Bab LXXXV

537 49 2
                                    

Harap bijak dalam membaca









Jaehyuk dan jeongwoo berjalan menyusuri pasar.

"Disini dipenuhi dengan minyak dan gula" jaehyuk.

"Ya karna ini daerah dingin" jeongwoo.

"Oh ya kau bilang kau baru pertama kali kan jalan-jalan ke pusat kota?, kau pasti menemukan sesuatu yang memaukau. Apakah suamimu tidak membiarkanmu sering melihat kemari?" Jaehyuk.

"Dia berbeda denganmu yang membiarkanku berjalan-jalan seperti ini" mendengar itu jaehyuk langsung mengandeng tangan jeongwoo.

"Benar, berjalan-jalan seperti ini mengingatkanku pada masa lalu. Apa kau ingat?, saat ituhari natal" jaehyuk.

"Bagaimana aku bisa lupa. Hari natal itu saljunya snagat indah. Hari itu dimana aku dan jaehyuk pergi bersama ke santa maria, kita tidak terpikir untuk kembali kerumah sampai pagi hari. Tapi hal yang tidak kami tau ayah kami menunggu kami dirumah dalam keadaan mabuk. Sejak dia meminum alkohol....".

Flasback.......

Pyar......, paus membating gelas wine nya ke arah lantai, kaki jaehyuk terciprati oleh wine.

"Bagaimana bisa mahluk rendahan seperti kalian menikmati hari sampai pagi buta begini?!!. Apa kalian berperilaku seperti ini karna darah rendahan dari ibu kalian!!" Jaehyuk hanya terdiam, sementara jeongwoo gemetar ketakutan sembari mengenggam tangan jaehyuk.

End of flasback....

"Dia mengatakan hal yang begitu buruk pada kami. Hanya karna kami pulang terlambat dia tidak bisa menahan amarahnya pada anak sendiri. Walaupun semua hubungan rumit ini dan ibu yang kami miliki adalah buah dari kesalahanya. Tapi kenapa jaehyuk tiba-tiba mengingatkanku pada memori buruk itu?" Batin jeongwoo.

"Aku sangat ketakutan, aku kira dia akan memukulmu" mendengar itu jaehyuk menghentikan langkahnya dan langsung tersenyum sambil menatap jeongwoo.

"Jadi kau kawatir padaku ya?, kau ini sangat manis" jaehyuk mengeratkan genggamanya pada tangan jeongwoo.

"Aku hanya tidak mau menimbulkan keributan" jeongwoo tersenyum namu tidak dengan hatinya.

"Jangan kawatir dia satu-satunya yang harus takut padaku sekarang" jaehyuk.

"Takut padanya??" Jeongwoo kebingungan melihat senyum mencurigakan jaehyuk.

"Jeongwoo haruskah kita pergi kesebelah sana?" Jaehyuk.

"Hmm aku tidak tau semua hubungan yang dia miliki" batin jeongwoo was-was.









Jaehyuk membawa jeongwoo untuk melihat pertunjukan boneka.

"Oh putri!!, kenapa kau meninggalkanku?!".

"Jika kau tau siapa aku yang sebenarnya kau tidak akan mau bersamaku lagi. Aku tidak memiliki pilihan lain!!".

Banyak anak kecil dan orang dewasa yang berkumpul untuk melihat pertunjukan itu.

"Aku sungguh-sungguh akan mencintaimu tidak peduli apapun yang akan terjadi.

"Bahkan jika aku telihat seperti monster?".

"Akhhh!!".

Jaehyuk melirik ke arah jeongwoo yang melihat pertunjukan itu dengan tatapan kosong.

"Kau tidak kelihatan tertarik ya jeongwoo" mendengar itu jeongwoo langsung tersadar dan mengembangkan senyumnya lagi.

"Apa yang kau bicarakan!!, aku sangat menikmatinya" jeongwoo.

"Hah" jaehyuk membuang nafasnya kasar.

"Mari kembali ke kuil bukankah kita memiliki sesuatu untuk didiskusikan?" Jaehyuk meremat pundak jeongwoo.

"Ah iya" jeongwoo hanya bisa berpura-pura tersenyum.













Setelah beberapa saat jeongwoo dan jaehyuk sampai dikuil. Jeongwoo memasuki ruangan untuk menganti bajunya kembali. Jeongwoo terduduk lemas di depan cermin.

"Pada akhirnya ini terjadi, itu tidak akan berlangsung lama. Aku harus menahanya setelah itu akan selesai. Semua orang akan baik-baik saja jika aku tersakiti sendirian. Semua ini mudah dan terasa familiar" jeongwoo berjalan dilorong bersama pelayan jaehyuk.

"Dia telah menunggu anda di ruangan sebelah".

"Suara yang tebal dan kasar. Aku seperti pernah mendnegarnya. Dia terlihat seperti pelayan jaehyuk, tapi jelas sekali bahwa dia ini mata-mata romagna" batin jeongwoo.

"Sebelah sini".

Jeongwoo melihat ke arah tangga yang terlihat menyeramkan.

"Deg deg deg deg" jantung jeongwoo terasa berdegup kencang, ia memegangi tanganya sendiri yang gemetaran.

Tap tap tap......

"Suara ini, apakah pintunya tertutup??" Jeongwoo mencoba melirik sedikit ke arah belakang.

"Apa anda tidak akan pergi kedalam?" Tanya pelayan.

Mendengar itu akhirnya jeongwoo berjalan menaiki tangga dan berdiri mematung melihat jaehyuk terduduk dikursinya.

"Ini....".

"Kemarilah adiku yang mengemaskan" jaehyuk memegang segelas wine sembari duduk di kursi dengan mengembangkan senyum tampanya, siapapun yang melihat jaehyuk pasti akan jatuh hati karna ketampananya. Tapi tidak bagi jeongwoo, jaehyuk yang ada di depanya ini terlihat sangat menyeramkan.

"Dimana ini?" Jeongwoo.

"Ini adalah kantor uskup agung. Saat aku bilang akan mengunakanya pria tua itu langsung menyetujuinya. Apakah tidak masalah?" jaehyuk.

Jaehyuk melirik ke arah pria yang mengantarkan jeongwoi masuk.

"Hyunsuk..." setelah namanya dipanggil hyunsuk langsung membuka tudung yang menutupi wajahnya.

"Ya ngomong-ngomong pria tua itu memang ingin menjilati telapak kakimu" hyunsuk.





























Bersambung......

Maaf ya bebeb-bebeb ku, saya baru bisa up sekarang. Sumpah saya sibuk banget sama kerjaan😭😭. Terimakasih untuk raiders yang mau nungguin book ini, lope sekebon buat kalian. Doain saya dapat libur full seminggu supaya bisa up setiap hari, walaupun itu mustahil😭😭😭.






How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang