Harap bijak dalam membaca
Kratak......
"Waaaa".
Suara teriakan terdengar dimana-mana. Seluruh penghuni castel kebingungan menyelamatkan diri dari kobaran api yang melahap seluruh castel.
Disela-sela kepanikan itu hanya ada satu orang yang terlihat santai. Jeongwoo, iya kalian tidak salah dengan jeongwoo de borgia nyonya dari castel, pelaku yang sudah membakar seluruh castel omerta.
Tap tap tap
"Aku tau kau akan datang dengan cara seperti ini" seringai jeongwoo.
Haruto van omerta berjalan mendekat ke arah jeongwoo sambil membawa pedang kebangganya.
"Apa-apaan ini?" Haruto.
"Apa aku tau yang harus dilakukan?" Ejek jeongwoo.
"Berhentilah membuat alasan konyol. Kau tau bahwa kau bisa membuat keputusan lain" haruto.
"Ya aku bisa saja memilihmu, aku bisa saja menghianati keluargaku. Tapi ini semua adalah pilihanku. Kakak tertuaku yang memiliki wibawa dan kecerdasan yang sangat luar biasa, dia membunuh putri omerta hanya karna sebuah pernikahan?, bukankah itu terdengar aneh?" Haruto semakin menggengam erat pedangnya, ia tau tapi tidak mau menerima hal itu.
"Kakaku hanya mengatakan padaku untuk melakukanya, membuat pernikahan ini jadi sulit dan pada akhirnya kita akan berpisah. Tapi aku tidak melakukan itu, apa kau tau maksudku?" Jeongwoo.
Tap tap tap
Jeongwoo berjalan semakin mendekat sampai jarak mereka hanya sejengkal tangan.
"Itu aku, aku yang membunuh saudaramu" jeongwoo.
"Untuk apa kau melakukan semua itu" haruto sekuat tenaga menahan kekecewaan dan amarahnya.
"Ya kenapa ya aku melakukan itu?, aku bahkan tidak membenci saudaramu itu" jeongwoo.
"Apa kau juga yang mengambil cawan suci itu?" Suara haruto terdengar semakin lirih.
"Oh aku ketahuan ya?, ya aku mengeluarkanya dan menaruhnya ditanganku. Memangnya siapa lagi yang bisa melakukan hal itu hahaha?" Jeongwoo masih sempat-sempatnya menertawakan kenaifan haruto.
"Oh ya dan mengenai surat perceraian kita, aku belum menandatanganinya. Jadi kita masih menjadi sepasang suami istri" jeongwoo.
Haruto mengangkat pedangnya dengan ragu-ragu. Pertama kali dalam hidupnya kesatria utara yang hebat mengangkat pedangnya dengan ragu-ragu.
Melihat haruto yang ragu-ragu mengangkat pedangnya membuat jeongwoo tersenyum. Jeongwoo langsung mengarahkan pedang itu tepat dilehernya.
"Memang sedikit terlambat tapi sebagai hadiah pernikahan. Untuk terakhirkalinya biarkan aku pergi sebagai istrimu" jeongwoo.
"Pasangan suami istri?" Kekeh haruto.
"Selama ini yang kau lakukan hanya mengerogoti lawanmu. Dan sekarang kau sudah membunuh saudaraku, bagaimana kata pasangan bisa keluar dari mulutmu itu?!" Haruto.
"Bodoh, itulah buktinya bahwa kita ini pasangan suami istri" jeongwoo semakin menekan pedang haruto ke arah lehernya.
"Lihatlah pertunjukan pertengkaran luarbiasa yang kita lakukan. Aku bahkan hampir setiap hari memimpikan tempat sialan ini menjadi lautan darah. kau, KAU YANG MEMBUAT MIMPIKU JADI KENYATAAN HAHAHA!!" jeongwoo semakin mengeraskan tawanya.
Tangan haruto gemetaran, ia seperti kehilangan tenaganya.
"Aku, padahal aku bisa melakukan apapun untukmu" air mata sang kesatria tak dapat terbendung lagi.
"Maaf, seluruh hidupku kugunakan untuk mempermainkan hatimu dan memastikan bahwa kau ada disampingku disaat kematian menjemputku" pedang haruto sudah menancap sempurna dileher jeongwoo.
"Ini adalah permintaan terakhir dari manusia yang telah hancur. Jadi jangan terlalu kecewa" air mata jeongwoo turun membasahi pipi cantiknya.
"Aku mencintaimu".
"Hah hah hah" jeongwoo terbagun dari tidurnya dengan nafas tersenggal-senggal.
"Kurasa aku mendapatkan mimpi yang kacau" batin jeongwoo.
"Apa kau mendapatkan mimpi buruk?" Haruto menatap jeongwoo dari samping.
Jeongwoo kaget, kenapa haruto masi berada dikamarnya.
"Kenapa kau masih ada disisiku?".
"Hai apa kau bangun lebih awal?" Jeongwoo.
"Aku bahkan tidak bisa tidur nyenyak, terimakasih kepada seseorang" sarkas haruto.
"Saat kau sudah siap, langsung makan bersama" haruto merapikan bathrob miliknya dan beranjak dari tempat tidur.
"Bersamamu?" Bingung jeongwoo.
"Apa tidak cukup dengan tidur bersama?, sekarang kau mau kita makan bersama juga?".
"Ya, kita akan terus makan bersama kedepanya. Dan jika tidak ada lagi hal yang kau lakukan setelah makan siang nanti datanglah ke kuil, aku juga punya waktu" jeongwoo hanya diam memproses semua perkataan haruto yang terdengar melantur ditelinganya.
Saat ini jeongwoo tengah didandani oleh pelayan pribadinya.
"Aku terkejut bahwa haruto yang pertama mengajaku makan bersama".
Flasback
Sesampainya dimeja makan jeongwoo bahkan hampir tidak berani menyentuh makananya saat melihat cara makan haruto yang seperti sedang memutilasi orang.
"Karna makanan yang masih segar dan juga hawa membunuh ini, aku bahkan hampir tidka bisa memakan makananku. Tapi aku penasaran kenapa haruto ingin pergi bersama ke kuil?, apa yang akan ia lakukan padaku yang telah berbuat onar pada malam pertama kami. Tapi berdasarkan sudut pandang haruto hal itu tidak ada untungnya. Dilain sisi para mata-mata dari erendil mereka pasti sedang bersembunyi dan mengintai diborgia, jadi apa dia mencoba memperingati mereka?".
End of flasback
"Putra dari romagna ada ditanganku. Jangan pernah berfikir untuk menghianati erendil dibelakangku, apakah benar seperti itu?. Sebenarnya apa yang aku pikirkan sih" batin jeongwoo gusar.
Tok tok tok
"Jeongwoo" wonyoung memasuki kamar jeongwoo.
"Wonyoung?".
"Aku dengar kau dan kakaku akan pergi ke kuil bersama" wonyoung.
"Iya" wonyoung terus menatap jeongwoo.
"Maaf karna aku telah mengusikmu disaat persiapan. Ada hal yang harus kukatakan padamu" wonyoung.
"Apa?" Jeongwoo.
"Ini ada surat untuk jeongwoo dari romagna" wonyoung membawa surat dengan stempel yang jeongwoo tau milik siapa.
"Aku membawanya kemari karna kukira akan lebih baik jika memberikanya langsung padamu, cardinal jaehyuk yang mengirimkanya" wonyoung menyodorkan surat itu pada jeongwoo.
Melihat surat itu saja sudah membuat jeongwoo merinding. Apalagi kalau membacanya.
"Apalagi ini tuhan".
Bersambung..........
Stay safe para raidersku, sekarang musimnya sakit. Love sekebon buat kalian♡♡.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make My Husband On My Side | Hajeongwoo
Romancecerita ini diambil dari manga yang berjudul sama "how to make my husband on my side". Dalam novel asli aku adalah penjahat yang digunakan sebagai alat politik oleh ayah dan kakaku. yang pada akhirnya aku akan mati ditangan suamiku sendiri. suamiku a...