Bab XXII

616 71 3
                                    

Harap bijak dalam membaca














Jeongwoo menatap wajah haruto dengan kesal. Sementara haruto menaikan satu alisnya tanda bertanya.

"Ugh apa kau mendengarkan seluruh percakapanku tadi?. Jika kau marah karna aku meninggalkan kamarku setidaknya aku tidak ingin dipermalukan di depan adik junkyu!!".

Jeongwoo berbalik pergi sambil menutupi wajahnya yang penuh dengan air mata.

"Nyonya" panggil junghwan.

Jeongwoo terus saja berjalan menjauh sampai.

Bruk......

Semua orang yanga da disana langsung terdiam.

"Sial sangat memalukan, kenapa aku harus tersandung gaun sialan ini?!" Batin jeongwoo malu.

"Hey" haruto membantu jeongwoo untuk duduk.

Jeongwoo terdiam sebentar menatap haruto, namun ia kembali tersadar dengan rasa malunya.

"Maaf karna aku keluar seperti ini!. Aku hanya ingin memberikanmu hadiah dan langsung pergi. Aku benar-benar tidak sedang tebar pesona disini" jeongwoo memejamkan matanya sambil terus memalingkan wajahnya.

"Apa yang sedang kau bicarakan??" Bingung haruto.

"Aku tau kau mengatakan padaku untuk tidak menghadiri pestanya. Walaupun begitu aku tetap ingin memberikanmu hadiah" haruto menatap keheranan, ia bahkan tak pernah kepikiran untuk mengatakan hal itu pada jeongwoo.

"Hah siapa yang mengatakan hal itu?" Haruto.

"...............".

"Sialan jadi pelayan tua itu membodohiku!!".

Setelah tau kebenaranya jeongwoo langsung mengubah ekspresinya. Ia kembali tersenyum dan menatap haruto dengan penuh cinta.

"Itu artinya kau tidak benci saat melihatku kan♡♡. Bisakah aku memberikanmu hadiah?" Senang jeongwoo.

"Apa yang sebenarnya terjadi...." jeongwoo kebingungan, kenapa raut wajah haruto terlihat sedih?.

"HEY DOYOUNG KAU BAJINGAN, KAU SANGAT KASAR PADANYA!!" Jeongwoo tersentak mendengar teriakan maut junghwan.

"AHH AKU HANYA M-MELAKUKANYA SEKALI, LEPASKANNN" doyoung berusaha melepaskan rambutnya dari jambakan junghwan.

"DASAR KAU BAJINGAN!!. JIKA KAU BERANI MENYANYIKAN LAGU ITU SEKALI LAGI" junghwan.

"AAAA TUNGGU SEBENTAR. TIDAKKKK" doyoung.

Jeongwoo tersenyum tipis melihat kejadian di depanya.

"Haha ini sebenarnya tidak sopan. Tapi mereka terlihat keren" sementara jeongwoo asik menyaksikan pertarungan itu. Haruto terus menatap wajah jeongwoo.

"Lagu?".

Semuo orang yang ada disana langsung terdiam membeku. Termasuk doyoung yang sudah keringat dingin jika haruto sampai tau masalah ini.

"Oh iya benar juga!!".

Flasback......

Saat jeongwoo dan yoshi bergosip di hutan tempat kesatria minum-minum.

"Ya sebenarnya saya belum lama menjadi prajurit. Saya beruntung karna prajurit sebelum saya mengalami suatu insiden" yoshi.

"Apa?" Jeongwoo.

"Ya dia bernyanyi lagu yang sangat jahat di depan tuan junghwan" yoshi.

End off flasback

"Kau bilang dia dikeluarkan karna bernyayi lagu yang jahat?. Jadi mereka semua sudah dibodoh-bodohi disini?. Dia ingin memukul doyoung, tapi dia tidak mau mendengarkan lagu itu lagi. Aku berharap lagu itu tidak akan sampai ditelinga haruto" sementara itu haruto masih menunggu jawaban dari bawahanya.

"Achoo" jeongwoo.

"Apa kau baik-baik saja?" Haruto.

"Kau sangat baik, apa kau sudah tidak marah lagi?. Apa sekarang kau sudah tidak membenciku?" Mendapat tatapan itu haruto langsung memalingkan wajahnya dan membantu jeongwoo untuk berdiri.

"Mari masuk" haruto.

"Eh?, tunggu sebentar. Kau menyuruhku masuk ke pesta dengan penampilan seperti ini?!!".










Nampaknya jeongwoo terlalu berpikir negatif. Haruto tak langsung membawanya ke aula pesta, ia membawa jeongwoo ke ruang ganti bersama wonyoung.

"Jeongwoo, what the hell sebenarnya apa yang terjadi kakak?" Wonyoung terlihat sangat kawatir saat melihat jeongwoo basah kuyup.

"Kita bicarakan nanti, kalian berdua pergilah bersama. Ganti bajunya setelah itu bawa dia kembali ke pestanya" haruto lalu pergi menuju luar.

"Jeongwoo kepala pelayan bilang bahwa jeongwoo sedang sakit dan akan kesulitan jika menghadiri pestanya. Saat aku masuk keadaanmu sedang tidak baik, aku hanya tau itu. Sebenarnya apa yang telah terjadi?" Wonyoung mengukur suhu tubuh jeongwoo, sedangkan para pelayan sibuk menganti pakaian jeongwoo.

"Haha tidak apa, sekarang aku hanya sedikit demam. Aku hanya mendapat informasi bahwa aku tidak perlu menghadiri pesta hari ini" jeongwoo.

Mendengar itu wonyoung langsung melepaskan tanganya dari dahi jeongwoo.

"Hah?, siapa yang mengatakan hal itu?" Kaget wonyoung.

"Umm hehe" jeongwoo hanya bisa terdiam sambil tersenyum canggung.

"Hah" nampaknya wonyoung tau siapa pelakunya.

"Baiklah pertama-tama aku akan membawakanmu teh hangat dan obat pereda demam" wonyoung.









Setelah 20 menit jeongwoo dan wonyoung kemabali ke aula pestanya.

"Jeongwoo coba makan ini juga, kau belum makan apapun seharian ini" wonyoung.

"Wonyoung selalu memintaku makan saat dia melihatku. Aku baik-baik saja sungguh".

Jeongwoo hanya bisa pasrah dan memakan semua makanan yang wonyoung berikan.

"Wonyoung apa yang terjadi?. Apa semuanya baik-baik saja?" Junkyu.

"Aku juga belum tau jelasnya. Aku mau pergi sebentar, bertanyalah pada jeongwoo" wonyoung pergi bersama haruto dan yang lainya.

"Tidak!!. Aku bukan anak kecil yang harus dijaga. Apalagi dijaga oleh orang ini" bating jeongwoo.

"Nona apa beliau baik-baik saja, aku dengar beliau tadi tidak sehat" junghwan.

Junkyu berusaha menguping, tapi wonyoung, haruto dan bawahanya yang lain terlanjur pergi.

"Tadi sedikit ada masalah. Tapi sekarang sudah baik-baik saja" jeongwoo.

"Oh saya bersyukur, saya sangat merasa terkejut sebelumnya. Apa yang terjadi?" junkyu.

"Oh tidak, tidak apa-apa kok" jeongwoo.

Jeongwoo tau jika dari tadi junkyu tak fokus padanya. Sedari tadi junkyu melirik kesana-kemari seperti mencari sesuatu.

"Tuan aku baik-baik saja, jadi anda bisa mengerjakan hal lain. Ada banyak orang yang ingin menyapa anda juga kan?" jeongwoo.

"Oh baiklah jika anda merasa kesulitan. Tolong katakan pada seseorang" mendengar itu jeongwoo hanya tersenyum.

"Memangnya aku mau mengatakanya pada siapa?!. Ngomong-ngomong buat apa haruto membawaku kemari?" Hah jeongwoo tersadar sesuatu.

"Hah apakah dia ingin mengumumkan perceraian kita di pesta ini?, di hadapa semua orang ini?!!".

Plak...

Jeongwoo menampar kedua pipinya.

"Tidak-tidak berhenti berfikiran negatif".

"Hah" Jeongwoo.

"Kukira anda tidak akan datang hari ini".

Jeongwoo menoleh kebelakang.

"Putri ari?".






















Bersambung..............

Tebak siapa yang baka jadi bestinya jeongwoo disini?.






How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang