Bab LXXXIII

373 44 11
                                    

Harap bijak dalam membaca




















Setelah kepergian dua orang itu jeongwoo mulai melamun dibalkon.

"Tentu saja mereka berdua bersama. Ini semua karna aku melihat jaehyuk bersama dengan cardinal romagna. Kisah nyata yang terjadi dinovel yang sempat aku lupakan untuk sesaat. Alasan utama atas kehancuran romagna disebapkan karna seorang penghianat dari grup suci yang mencuri cawan suci. Dan memberikan cawan itu kembali pada kekuatan sekutu jaehyuk" batin jeongwoo.

Cawan suci adalah tanda yang memuat nama semua orang yang bersumpah kepada Tuhan. seperti angin yang digunakan pada awalnya. Cawan suci memiliki kekuatan sepesial yaitu menghancurkan inti ilahi. Orang yang menentukan gelombang dijemaah menghancurkan inti suci atau pusat kekuatan ilahi, dan orang itu membuat hal itu mustahil dilakukan oleh manusia. Dan yang digunakan di dalam ritual ini adalah cawan suci, jadi semua orang dikongregasi takut kepada clan borgia, clan yang memiliki cawan suci. Hal itu dengan cepat membuat kekuatan untuk keluarga borgia. Tentu saja karna kapasitas tetaplah kapasitas. Jadi tidak mungkin mengunakan cawan itu dengan kesewenang-wenangan pihak paus. Tapi borgia yang kehilangan kekuatan ilahi, tidak butuh waktu yang lama untuk membuat borgia hancur dan tengelam.

"Hmm setelah kuingat-ingat cawan suci juga memiliki kekuatan untuk mengabulkan permintaan seseorang. Ya walaupun aku tau semua itu hanya daru bacaan. Jadi simpel saja mungkin itu tahayul" batin jeongwoo sambil membuang nafasnya kasar.

"Hah permintaan......".

"Nyonya jeongwoo!".

"Ah putri arien?" Jeongwoo.

"Hari ini ada terlihat seperti peri" putri arien.

"Ah terimakasih putri, hari ini anda juga sangat cantik. Tiara yang ada di kepala anda juga sangat cocok dengan putri" jeongwoo.

"Hehe apa anda mau mencobanya?" Putri arien hendak melepas tiara mahkotanya.

"A-apa!!, ini adalah benda yang hanya bisa dipakai oleh tuan putri" panik jeongwoo.

"Ini hadiah dariku" putri arien.

"T-tapi saya tidak bisa menerimanya begitu saja!" Jeongwoo.

"Tapi mahkota ini sepertinya lebih cocok jika anda yang memakainya" putri arien.

Tap tap tap, suara langkah kaki seseorang mendekat ke arah mereka.

"Putri jangan menganggu nyonya dengan hal seperti itu" ratu.

"Ah baginda ratu!" Jeongwoo.

"Kita tidak saling bertemu setelah acara pesta di aula kerajaan kan?. Putri kami sangat suka membiacarakan tentang anda sampai mulutnya penuh. Saya merasa harus berterimakasih. Tapi sangat disayangkan saya tidak bisa bertemu dengan anda sampai saat ini tiba" Ratu mengusap-usap kepala putri.

Jeongwoo menatap ratu dengan tatapan kaget.

"Walaupun tidak menghadiri pesta-pesta lainya, yangmulia ratu tetap tau akan informasi disana" batin jeongwoo.

"Terimakasih atas kebaikan anda, datanglah bermain ke istana kami untuk bermain bersama putri kami" yangmulia ratu menundukan kepalanya dihadapan jeongwoo, yang mana hal itu langsung membuat jeongwoo salah tingkah.

"Putri kami jadi sering tertawa bahagia setelah bertemu dengan nyonya. Sebagai seorang ibu saya sangat bersyukur akan hal itu" ratu.

Jeongwoo menatap putri dan ratu dengan seyum bahagia.

"Kedua ibu dan anak ini sangat imut saat bersama. Aku berharap arien akan tumbuh besar bersama dengan cinta dari ayah dan ibunya" batin jeongwoo.

"Setelah kupikir-pikir anda harus beradaptasi dilingkungan ini ya. Sebenarnya saya ingin mengirimkan surat undangan kepada anda berkali-kali. Tapi saya ragu apakah anda akan terganggu atau tidak" ratu.

"Ah jangan pikirkah hal itu yang mulia. Jika anda mengundang saya, saya akan merasa sangat terhormat" jeongwoo.

"Haha anda ini orangnya sangat imut dan manis ya" ratu.

Creak, pintu balkon terbuka menampilkan jaehyuk.

"Jadi kau sedang berselingkuh dengan ratu ya jeongwoo?" Jaehyuk.

"Lama tudak berjumpa cardinal jaehyuk" ratu.

"Bagaimana kabar anda akhir-akhir ini ratu?" Melihat senyum jaehyuk membuat arien langsung bersembunyi dibalik tubuh ibunya karna ketakutan.

"Sepertinya tuan putri merasa kedinginan, kalau begitu saya akan pergi terlebih dahulu" ratu dan putri mulai berjalan melewati jaehyuk.

"Aku baru saja mau masuk ke dalam, kau tidak bisa menunggu dan berakhir mencariku sampai kemari ya?" Jeongwoo.

"Orang yang panik disini adalah suamimu, dia memberikanku tatapan tajam saat aku bilang hendak mencarimu" jaehyuk mengusap-usap pipi jeongwoo mengunakam jarinya.

"Lagipula tidak ada yang bisa dilihat dari sini" jaehyuk melihaf kesekitar.

"Aku kemari untuk melihat menara jam itu, katanya menara ini sangat terkenal. Tapi aku tidak mengira bangunan ini hanya seperti menara jam biasa. Kukira kau memiliki pengalaman yang baik disini tapi sepertinya kau tidak tertarik pada papun" jeongwoo.

"Menarik?, aku sangat bahagia karna bisa bertemu denganmu" mendengar itu membuat jeongwoo sedikit merinding.

"Walaupun begitu pestanya sangat membosankan, aku lebih baik pergi ke kota. Selama ini aku belum pernah pergi kepusat kota erendil" mendengar itu jaehyuk langsung memberikan tatapan tajam pada jeongwoo.

"Apa itu semua karna suamimu?, tapi kau tidak peduli dengan semua hal itu kan?" Jaehyuk.

"Kau ini menuduhku yang bukan-bukan. Kau sendiri yang menyuruhku melakukan hal ini jadi aku tidak punya pilihan lain" jeongwoo menggenggam tanganya yang gemetaran.

"Jeongwoo sepertinya kau tidak mengenal suamimu dengan baik ya. Jika begitu maka pergi dan berbicaralah dengan suamimu secara benar. Lalu setelah itu bisakah kau beritau kepadaku sepeeti apa reaksi suamimu?" Jaehyuk tersenyum sembari merangkul pundak jeongwoo.













Setelah itu jeongwoo mulai masuk kembali kedalam aula pesta, ia langsung menarik nafasnya.

"Hah".

"Pertama aku harus membuat pria sialan itu merasa bahagia dulu agar aku tau apa tujuanya datang kesini" batin jeongwoo muak.

"Nyonya jeongwoo!".

"Jadi malaikat sistina ada disini?!!".

"Nyonya bicaralah dengan saya sebenatar!".

"Tidak nyonya berbicaralah dengan saya dulu!".

Jeongwoo sangat panik karna sesaat setelah ia masuk semua orang langsung mengerumuninya.

"Apa-apan ini kenapa semua orang mengerumuniku seperti ini!!. Apa ini semua karna aku berdansa bersmaa jaehyuk tadi??" Batin jeongwoo.

"Aku minta maaf tapi aku sedikit sibuk sekarang" saat jeongwoo memejamkan matanya tiba-tiba ada seorang pria berdiri didepanya.

Melihat itu, semua orang langsung terdiam dan tidak berani mendekati jeongwoo.

"Aku mencarimu kemana-mana jeongwoo" haruto tersenyum lalu mengusap-usap pipi jeongwoo.

"Haru!".























Bersambung...............

Pertengahan auto ngucap pait pait pait, endingnya langsung bikin gemes😭🤣





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang