Harap bijak dalam membaca
"Nyonya tolong makanlah sedikit" luci.
Jeongwoo menatap makanan yang pelayan bawakan dengan tatapan kosong.
"Karna aku melewatkan makan malam dan mengunci diriku sendiri dikamar membuat wonyoung mengirimkan pelayan untuk mengantarkan makanan padaku. Aku harus bertingkah bahwa semuanya baik-baik saja, pertama aku harus memulihkan tenagaku terlebih dahulu" batin jeongwoo.
"Ini semua karna kejadian kemarin. Aku bahkan tidak berfikir untuk mendapatkan keadilan lagi dari ulah junkyu. Aku tidak bisa menyamakan diriku dengan junkyu ditempat ini. Jadi apapun yang aku katakan semua orang tetap akan mempercayainya".
Jeongwoo jadi teringat kisah cinta haruto dan junkyu didalam novel.
"Pada akhirnya aku bukanlah pemeran utamanya, junkyulah pemeran utamanya. Pasti haruto juga akan berfikir seperti itu, walaupun aku tau hal itu lebih dari siapapun tetap saja hatiku rasanya sangat sakit. Aku pasti sedang berilusi bahwa aku diperlukan dirumah ini. Sebenarnya apa dunia ini membutuhkanku?...." jeongwoo menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan yang semakin memburam.
"Ciki, luci" jeongwoo.
"Iya nyonya!!" Jawab mereka kaget.
"Kalian berdua keluarlah untuk beristirahat. Hari ini aku ingin berjalan-jalan sendirian ditaman" jeongwoo.
"Nyonya, emm...tidak bisakah kami menyiapkan bak mandi untuk anda?" Ciki.
Jeongwoo terdiam lalu menundukan kepalanya.
"Hari ini aku akan melakukanya sendiri" mendengar hal itu membuat luci dan ciki jadi kaget bercampur kawatir.
Mereka berdua saling bertatapan.
"Baiklah nyonya...".
Tap tap tap
Jeongwoo memakai sehelai syal untuk menghindari hawa dingin malam.
"Ughh karna sudah lama sekali tubuhku tidak mengalami sakit, hari ini rasanya jadi sangat tidak nyaman. Aku sudah mencoba untuk mengabaikanya tapi....huh?" Jeongwoo melirik ke arah kolam.
"Hah aku ingin merendam kakiku disini bersama dengan wony" setelah itu ia mendudukan dirinya ditepi kolam.
"Apa yang akan mereka pikirkan tentangku besok. Apa mereka akan menyesal telah dekat denganku?".
"Bahkan wony dan junghwan, aku kira kita sudah saling dekat. Aku harus bertemu orang yang membuatku merasa dibutuhkan, betapa mengerikanya..." jeongwoo menatap penampilanya sendiri dari pantulan air.
"Sebenarnya apa yang telah kupercaya?, apa juga yang kuharapkan?" Jeongwoo.
"Rasanya senang sekali aku bisa jadi gila karna cinta pertama" junkyu.
"Semua hal itu hanya sementara, aku juga sudah tau dari lama" jeongwoo teringat kenangan manisnya bersama haruto.
"Kenapa kau keluar jika kau tidak mampu bermain dengan mereka. Aku akan memandikanmu, jeongwoo aku mencintaimu" haruto.
"Aku juga sudah paham. Pada saat aku terlihat sangat tidak berdaya, apakah dia akan melihat kearahku?, walaupun semua perhatian itu tidak lebih dari formalitas" jeongwoo semakin mengeratkan pelukanya pada kakinya sendiri.
Tap tap tap....., terdengar langkah kaki seseorang berjalan di belakang jeongwoo.
"Jadi anda berada disini tuan?".
Jeongwoo menoleh untuk melihat siapa yang datang.
"Nona muda mengirimku untuk memastikan apakah anda sudah menghabiskan makan malamnya" kepala pelayan.
"........." jeongwoo terdiam.
"Bukankah hal itu bisa dikonfirmasi melalui luci atau ciki" batin jeongwoo curiga.
"Dan pelayan rendahan ini ingin mengatakan beberapa kata pada anda. Saya telah merawat nona muda dari beliau masih kecil. Itulah kenapa ada beberapa rahasia yang tidak akan beliau katakan kepada orang lain, tapi beliau akan mengatakanya pada saya. Nona muda mengatakan ini pada saya, dia meminta untuk saya mengubah presepsi tentang anda. Dari awal sekali saya sudah mengerti...." kepala pelayan melirik ke arah jeongwoo dengan tatapan angkuh.
"Sepertinya wony mengatakan tentang penyakit anorexiaku padanya. Bagi wony keberadaan kepala pelayan itu lebih daripada ibu kandunganya. Apakah ini merupakan ide yang buruk?. Tidak mengatakanya pada haruto bukanlah masalah. Tapi sepertinya perhatian kepala pelayan sangat berbeda dengan wonyoung" jeongwoo.
"Saya dengar nona mengatakan kisah masalalu nyonya yang sebelumnya pada anda. Bahkan jika anda mati dan kembali hidup lagi anda tidak akan tau samua hal itu. Bagaimana nona muda merasa sangat menderita karna orang itu" tubuh jeongwoo tersentak. Bagaiamna kepala pelayan bisa mengatakan hal yang tidak sopan tentang mendiang duches, yang notabenya adalah ibu kandung wonyoung.
"Saya tidak bisa membiarkan nona terluka lagi seperti dulu!!" Kepala pelayan.
"Sampai sekarang aku berfikir keberadaan kepala pelayan di samping wonyoung itu semua karna dia merasa bersalah pada wonyoung. Tapi sebenarnya seberapa besar cintanya pada wonyoung sampai-sampai dia bereaksi seperti itu" batin jeongwoo.
"Anda tidak hanya memiliki kebiasaan dari nyonya terdahulu. Anda juga menjadi sumber masalah bagi nona sama seperti orang itu!. Sejujurnya saya merasa bahwa nyonya dikastil ini telah dikutuk!!" kepala pelayan.
Jeongewoo terdiam mematung mendengarkan segala hal menyakitkan dari mulut kepala pelayan.
"Nngomong-ngomong tolong sampai hari dimana anda akan pergi....".
"Pergi?" Jeongwoo mulai bangkit dari duduknya.
"Memangnya kemana aku akan pergi?" Jeongwoo balik menatap mata kepala pelayan dengan tatapan tajam.
"Bukankah anda lebih tau hal ini daripada siapapun, suatu saat anda akan meninggalkan castel in...".
"Tidak!, aku tidak akan meninggalkan castel ini sampai aku mati" jeongwoo.
"Seperti yang saya duga, cinta pertama adalah hal yang manis seperti mimpi. Saya mengerti kenapa anda bersikap sangat berani seperti ini. Tapi sebentar lagi anda akan sadar.....".
Tap tap tap, kepala pelayan mendekat tepat dihadapan wajah jeongwoo.
"Semua hal memiliki tempatnya masing-masing tuan..." kepala pelayan.
Jeongwoo menatap kepala pelayan dnegan mata yang bergetar.
"Cinta pertama?, apa itu. Kenapa mereka selalu mengangguku?. Pada akhirnya mereka akan menyalahkanku dan ingin membuatku keluar dari tempat ini. Aku hanya bisa memilih tempat ini untuk hidup, kenapa semua orang memperlakukanku seperti ini?!!" jeongwoo mengigit bibirnya sendiri.
"Saya minta maaf karna harus mengatakan hal ini pada an...".
PLAK......
Suara tamparan keras terdengar nyaring di dalam taman.
Kepala pelayan terdiam mematung sembari menatap tidak percaya pada jeongwoo yang baru saja menamparnya.
"Hah?".
Bersambung.........
Mampus kau uler betina, to cepetan balik binimu lagi dianiyaya sama duo jelmaan iblis😭😭.
Maaf telat, wifi saya baru nyala😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make My Husband On My Side | Hajeongwoo
Romancecerita ini diambil dari manga yang berjudul sama "how to make my husband on my side". Dalam novel asli aku adalah penjahat yang digunakan sebagai alat politik oleh ayah dan kakaku. yang pada akhirnya aku akan mati ditangan suamiku sendiri. suamiku a...