Bab LX

625 63 12
                                    

Harap bijak dalam membaca






















Pagi harinya saat jeongwoo bangun haruto telah pergi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dihutan. Tak lupa hatuto meminta para pelayan untuk membatu jeongwoo menyiapkan kebutuhanya. Sebenarnya ia tak tega meninggalkan jeongwoo, tapi apa boleh buat dua bajingan itu (junghwan dan asahi) terus saja mendesaknya.

"Akh badanku jadi sakit begini" jeongwoo.

"Nyonya kami akan membantu anda bersiap" luci dan beberapa pelayan lainya.

Kemana chiquita?, gadis itu sedang sibuk membuatkan sarapan untuk jeongwoo.

"Terimakasih" jeongwoo.








Beberapa hari kemudian setelah kondisi jeongwoo membaik wonyoung datang untuk mengajaknya jalan-jalan. Karna udara yang dingin para pelayan memaksanya untuk memakai syal.

Jeongwoo berencana menunjukan taman yang haruto buatkan untuknya pada wonyoung.

"Woah jadi sepeeti ini ya bentuk taman utara" jeongwoo tersenyum senang melihat ekspresi kagum wonyoung.

"Benar apa pendapatmu tentang taman ini?" Jeongwoo.

"Ini sungguh luarbiasa, bunga disini juga sangat cantik" selama hidup wonyoung belum pernah melihat taman didaerah utara dengan bunga sebanyak ini. Dia rasa kakaknya sudah benar-benar gila.

"Emm apa bunga favorit wony?, aku akan membuatkanmu mahkota bunga" senang jeongwoo.

"Ekhem aku suka bunga lili" wonyoung ingin mencubit pipi jeongwoo karna gemas, tapi ia harus menahanya ia takut jeongwoo jadi risih.

"Baiklah aku akan membuatkan mahkota bunga yang bagus untukmu" jeongwoo.

"Terimakasih" wonyoung.

Jeongwoo mulai memetik bunga lili dan merangkainya sedangkan wonyoung tengah duduk tenang dikursi yang sudah tersedia disana.

"Sekarang aku jadi kepikiran, kita mendapatkan banyak sekali surat undangan. Semua surat itu ditujukan pada jeongwoo" wonyoung.

"Ah aku merasa berterimakasih pada semua orang" jeongwoo.

"semua pertemuan sosial masyarakat kelas atas yang terjadi disini berakhir dengan tragedi. Sejak pesta dansa yang diadakan haruto, banyak undangan dikirim ke sini. Mulai dari undangan untuk pesta minum teh, sampai dengan undangan untuk acara sosialita kelas atas. Acara itu adalah alasan kenapa mereka berubah, hal itu menunjukan kepada orang-orang bahwa hubungan kita berdua telah berubah dari sebelumnya" batin jeongwoo.

"itu benar, setidaknya aku dan Haruto sudah membuat janji pernikahan kami".

Saat haruto kembali dari hutan ia langsung mengajak jeongwoo untuk melakukan upacara pengucapan janji pernikahan resmi secara sederhana. Acara itu digelar dengan sederhana namun terkesan mewah, hanya orang-orang dari castel haruto saja yang menghadiri acara itu termasuk juga seluruh kesatria bawahan haruto. Acara itu digelar digereja milik uskup agung, apakah junkyu datang?. Jawabanya tentu saja tidak, seluruh keluarga junkyu tidak haruto undang. Jeongwoo merasa dirinya sedang bermimpi karna bisa mengenggam tangan haruto untuk mengikat sumpah pernikahan.

"Saat lonceng suci gereja berbunyi. pada saat itu bahkan mata uskup agung yang biasanya serius menjadi lebih lembut. Karna haruto sudah berjanji untuk tidak memulangkanku ke romagna aku tidak perlu kawatir lagi sekarang" senang jeongwoo.

"Aku yakin kau sudah tau tentang ini semua jeongwoo, tapi kau tidak perlu menerima semua ajakan itu. Menghadiri sebuah acara sosial itu melelahkan jeongwoo, dan juga badanmu masih perlu banyak istirahat" jeongwoo menghentikan kegiatanya dan mulai mendengarkan wonyoung.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang