Bab III

959 89 9
                                    

Harap bijak dalam membaca












"Aku jadi merinding, walaupun dia terobsesi padaku tapi dia tidak segan-segan untuk menyakiti dan mengambil keuntungan dariku".

"Saat aku berumur 15 tahun, saat aku mulai beradaptasi dengan tempat ini. Aku mendapatkan tawaran pernikahan dari duke kerajaan rembrandt. Di dalam novel dia batal dinikahkan denganku karna alasan yang memalukan (pria impoten) dan dimasa depan dia akan menjadi salah satu orang yang menghancurkan keluargaku".

"Karna keluarga baruku bersikap sangat baik padaku. Aku menolak pernikahan itu karna ingin terus bersama mereka. Tapi di momen itu tangan dingin dan tatapan tajam dari beno membuatku merasa merinding dan membuatku sadar (ah rupanya tempat ini sama saja)".

Pada malam itu jeongwoo dicambuk sampai ia memohon-mohon pada jaehyuk untuk memaafkanya. Setelah mengalami hal itu beberapa kali, jeongwoo jadi menyadari situasi macam apa yang sedang ia jalani.

Kenyataan bahwa jeongwoo bukanlah anak kandung, juga menambah kenapa hal itu bisa terjadi. Carmen, wanita yang meninggal setelah melahirkan jeongwoo. Ia sudah hamil sebelum bertemu dengan beno. Karna siatuasi disini sama dengan kehidupan jeongwoo yang sebelumnya, jeongwoo jadi cepat paham bagaimana ia harus bersikap yaitu dengan cara berpura-pura.

"Tapi walaupun bukan keluarga kandung. Bukankah yang mereka lakukan padaku terlalu kejam. Ayo pura-pura menangis jeongwoo" batin jeongwoo saat jaheyuk mengelus-elus kepalanya.

"Intinya jaehyuk ini seorang bajingan psikopat!!".

"Aku juga sedih karna harus mengirimkanmu pergi" jaehyuk.

"Justru lebih menyiksa jika aku tinggal bersamamu" batin jeongwoo kesal.

"Katanya disana ada banyak monster mengerikan" jeongwoo.

"Tidak usah kawatir. Para kesatria hebat yang ada disana pasti akan mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungimu" jaehyuk beralih menyentuh pipi jeongwoo.

"Sebisa mungkin aku akan sering mengunjungimu. Ini tidak terlalu buruk kok" sentuhan jaehyuk turun ke leher ramping jeongwoo.

"Tempat itu cukup menyenangkan. Anggap saja kamu sedang berwisata selama enam bulan" jaheyuk.

"Enam bulan?, sungguh hanya enam bulan??" Jeongwoo.

Cup

"Iya hanya enam bulan. Lagipula dia tidak akan menyentuhmu jadi jangan kawatir" jeongwoo merasa merinding saat jaheyuk mencium pucuk kepalanya.

"Kalau begitu kau saja yang pergi. Apa kau yakin dengan kata-katamu itu?. Lagipula bukan itu yang aku kawatirkan" jeongwoo langsung mengubah ekspresinya saat jaehyuk menatapnya.

"Kakak sungguh akan sering mengunjugiku kan?" Jeongwoo.

"Iya tentu saja" jaehyuk.

Jeongwoo tersenyum lembut tapi tidak dengan hatinya.

"Pergi yang jauh sana bedebah!!".

"Aku sudah kesulitan memikirkan cara untuk bertahan hidup. Kupikir dengan tidak meracuni adik suamiku maka nyawaku akan aman. Tapi jelas jaehyuk akan turun tangan jika aku tidak melakukanya. Kalau hal itu sampai terjadi sudah jelas mereka semua akan langsung mencurigaiku. Karna itu selama enam hulan kedepan aku harus menghentikan kejadian keracunan adik perempuan suamiku. Dan membuat mereka sadar bahwa aku ini tidak berbahaya. Mungkin saja sekarang sama seperti dulu".















Tap tap tap

Suara sepatu yang menuruni anak tangga terdengar di penjuru ruangan. Jeongwoo mengenakan gaun pernikahan berwana putih. Walaupun jeongwoo itu laki-laki tapi entah kenapa wajah jeongwoo ini sangat cantik, jadi saat memakai gaun ia tidak kelihatan aneh sama sekali. Malahan ia kelihatan sangat cantik dan mempesona.

"Ya ampun anaku kau cantik sekali. Tidak kusangka kau akan menjadi pengantin yang secantik ini. Orang utara itu pasti akan jatuh cinta padamu" beno.

"Hehe, ayah" jeongwoo memulai ektingnya lagi, ia berusaha terlihat sedih dihadapan beno.

"Kau sudah sedih ya?, jangan sedih kita akan bertemu lagi kok" beno mengusap-usap kepala jeongwoo.

"Kalau memang ini pertemuan yang terakhir kita, maka impianku sudah terwujud" batin jeongwoo.

"Aku akan merindukan ayah" jeongwoo.

"Kami juga akan merindukanmu anaku yang malang. Andai saja kakakmu dapat menemanimu ke utara, tapi situasinya tidak memungkinkan" beno.

"Ayah tidak tau betapa senangnya aku karna hal itu. Tapi tanpa hal itupun gosip tentang diriku dan jaheyuk sudah menyebar kemana-mana. Apa ayah tidak lihat tatapan perwakilan orang utara itu padaku dan jaehyuk?".

Beno hanya tersenyum lembut.

"Ayah ini benar-benar tidak tau, atau pura-pura tidak tau??".

"Aduh aku kesal!!, apa cuman aku yang kesal disini?!!. Kenapa kalian semu setenang ini sih?!" Jihoon sejak tadi pagi sudah emosi karna adik kesayanganya akan dinikahkan dengan orang berdarah dingin seperti haruto.

"Kak jihoon" jeongwoo.

Jihoon tidak mau menoleh, walaupun begitu dia masih mau merentangkan tanganya untuk memeluk jeongwoo.

Jeongwoo memandang wajah jihoon heran sambil mendekat agar jihoon bisa memeluknya.

"Meskipun keangkuhanya selangit, impulsif dan suka berbuat onar. Tapi setidaknya dia tidak menyakitiku, kau ini termasuk orang normal yang ada disini jihoon".

"Iya-iya aku akan merindukanmu" jeongwoo mengusap-usap punggung jihoon pelan, membuat jihoon semakin mengencangkan pelukanya karna malu.

"A-aku tidak akan merindukanmu dasar bodoh, idiot!!" Jihoon.

"Aduh-aduh aku sesak nafas".

"Lakukan sewajarnya jihoon, dia pasti sesak nafas" jaehyuk.

Mendengar hal itu jihoon langsung melepaskan pelukanya pada tubuh jeongwoo.

"Jeongwoo" lagi jaehyuk mulai menyentuh pipi jeongwoo lagi.

"Kakak, kakak harus janji untuk menemuiku ya" jeongwoo.

"Ayo berektinglah jeongwoo, ini semua demi kehidupan yang sejahtera" batin jeongwoo meringis.

"Tentu saja aku pasti datang" jaehyuk.

"Betapa kuat dan lucunya insting bertahan hidup itu?. Tiba-tiba saja hal itu terlintas dapam pikiranku".

Setelah mengucapkan salam perpisahan, jeongwoo langsung naik ke kereta yang telah disiapkan untuknya.

"Kematian yang kudapatkan disaat kebetulan aku ingin sekali mati. Bahkan dikehidupan keduaku yang tidak ada bedanya dengan kehidupan pertamaku, aku tetap mengerahkan semuanya untuk bertahan hidup".

"Haha betapa lucunya diriku ini".











































Bersambung...........

Sejauh ini gimana guys?. Tenang bentar lagi ketemu sama haruto kok.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang