Bab XXXVIII

653 69 14
                                    

Harap bijak dalam membaca















"Kenapa?" Jeongwoo.

Haruto tak menyangka jika jeongwoo yang asli ada dihadapanya sekarang.

"Kenapa kau ada disini?" Jeongwoo.

Saat haruto akan mendekat popo dan grifin langsung memasang ekspresi marah. Seakan-akan haruto ini adalah ancaman untuk jeongwoo.

Crak....

"Menjauh dari mereka sekarang" haruto hendak mengeluarkan pedangnya.

"JANGAN MENDEKAT!" Jeongwoo.

Mendengar teriakan memilukan jeongwoo membuat haruto mematung seketika.

"Kumohon tinggalkan kami sendirian" jeongwoo menahan air matanya sekuat mungkin.

"Aku..." haruto.

"PERGI DARI SINI!!" Jeongwoo.

Haruto yang terkejut hanya bisa mengulurkan tanganya. Tapi bukanya menyambut uluran tangan haruto, jeongwoo malah kembali berlari ke dalam perbatasan hutan.

"Aku ingin menghilang seperti tetesan salju ini. Dengan begitu aku bisa meninggalkan hidupku yang begitu memuakan. Jiwaku, bahkan didunia ini dimana kebenaran dan ilusi tidak bisa diubah rasanya tetap sangat menyakitkan" jeongwoo berlari sekuat tenanganya, ia sampai tak sadar jika kakinya lecet karna berlari tanpa alas kaki.

"Haha aku bodoh karna mengharapkan keluarga di dunia ini. Aku benci semua ini, aku tidak ingin kembali. Tolong tinggalkan aku sendirian".

Brakk....

"Aww" jeongwoo terjatuh akibat kakinya yang tersandung batu.

Ditengah badai salju jeongwoo meringkuk menahan dingin dan sakit pada sekujur tubuhnya.

"Hiks huaaaaaa" tangisan memilukanya terdengar ditengah hamparan badai salju.

"Aku tidak ingin tinggal disini lagi".

"Grawhhh" seketika tubuh jeongwoo yang tadinya lemas langsung menegang.

Ia melihat ke atas, dan benar saja naga penunggu gua sudah berada dihapanya.

"Mungkin ini lebih baik" jeongwoo memejamkan matanya seaakan siap jika ajal memang mau menjemputnya.





















Disisi lain haruto masih terdiam membeku ditempatnya.

"Pertamakalinya aku melihat ekspresi sedihnya. Bahkan padaku yang setiap kita bertemu dia selalu tersenyum dan mengatakan kebohongan konyol" batin haruto.

"Aku selalu tersenyum ketika melihatmu" itulah yang jeongwoo katakan pada haruto, namun hari ini untuk pertama kalinya jeongwoo tidak menepati kata-katanya.

"Apakah kejadianya akan berbeda jika aku bertanya padamu lebih awal?. Karna sepertinya kau telah mengalami sesuatu, apakah itu karna kau tidak bisa merasa nyaman saat disampingku bahkan hanya sebentar saja?. Aku takut padamu, tapi aku junga ingin selalu berada disisimu".

"Grawhhh" lamunan haruto terpecah oleh auman monster naga.

"Apa??" Asahi.

"Suara itu berasal dari sini!!" Junghwan.

"HEY DIATAS SANA!!" Yoshi menunjuk ke arah langit.

"Tunggu?!, orang yang sedang dibawa oleh naga itu adalah nyonya!!" Junghwan.

"Tsk" haruto mengeratkan giginya.

"Banyak hal yang tidak kumengerti, tapi....." haruto segera berlari mengejar sang naga yang membawa tubuh jeongwoo.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang