Bab LXXXVIII

462 55 11
                                    

Harap bijak dalam membaca



















Haruto segera berjalan cepat menuju kereta jeongwoo dan jaehyuk.

Jaehyuk yang sedang membantu jeongwoo turun dari kereta tanpa sengaja melihat kedatangan haruto.

"Oh adik ipar" jaehyuk.

"Aku lega kalian segera kembali sebelum badai saljunya turun" haruto.

"Jeongwoo tiba-tiba merasa tidak enak badan saat kami sedang jalan-jalan, makanya itu aku dan jeongwoo beristirahat sejenak dikuil" jaehyuk.

Mendengar itu haruto jadi merasa sangat kawatir.

"Apakah ada yang sakit??" Tanya haruto kawatir.

"Tidak, aku hanya terkena goresan kecil" jeongwoo memberikan senyuman lembutnya, tapi meskipun begitu haruto tetap merasa tidak tenang.

"Kau harus lebih berhati-hati" haruto membenarkan syal jeongwoo agar jeongwoo tidak merasa kedinginan.

"Hehe karna sangat seru aku jadi terlalu bersemangat" jeongwoo.

"Kita harus melihat lukamu lagi sebelum kau tidur" haruto.

"Baiklah aku mengerti" jeongwoo sejenak melupakan rasa sakitnya saat melihat wajah haruto.

"Kau bahkan membiarkan rambutmu jadi berantakan begini, dan kenapa matamu jadi sangat merah?" Haruto.

"Aku hanya merasa kedinginan" jeongwoo.

Melihat percapakan kedua pasangan itu membuat mood jaehyuk semakin buruk. Jaehyuk menatap tajam tangan haruto yang membelai pipi jeongwoo.

"Adik ipar sepertinya jeongwoo sangat kelelahan. Aku akan mengantarkanya kerumah" jaehyuk merangkul pundak jeongwoo seola-olah memberi isyarat bahwa jeongwoo berada di bawah kuasanya.

"Bukankan kau juga harus istrirahat?, sesuatu mungkin saja terjadi dipertandingan besok" lanjut jaehyuk.

"Itu tidak masalah, aku akan mengantarkan jeongwoo kekamarnya lalu kembali lagi" haruto.

"Baiklah kau bisa melakukanya, aku menyerahkan jeongwoo padamu" jaehyuk meremas pundak jeongwoo sebelum ia melepaskan rangkulanya.

Setelah itu haruto membawa jeongwoo masuk kedalam kereta miliknya. Di dalam kereta suasana sangat hening, haruto menatap jeongwoo dengan wajah kawatir.

"Jeongwoo kau kelihatan sangat kelelahan" haruto.

"Oh spertinya aku terlalu banyak bermain haha" jeongwoo menjawab pertanyaan dengan gugup, dan haruto dapat merasakan hal itu.

"Tunggu...." haruto.

Jeongwoo keheranan saat melihat haruto berdiri dari kursinya, tapi tidak lama kemudian haruto beralih duduk di sampingnya.

"Ada apa?" Jeongwoo.

Haruto menepuk-nepuk pahanya.

"Kau bisa beristirahat disini selama perjalanan menuju castil" haruto menyungingkan senyum hangatnya.

"Haru...." jeongwoo segera menahan airmatanya dan langsung menidurkan kepalanya dipaha kokoh haruto.

Jeongwoo merasa seakan rasa sakintnya lenyap dalam sekejap, ia memjamkan matanya sambil tersenyum.

Sementara haruto meneglus-elus rambut jeongwoo dengan telaten, raut wajahnya terlihat sedih bercampur kawatir.









Sesampainya di castil, haruto langsung mengantar jeongwoo kedalam kamarnya.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang