Bab LXXIV

485 67 8
                                    

Harap bijak dalam membaca





















"ITU TIDAK BENAR!!.....PERCAYALAH PADA SAYA NONA" Marta bersimpuh di hadapan wonyoung dan haruto.

"Satu-satunya orang yang berbohong pada nyonya bukan saya tapi dia!!" Marta menunjuk ke arah tukang kebun.

"Hey apa kau tau, orang yang kau tunjuk itu telah bekerja di sini sebelum kau bekerja disini..." haruto nampak tambah kehilangan kesabaranya.

Wonyoung menutup matanya.

"Semua keributan ini adalah karnaku, aku yang telah membuat kekacauan ini terjadi. Jika saja aku tidak bercerita tentang kesehatan jeongwoo tidak mungkin marta akan bertindak seperti ini. Aku tidak bisa membuat marta membayar kesalahanku, aku harus bertanggung jawab" batin wonyoung.

Wonyoung membalik badanya ke arah belakang dan menatap seluruh pelayan yang berkumpul.

"Kalian kembalilah" wonyoung.

"Siapa yang mengijinkan hah?" Haruto.

"Orang yang bersikap di luar batas pada keluarga omerta inilah yang akan terjadi padanya, aku ingin mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri apa yang akan terjadi jika mereka melangar batasan" haruto.

"Tolong dengarkan aku dulu, ini tentang jeongwoo dan ibu. Ini bukan topik pembicaraan yang bisa di dengar oleh semua orang" wonyoung menahan tangan haruto.

"Butler bawa mereka semua" butler menganggukan kepalanya saat mendengar perintah wonyoung.

"Baiklah nona" butler.

Para pelayan lain menghilang dari aula itu. Meyisakan wonyoung, haruto dan marta.

"Bukan sesuatu yang bisa di dengar orang lain?, tapi kepala pelayan ini mengetahui semua itu. Apa karna ini dia datang kemari?" Haruto.

"Itu......" wonyoung kebingungan harus menjelaskanya dengan cara seperti apa pada haruto.

"Perbuatanya itu tidak bisa di maafkan......" pedang haruto mengayun jauh ke atas. Mata wonyoung melebar saat tau haruto mengayunkan pedangnya.

"Berhenti!!' Haruto langsung mengehntikan ayunan pedangnya saat wonyoung berdiri di depan marta.

"Kumohon.... marta adalah seseorang yang penting bagiku. Kali ini aku akan menangung semua resikonya.." wonyoung.

Haruto menurunkan pedangnya dengan tatapan tidak percaya.

"Jadi maksudmu jeongwoo itu hanya istri biasa hah?. Kau ini seperti merendahkan dirimu sendiri, apa kau masih tidak mengerti juga?" Haruto.

"AKU TAU ITU!!. Tapi bagaimana denganmu.... kenapa sampai aku melakukan semua hal ini untuk marta?. Bagaimana kehidupanku sebelum ibu kita meninggal.....kau tidak tau smeua itu" wonyoung.

"Ibu sangat ingin untuk membunuhku" batin wonyoung.

Flasback....

"Aku hanya percaya pada anak pertamaku.....kenapa kau ini sangat mirip denganku" ibu wonyoung sedang mencekik leher wonyoung kecil.

"Ukkkh tolong...." wonyoung.

"KARNA KAU DUKE JADI TIDAK PERNAH MENGUNJUNGIKU LAGI!!" duches omarta.

Mata wonyoung semakin memutih, ia hampir kehilangan nafasnya.

"Karna aku mencintai ibu aku mencoba memahaminya. Tapi semua usahaku tidak berbuah apapun, saat aku sedang dalam bahaya dan di ujung maut. Siapa yang mengorbankan tubuhnya untuk melindungiku?".

"NONA!!" Marta berlari untuk menyelamatkan wonyoung.

"Hanya marta seorang".

End of flasback.

Wajah haruto nampak shok. Ia sama sekali tidak tau apa yang menimpa wonyoung pada saat kecil.

"Ibu....aku tau ibu memiliki gangguan kesehatan mental. Bagaimana mungkin aku tidak tau....tapi fakta bahwa kau telah disakiti oleh ibu, kenapa kah tidak mengatakanya padaku?. Jika kau mengatakanya aku pasti akan menolongmu" Haruto.

Wajah wonyoung berubah semakin sendu, ia menahan air matanya.

"Bagaimana?, bagaimana aku harus mengatakanya?. Untuk membicarakan semua itu aku juga harus membicarakan keadaan ibu. Bagaimana jika ibu mati?, apa kau tidak akan merubah pikiranmu itu?, apa kau masih akan berbicara hal yang sama padaku?. Ini adalah tempat yang ayah siapkan agar kau tidak mendengar berita negatif apapun yang dapat menganggu pelatihanmu!" Wonyoung.

"Aku juga tau kau sibuk dalam pelatihan dan pembelajaran. Kau sangat sibuk!!, sangat sibuk sampai kau tidak tau bagaimana keadaan mental ibu kita yang semakin parah!!. Jadi karna hal itu dia tidak melihat ke arahmu, dia melihat ke arahku. Suatu hari ibu akan baik dan memperlakukanku layaknya anak yang berharga, namu di hari berikutnya dia bisa saja berubah mengerikan seperti monster" Lanjut wonyoung.

"Aku...aku...." wonyoung mulai menangis.

"Hik.....apa yang harus kulakukan saat itu?, aku tidak punya orang lain selain marta. Marta adalah satu-satunya orang yang melindungiku" mendengar itu marta langsung menangis sambil menatap wonyoung.

"Itulah kenapa aku tidak bisa membiarkanmu membunuhnya!!" Wonyoung menarik tangan marta untuk pergi dari aula. Meninggalkan haruto sendirian dengan shock berat.

Haruto terdiam dan mulai mengingat masa lalu.

Flasback...

"Kenapa pipimu tergores seperti itu?, apakah ada orang yang membulymu?" Haruto kecil.

"Apa tentu saja tidak, ini adalah goresan kecil yang kudapat saat aku bermain dengan ibu. Ini bukan apa-apa jadi jangan kawatir, aku baik-baik saja" wonyoung kecil tersenyum sembari mengenggam tangan haruto.

End of flasback.

"SIALAN!" dengan kasar haruto membanting pedang miliknya.

Haruto ingat saat kecil dirinya harus selalu pergi meninggalkan wonyoung sendirian untuk pelatihanya menjadi penerus duke. Waktu kecil ia pergi melambaikan tanganya dengan bahagia pada wonyoung tanpa tau hal mengerikan apa yang akan menimpa adiknya.

"Ukhh....".

Haruto hanya bisa tertunduk lemas, sambil menahan emosinya yang campur aduk.






























Bersambung...........

Satu keluarga masalahnya berat semua😭😭.





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang