi benar-benar menyukai haruto. Dan ia tidak mau itu, karna dia takut hatinya akan sakit dan hancur jika haruto sudah tidak membutuhkanya lagi. Ia tidak mau membenci haruto.

"Tapi kelihatanya dia bersungguh-sungguh untuk memandikanku, aku berfikir bagaimana caranya mengambil keuntungan dalam kesempatan ini" jeongwoo menatap haruto yang kebingungan memilih sampo dan sabun untuknya.

"Haruskah aku menyerangnya dari belakang?. Tidak, tida bisa begitu. Aku yakin hal itu tidak akan berhasil" batin jeongwoo.

"Aku lupa untuk meminta mereka membawakan shampomu, apakah tidak masalah jika kau memakai shampoku?" Haruto.

"Aku sangat suka jika bisa memiliki aroma yang sama denganmu♡" jeongwoo kembali memulai ekting genitnya.

"Sepertinya kau menyukai apa saja ya?" Heran haruto.

"A-aku ini jujur tau!" Jeongwoo.

"Benarkah?, baiklah kalau begitu lepaskan itu" haruto.

Deg

Jeongwoo membeku ditempat, apanya yang mau dilepas?. Akal sehatnya?.

"Maaf?" Jeongwoo.

"Bukankah kau harus melepaskan handukmu jika ingin mandi?" Tanya haruto keheranan.

"Jangan kawatir aku akan memalingkan badan" setelah itu haruto berputar mengarah ke belakang.

"Baiklah" walaupun begitu jeongwoo tetap was-was dan terus memperhatikan haruto.

"Kenapa aku merasa menjadi orang yang digoda disini" malu jeongwoo.

Perlahan jeongwoo mulai melepaskan sehelai handuk yang melilit tubuhnya.

"Oh iya tidak akan baik jika dia melihat luka dipunggungku lagi, aku harus menutupinya, ah bagaimana aku harus menutupinya?. Sudahlah yang terjadi biarlah terjadi" batin jeongwoo.

Setelah merasa tidak ada pergerakan, haruto kembali menoleh ke depan.

Terlihat jeongwoo sudah duduk tenang merendam badanya membelakangi haruto.

".........." haruto kembali menatap punggung jeongwoo. Sebenarnya luka apa itu?, terlihat seperti luka sayatan pedang atau cambukan?.

"Haruskah kita mulai dengan membasuk rambutmu?" Haruto.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang