Bab XLIX

540 62 21
                                    

Coba baca bab ini sambil dengerin lagu di atas, biar semakin berasa suasana pesta dansanya.

Harap bijak dalam membaca












"Wow ini-ini, apakah sungguhan?" Asahi.

"Apakah haruto akan menari?" Junghwan.

Jeongwoo dan haruto sekarang berada di tengah aula dansa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo dan haruto sekarang berada di tengah aula dansa. Semua mata tertuju pada mereka, para tamu bertanya-tanya apakah haruto akan menari?.

Sementara itu haruto dan jeongwoo seperti berada didunia mereka sendiri. Kedua mata indah itu saling bertatapan, mengunci pergerakan masing-masing.

"Di novel aslinya haruto tidak pernah menari dengan siapapun. Tapi sekarang dia mengajaku untuk berdansa?" Batin jeongwoo.

"Apakah ada tarian terkenal dari romagna?" Haruto.

"Emm sepertinya seharusnya ada" ragu jeongwoo.

"Baiklah kalau begitu mari kita menari" haruto mengulurkan tanganya sambil tersenyum.

Jeongwoo menerimanya dengan ragu-ragu. Tapi dengan cepat haruto mengenggam tangan jeongwoo dan menarik pinggang jeongwoo mendekat.

"Eh?" Jeongwoo.

"Aku akan mengikutimu" haruto.

Aduh hati jeongwoo rasanya seperti diobrak-abrik.

Musikpun mulai dimainkan, jeongwoo memimpin gerakan dansa dan haruto mengikuti gerakan itu. Jeongwoo rasanya sangat malu dan tak tau harus melihat ke arah mana.

"Sebenarnya aku berencana untuk mengodanya" jeongwoo melirik ke bawah dimana bagian atas tubuh haruto terpampang secara jelas.

"Tapi kenapa rasanya seperti aku yang sedang digoda" muka jeongwoo semakin memerah, ia hanya bisa menundukan pandanganya.

Haruto yang sedaritadi memperhatikan wajah jeongwoo tak sengaja mengeluarkan isi hatinya. Bagaimana bisa seseorang pria memiliki wajah yang sangat cantik, mata yang tajam sekaligus sayu. Bulu mata yang panjang, bibir merah yang tebal. Astaga apa ia sudah gila??, bagaimana bisa dia memandang seseorang dengan pikiran seperti itu.

"Wow luarbiasa" haruto.

"Hah?" Jeongwoo yang tak mengerti maksud haruto langsung menatap wajah haruto yang ternyata juga sedang menatap wajahnya.

Tatapan mereka kembali terkunci satu sama lain. Haruto memutar tubuh jeongwoo dengan indah.

"Kau menari dengan sangat bagus, apakah kau ini pintar dalam segala hal?" Jeongwoo.

"Jangan bohong, aku bisa merasakah tarianku yang sangat canggung" haruto.

"Itu tidak benar" jeongwoo melepaskan tangan haruto dan mulai menyibakan gaun yang ia kenakan dan berputar dihadapan haruto.

Mata haruto tak bisa berhenti mengikuti setiap pergerakan jeongwoo.

"Hahaha" jeongwoo menari dengan sangat bahagia, rasanya beban sehari-harinya seperti menghilang.

Haruto melebarkan matanya, mulutnya terasa kaku. Bagaimana bisa ia melihat banyak sekali kupu-kupu berterbangan disekitar jeongwoo?. Senyum cerah jeongwoo yang bagaikan cahaya membuat haruto kehabisan kata-kata. Baru pertama kali ini ia melihat kecantikan yang bahkan membuatnya terbungkam. Entah mengapa perutnya terasa geli, seperti ribuan kupu-kupu keluar dari sana. Hatinya menghangat seperti padang bunga yang bermekaran.

"Ini menyenangkan hahaha" jeongwoo.

Haruto mengulurkan tanganya dan menarik pinggang ramping jeongwoo mendekat padanya.

"Huh?" Dengan terampil haruto kembali menggengam tangan jeongwoo dan mengakhiri tarian itu dengan indah.

Prok prok prok....

"Wow luarbiasa".

"Tarian yang sangat indah".

"Haha aku tidak menyangka bajingan itu bisa menari" junghwan bertepuk tangan dengan heboh.

Sementara itu junkyu menatap lurus ke arah haruto dan jeongwoo sambil tersenyum kaku. Tanganya dibawah sana mengepal dengan keras.

Flasback....

Saat malam hari junkyu keluar dari kamarnya untuk mengambil barang. Saat itulah ia mendengar suara isak tangis tari kamar doyoung.

Creak

"Doyoung?" Junkyu mengarahkan lenteranya ke arah doyoung yang meringkuk di bawah kasur.

"K-kakak!" Doyoung.

"Kenapa kau menangis sendirian disini hah?!" Wonyoung terkejut melihat luka membiru diwajah doyoung.

Doyoung mengusap darah yang masih mengalir dari hidungnya. Karna takut akan dimarahi jadi doyoung tidak memberitahukanya pada siapapun. Ia mengobati luka itu sebisanya.

"Siapa yang berani melakukanya?" Doyoung tetap terdiam.

"AKU BERTANYA PADAMU, SIAPA YANG BRANI-BRANINYA MELAKUKAN HAL INI PADAMU?!!" marah junkyu.

"T-tapi ayah dan ibu..." takut doyoung.

"Aku tidak akan memberitahu mereka" junkyu.

"T-tuan haruto, dia menghajarku karna pria penyihir itu" doyoung.

Junkyu terdiam mematung, haruto?. Teman masa kecilnya haruto yang melakukan hal keji ini pada adiknya?. Hati junkyu rasanya seperti tersambar petir.

End of flasback.

Mata tajam junkyu menatap kedua pasangan dihadapanya yang terlihat sangat bahagia.

















Bersambung..........

Sepertinya jeongwoo bakalan kena masalah lagi🙂.


How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang