Bab XXXV

568 61 13
                                    

Harap bijak dalam membaca















"Hah".

Hujan deras mengguyur hutan. Namun hal itu tidak membuat haruto menyerah melakukan pencarian jeongwoo.

"Dia bahkan tidak ada disekitar sini" junghwan membuang tengkorak kepala yang ia temukan.

"Kau tau haruto...." junghwan tak jadi menyelesaikan omonganya saat melihat betapa seriusnya haruto.

"Ini bahkan sudah tiga hari, setelah sepatu dari nyonya ditemukan disekitar sini. Seluruh prajurit kota dikerahkan untuk mencarinya. Jika saja dia benar tersesat kedalam hutan ini sampai sekarang..." junghwan menggengam erat tanganya, ia mulai memikirkan hal buruk yang menimpa jeongwoo.

"Sudah tiga hari berlalu, sekarang berhenti...".

"Hari ini akan jadi hari ke empat" haruto.

"Hari keempat" saat haruto mengatakan itu para kesatria yang ikut bersamanya tidak bisa menyangkal perintah atasan mereka.

"Seorang pria yang dapat mengendalikan kekuatan pria lainya hanya dalam satu gerakan. Tiba-tiba dia menghilang tanpa ada orang yang mengetahuinya, ini aneh. Salah siapa ini?, Siapa yang membuat semuanya jadi seperti ini?. Apa uskup agung yang mengajaknya bertemu?. Para pelayan castel yang bahkan tidak bertindak apapun setelah mengetahui berita kehilanganya?. Wonyoung yang telat mengetahui hal ini karna dia terlalu fokus pada junkyu?. Junkyu yang tetap memaksa wonyoung untuk berada disisinya?. Atau aku?".

"Hari itu aku tidak tau bagaimana dia diperlakukan. Semua itu karna kebodohanku dan itu semua meyangkut dihatiku. Bagaimanapun semua ini adalah salahku" haruto tak memperdulikan tubuhnya yang terguyur hujan, hatinya terasa lebih sakit sekarang.

"Para pelayan keluarga yang sangat setia pada omerta, apalagi kepala pelayan. Dia menunjukan sisi sebagai ibu sambung dari wonyoung. Seberapa kasar mereka memperlakukanya sebagai seorang penganggu. Aku bahkan tidak pernah memikirkan itu dengan serius, pada saat acara ulangtahunku bahkan setelah mengetahui kepala pelayan telah berbuat hal yang kejam terhadapnya dia tetap dimaafkan karna kesetiaanya pada angota keluarga. Dia kira dia akan diperlakukan seperti itu selamanya, dan lagi dia akan dimaafkan".

Kepala pelayan tidak dihukum atas permintaan wonyoung. Walaupun wonyoung marah karna kepala pelayan telah berbuat jahat terhadap jeongwoo tapi ia tidak bisa menghukum orang yang sudah ia angap seperti ibu sendiri.

"Ini salahku, seharusnya aku membereskan hal itu sejak awal. Aku adalah pria yang sama seperti ayahku, jadi tidak perlu tertawa atau terkejut pada hal ini. Aku tidak ingin menjadi pria seperti ayahku, jadi aku selalu menolak semua rencana pernikahan. Itu semua adalah penyangkalan diri yang tidak akan bekerja, aku hanya menyangkal semuanya" ekspresi itu, haruto kembali mengingat ekspresi saat ia mendorong tubuh jeongwoo. Ekspresi wajah yang kehilangan harapanya.

"Hal yang belum pernah kutanyakan sebelumnya, kata yang bahkan tidak bisa kukatakan. Semua yang kulakukan  agar aku tidak menyakitinya, tapi saat aku menyadari bahwa aku telah menyakitinya semuanya sudah terlambat" haruto menggengam sepatu jeongwoo dengan erat.

"Junghwan dan kesatria lainya. Kenapa semua kata itu tidak dapat keluar dari dalam mulutku?, aku juga tau kemungkinan itu. Tapi aku tidak bisa menyerah terhadapnya, mungkin saja kau masih hidup. Aku harap kau masih hidup, hanya ini yang kuharapkan dan inginkan" haruto memejamkan matanya menikmati air hujan yang menerpa wajah tampanya.

Kenangan masa kecilnya terputar kembali. Saat dimana ibunya masih hidup, saat dimana ia, wonyoung dan ibunya sering tiduran sambil membaca buku bersama.

"Aku bahkan sudah lupa bagaimana wajah aslinya (yang dimaksud ibunya haruto). Apakah aku hanya bisa berdoa?. Jika saja dia mengungkapkan semuanya pada saat kami tidur bersama malam itu. Mengungkapkan seluruh rasa sakit yang ia terima, apa dia akan menghilang dengan cara seperti ini?" Sedih haruto.

"Tuan haruto!, kemarilah" ken (kakak yoshi).

"Ada apa?" Haruto.

"Oh haruto, lihatlah ini mereka terlihat seperti seorang pemburu. Saat mereka mulai sadar dari pingsanya, mereka mulai mengatakan hal yang aneh. Mereka seperti ini karna tidak ingin tertangkap atau apa?" Sindir junghwan.

"Tidak!, saya benar-benar melihat seorag penyihir".

"Apa yang dia bicarakan?" Junghwan.

"Mungkin maksudnya banshee?" Asahi.

Banshee adalah monster yang dapat membuat seseorang merasa sedih. Ada legenda yang ngatakan jika kau bertemu denganya maka akan ada orang terdekatmu yang mau mati.

"Pada saat itu....".

Flasback

"Penyihir terlalu sulit dikalahkan kalau hanya kita berdua saja".

"Cepat pergi dan katakan pada yang lain".

"UNG!!".

Mereka terkejut saat melihat monster burung raksasa dibelakang mereka.

"Kwarghhh!".

"WAAAAAAA" Setelah itu mereka langsung lari sekencang-kencangnya.

End of flasback

"Saya tidak bohong. Sebenarnya yang salah satunya adalah monster popo mereka bersama dengan penyihir berambut gelombang!".

"Penyihir berambut gelombang?".

Haruto teringat jika jeongwoo pernah mendapat julukan seperti itu karna rambutnya yang sedikit bergelombang dan tebal.



















Bersambung.......

Sebenernya dicerintanya rambut pirang. Tapi masa jeongwoo dibikin rambut pirang?😭. Jadi kuubah jadi rambut bergelombang, walaupun masih agak gak nyambung dikit, tapi lebih mendinglah daripada rambut pirang.

Ilustrasi rambut jeongwoo.

Ilustrasi rambut jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang