Bab LIII

585 66 23
                                    

Harap bijak dalam membaca


















"Tuan biar saya ya...." yoshi.

"Tidak!, aku akan mencarinya sendiri" haruto mengangkat tubuh jeongwoo dalam gendonganya.

"Apa??" Batin jeongwoo.

"Tunggu haruto" junghwan menyentuh pundak haruto untuk menahanya.

"Lepaskan tanganmu itu dariku" haruto menatap tajam junghwan.

Junghwan tau jika haruto saat ini sangat marah. Asahi dan ken juga tidak bisa mencegah haruto.

"Maafkan saya tuan, seharusnya saya menjaga nyonya lebih ketat" yoshi berlari menyusul haruto dan jeongwoo.

"Itu adalah hal yang sudah direncanakan, hal itu bisa terjadi hanya dalam sekejap mata. Itu bisa terjadi kapanpun" haruto.

Jeongwoo memeluk tubuh haruto sambil menyembunyikan wajahnya pada dada haruto.

"Aku lupa akan hal ini, jika sekali haruto marah maka tidak ada yang bisa menghentikanya" cemas jeongwoo.

"Haruto?, apa yang telah terja...." junkyu.

"Minggir kau!" haruto berjalan melewati junkyu tanpa melihat ke arahnya.

Junkyu yang dilewati begitu saja langsung terdiam, sedetik kemudian ia langsung memalingkan tubuhnya. Menatap tak percaya atas perlakuan haruto padanya.

"Tolong tenanglah terlebih dulu, ini tidak seperti yang kau pikirkan" jeongwoo.

"Jadi kenapa kakimu sampai sakit?, apakah bajingan itu mengatakan sesuatu padamu?" Haruto.

Jeongwoo nampak kebingungan, ia tak tau bagaimana harus menjelaskanya ke haruto.

"Kau jadi sepeeti ini, dia pasti ada disekitar sini" haruto mengrenyitkan dahinya.

"Dia jadi seperti ini karna ia kira ada seseorang yang mengucilkan dan melukaiku?. Atau ini semua karna pesta yang ia siapkan sendiri jadi rusak karnaku?. Ngomong-ngomong aku harus membuatnya tenang" Bingung jeongwoo.

"S-SAYANG!" Jeongwoo memeluk haruto dengan sangat erat.

Seluruh tamu yang ada disana sampai tidak bisa berkata-kata, Sayang?.

"Aku berada disini karna aku merindukanmu. Karna aku merasa sangat kesakitan aku langsung datang padamu tanpa pikir panjang. Aku tak menyangka kau akan marah seperti ini" waktu terasa berhenti, semua orang yang ada diasana terdiam memebeku.

"Hah" haruto menepuk-nepuk punggung jeongwoo.

"Yoshi tunggulah disini" haruto.

"B-baik tuan" yoshi.

Setelah itu haruto berjalan masuk dengan terburu-buru.

"Selamatkan aku...!!" Jeongwoo.
















Haruto membawa jeongwoo ke ruang istirahat, ia memanggil seorang pelayan untuk mengobati luka dikaki jeongwoo.

Selama jeongwoo tengah diobati, haruto terus memperhatikan sepatu jeongwoo.

"Terdapat bekas injakan disepatunya" batin haruto.

Wajah jeongwoo terlihat sangat murung saat ini.

"Hah aku telah mengacaukan pestanya, setelah ini haruto pasti akan kembali menjauhiku" sedih jeongwoo.

(Apa kau menuduh junkyu berbohong?).

"Dia pasti akan memulangkanku ke romagna seperti yang dia lakukan dulu. Tapi dia bilang bahwa dia tidak akan memulangkanku, apakah aku bisa percaya kata-katanya?. Sikap lembutnya bisa berubah menjadi kekerasan dalam beberapa detik saja. Selain itu aku benci suasana sunyi ini" saat jeongwoo menoleh ke arah samping ia tak sengaja bertatapan dengan haruto.

"!!" Dengan cepat jeongwoo memalingkan wajahnya.

"??" haruto.

"Semuanya sudah selesai tuan" pelayan.

"Tunggu, bersihkan dan bawalah pajangan kura-kura itu" haruto.

"Ya?" Bingung pelayan.

"Apa kau tidak mendengar perintahku?" Haruto.

"Tidak tuan!, saya akan membersihkanya" pelayan.

Cklek.....

Setelah membawa pajangan kura-kura itu, dengan cepat pelayan tadi langsung keluar.

"Apa itu tadi?" Batin jeongwoo, tidak mungkin kan haruto tau jika dirinya tidak menyukai kura-kura?.

"Jadi kau tidak melihat siapa orang yang melakukan hal itu padamu?" Haruto.

"Benar aku tidak melihatnya, aku tidak bohong padamu" jeongwoo.

"Aku tidak berfikir kau bohong, kakimu sakit jadi aku memutuskan untuk mengakhiri pestanya" haruto ikut duduk di sebelah jeongwoo.

"Maaf padahal sudah lama sekali kau tidak mengadakan pesta" jeongwoo.

"Apa kau merasa menyesal?" Haruto.

"Iya inikan salahku" jeongwoo.

"Huh kenapa ekspresinya seperti itu?" Jeongwoo kebingungan melihat ekspresi wajah haruto yang aneh.

"A-apa saat ini kau sangat marah?" Jeongwoo.

"Tidak" haruto.

Haruto melirik wajah jeongwoo yang tampak murung.

Tap....

"Apa kau benar-benar menyesalinya?" Haruto mengusap-usap pipi jeongwoo.

"Ekhem aku tidak terlalu menyesalinya" canggung jeongwoo.

"Apa?" Bingung haruto.

"Ah tidak, rasanya sangat menyenangkan bisa bersama denganmu. Jadi malam ini....." jeongwoo tampak ragu mengatakanya, sementara haruto penasaran apa yang akan jeongwoo katakan.

"Rencananya sebenarnya tidak seperti ini, tapi apakah aku harus mencobanya?" Jeongwoo.

Jeongwoo menarik nafasnya lalu menoleh ke arah haruto dengan muka yang tersipu.

"Malam ini aku ingin terus bersamamu".























































Bersambung...........

Aduh genitnya anaku🤣🤣.

Aduh genitnya anaku🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang