Harap bijak dalam membaca
"Kenapa wajahmu lesu begitu, kau terlihat seperti orang yang habis dipukul" junghwan menyenderkan tubuhnya pada dinding di samping haruto.
Junghwan melihat arah pandang haruto yang tertuju pada jaehyuk.
"Hmm".
"Aku bertanya-tanya kenapa kau sangat bersemangat?" Haruto memasang wajah datarnya.
"Aku habis menari bedsama wanita cantik (wonyoung)" junghwan.
"Aku masi tidak mengerti kenapa kau memberi kami tugas untuk mengawasinya, apa ada seseorang yang mengatakan hal mencurigakan padamu?" Junghwan.
"Contohmya seperti apa?" Haruto.
"Ya sudahlah jangan kau pikirkan itu, ngomong-ngomong bisakah kau berhenti menatapnya!!. Kau terlihat seperti suami yang akan langsung berlari jika melihat istrinya. Jika kau terus bersikap seperti ini, bukankah suatu saat dia bisa bosan kepadamu?" junghwan.
"💢💢" mendengar itu haruto langsung melirik junghwan dengan tatapan emosi.
Haruto mengarahkan tatapanya pada jeongwoo kembali.
"Apakah aku terlalu sensitiv?,bahkan aku merasa sensitiv pada kakanya. Dia terlihat sangat lega walaupun pria itu telah banyak melakukan kesalahan padanya" batin haruto saat melihat jeongwoo tersenyum pada jaehyuk.
"Tentu saja paus yang memiliki kuasa atas pernikahannya denganku, tapi karna hal itu juga jeongwoo jadi tidak bisa bertemu dengan jaehyuk secara sering. Kami menghargai satu sama lain hanya karna jeongwoo. Apakah jaehyuk tau tentang ini?, kadang-kadang aku bisa melihat ketakutan dan trauma pada mata jeongwoo. Orang yang menyakiti jeongwoo pasti akan tau, tapi bagaimana jika jaehyuk juga mengalami penderitaan yang sama seperti jeongwoo?".
Haruto menatap jaehyuk dan jeongwoo yang sedang berdansa. Ruangan yang ramai itu seolah kosong dimata haruto, yang dapat haruto lihat hanya mereka bertiga. Jeongwoo yang sedang tertawa bahagia bersama jaehyuk dan dirinya yang duduk sendirian dikursinya.
"Jika mereka mengalami hal yang sama, maka hati mereka pasti membagi luka yang sama. Mungkin dia bisa mengerti. Jika jeongwoo menunjukan ekspresi tidak nyaman disekitar kakaknya aku pasti mengetahui hal itu, tapi aku tidak melihat itu sama sekali. Mungkin saja aku terlalu kawatir berlebihan" haruto menaruh gelasnya.
"Tidak, tetap saja penyakit jeongwoo yang ia sembunyikan. Bahkan sedikit emosi pada dirinya terasa mencurigakan. Kukira dia itu sangat buruk dalam memyembunyikan rahasia, tapi aku menyadari kecerobohanku. Aku bahkan tidak bisa melihat apa yang dia sembunyikan sama sekali. Goresan yang ada pada tubuhnya membuat kesabaranku semakin menipis. Aku ingin memeluknya dan bertanya padanya, tapi jika aku memaksa dia untuk berkata jujur padaku, aku malah akan menjadi trauma baru baginya. Sedikit demi sedikit keadaanya jadi stabil. Aku takut saat keadaanya tidak stabil dia akan meninggalkanku, jadi aku tidak bisa bertanya. Sepertinya aku harus mencari tau dari sisi yang lain" haruto kembali memimum wine miliknya.
Sementara itu junkyu sedang berlari sampai ke balkon castil.
"Hah hah hah".
"Jangan pernah berani untuk menganggu jeongwoo lagi" kata-kata itu terus terngian-ngian dikepala junkyu.
"I-itu bukan sesuatu yang spesial. Haruto pasti akan kembali padaku. Bertingkahlah sebagai bangsawan anggun junkyu" junkyu kembali teringat kenangan masalalu dipertandingan gladiator tahun lalu.
Flasback.......
"Ambilah" haruto menyerahkan mahkota bunga emas hadia dari pemenang gladiator pada wonyoung.
"Apa kau memberikan ini padaku karna kau tidak punya orang lain untuk kau berikan?" Wonyoung.
"Iya" haruto.
Junkyu mengamati pembicaraan dua saudara itu.
"Haruto!!, kalau begitu dipertandingan selanjutnya berikan itu padaku" junkyu berdiri dari kursinya dengan tatapan bahagia.
"Lakukan apa yang kau mau" haruto.
Wajah junkyu terlihat sangat bahagia. Setelah itu haruto langsung pergi dari sana.
End of flasback......
"Ini pasti hanya pertunjukan sementara, jadi haruto tidak bisa berfikir secara jernih. Aku tidak perlu merasa sakit" junkyu mengelap air matanya.
Sementara itu wonyoung mengawasi junkyu dari balik pintu balkon dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
Kembali lagi keaula pesta.....
"Oh jadi kau disini?" Jaehyuk berjalan mendekati haruto.
"Jeongwoo pergi kemana?" Haruto tak melihat jeongwoo disekitar jaehyuk.
Tap, jaheyuk menepuk-nepuk pundak haruto.
"Dia hanya keluar untuk mencari udara segar, dia pasti akan segera kembali. Ini hanya perasaanku saja tapi sepertinya kau tidak terlalu menikmati pesta ini ya?" Haruto melirik tangan jaehyuk yang menyentuh pundaknya dengan tatapan terganggu.
"Aku tidak terlalu menyukainya tapi tidak membencinya juga" haruto.
"Sangat disayangkan, aku berfikir untuk mengundangmu ke pesta yang ada di selatan jika ada kesempatan" jaehyuk.
"Jika aku diundang, aku pasti dengan senang hati akan datang" haruto.
"Apa kau pikir adiku itu akan menyukainya?, oh ya ada sesuatu yang mau kukatakan padamu. Terlalu ramai disini, apa kita harus pindah ketempat lain?" Haruto menganggukan kepalanya.
Saat akan berjalan pergi haruto melihat semua piring saji yang terdapat aksen kura-kura sebagai hiasanya.
"Hey" haruto.
"Anda memanggil saya tuan?" Pelayan.
"Bersihkan semua sajian itu dan ganti dengan yang baru" haruto.
"T-tapi tuan" pelayan.
"Apakah aku harus mengulang perkataanku" haruto mulai mengintimidasi pelayan itu dengan tatapanya.
"T-tidak tuan!, saya akan segera mengantinya" pelayan.
Jaheyuk melirik ke arah haruto lalu tersenyum sinis.
Akhirnya mereka sampai ke ruangan yang lebih privat.
"Aku harus mengucapkan banyak terimakasih padamu. Tidak ada maksud yang lain. Aku hanya lega kau menyadari kondisi adiku dan menjaganya dengan baik" jaehyuk memutar-mutar gelas wine miliknya.
"Apa?, apa yang kau katakan?" Haruto.
"Hmm ini sedikit memalukan untuk dikatakan, tapi jeongwoo memiliki banyak sekali luka dihatinya".
Bersambung.........
Berasa liat perkebuna gren flag dan perkebunan red flag😭😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make My Husband On My Side | Hajeongwoo
Romancecerita ini diambil dari manga yang berjudul sama "how to make my husband on my side". Dalam novel asli aku adalah penjahat yang digunakan sebagai alat politik oleh ayah dan kakaku. yang pada akhirnya aku akan mati ditangan suamiku sendiri. suamiku a...