Bab LXI

561 68 32
                                    

Harap bijak dalam membaca


















"Serigala es, berbeda dari monster lainya yang hanya meninggalkan batu sihir setelah mereka mati. Serigala es hanya meninggalkan mayat mereka seperti hewan pada umumnya. Dan mereka mendapatkan perlakuan spesial dari para monster lainya. Tapi apakah aku bisa berkomunikasi dengan mereka?" Batin jeongwoo ragu.

"Apakah telah terjadi sesuatu?" Jeongwoo.

"Ya kami sebelumnya pergi untuk menulusuri hutan. Mereka adalah mahluk yang sangat intelegen dan biasanya mereka tidak akan menyerang manusia. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini mata mereka jadi menajam saat melihat manusia, mereka juga kadang memasuki pemukiman warga. Untung saja mereka tidak menyerang siapapun, tapi sikap mereka jadi semakin berani dan hal itu memungkinkan mereka untuk menyerang warga" jelas junghwan.

"Walaupun ini terdengar sedikit mencurigakan, tapi jika ada yang membunuh serigala es sebelum genap tahun suci mereka akan melakukan balas dendam, dan hal itulah yang membuat para warga takut. Tahun suci kali ini akan ada pertandingan pedang internasional. Karna itu menurut kami akan lebih baik masalah ini diselesaikan dengan damai daripada harus membunuh, kurasa anda bisa menemukan alasan dibalik semua ini" lanjut junghwan.

"Tapi aku tidak tau cara berbicara dengan mereka, kurasa hanya beberapa monster saja yang mengerti ucapanku" jeongwoo merasa ragu apakah ia memang memiliki kekuatan itu.

"Selain itu....." jeongwoo teringat kata-kata haruto.

"Kau harus menjahui para monster untuk sementara, karna kita tidak tau apa yang mereka inginkan darimu".

"Aku tidak yakin bisa berbicara dengan semua spesies monster, aku bahkan belum pernah bertemu mereka" jeongwoo.

"Kami sudah memperhitungkan kemungkinan itu, tapi kekuatan anda itu sangat spesial. Jadi ada kemungkinan anda bisa berbicara pada serigala es juga" junghwan.

"Em apakah suamiku akan ikut juga?" Jeongwoo.

"Kalau soal itu..." junghwan.

"Tidak" asahi langsung menjawa secara tegas.

"Jika tuan haruto tau kami mendatangi anda untuk hal seperti ini dia pasti akan memenggal kepala kami" ndengar itu jeongwoo jadi merinding.

"Kenapa kau bicara seperti itu?!!" Marah junghwan.

"Kenapa?, apakah perkataanku salah?" Asahi.

Asahi lalu menaruh cangkit teh miliknya.

"Sekali lagi saya akan bertanya dan anda bebas untuk menolaknya jika tidak suka. Ngomong-ngomong saya sama sekali tidak berharap apapun pada anda, saya tidak bisa melakukan apapun jika anda memang tidak mau" asahi menyilangkan tanganya dan menatap jeongwoo dengan angkuh.

Jeongwoo yang mendapat prilaku tidak sopan membuatnya sedikit kesal. Ingat hanya sedikit karna jeongwoo juga tau kalau semua orang membencinya.

Duak, junghwan memukul kepala asahi dengan keras.

"DASAR KAU BAJINGAN SIALAN!!, Akhem nyonya mohon maaf untuk hal ini. Kami akan memikirkan hal ini lagi jadi...."

"AKU AKAN MELAKUKANYA!" Jeongwoo.

"Apa?" Kaget junghwan.

"Aku akan mencobanya" jeongwoo menatap junghwan dengan yakin.

"Maafkan aku haruto, karna suatu alasan ornag-orang ini juga telah mengetahui rahasiaku, aku juga berhutang budi pada mereka. Dan jika aku membantu mereka hal itu bisa meningkatkan reputasiku".

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang