Bab XXIX

626 55 2
                                    

Harap bijak dalam membaca


















"Aku berat jadi tolong turunkan aku" jujur saja jeongwoo sangat malu sekarang.

"Lalu kau akan jatuh pingsan lagi dan mimisan lagi?" Haruto.

"Kenapa kau menyalahkanku?, dan malah membahas hal itu lagi?!!. Ngomong-ngomong posisiku sedikit tidak nyaman" jeongwoo lalu membenarkan posisinya yang mana hal itu membuat haruto terkejut.

Melihat itu jeongwoo jadi terheran.

"Kenapa kau terkejut?, kau bahkan telah menunjukan tubuh telanjangmu. Terserah apa mau haruto saja" batin jeongwoo.

"Aku merasa sangat bersemangat bisa dipeluk begini olehmu. Sepertinya aku sangat menyukaimu" jeongwoo.

"Apa hal tidak sopan yang doyoung lakukan padamu?" Haruto.

"Huh kenapa?, kenapa kau tiba-tiba membicarakan hal itu?" Bingung jeongwoo.

"Ah umm aku-aku tidak bisa mengingatnya" jeongwoo.

"Aku dengar mereka menyanyikan lagu yang menyinggung tentang rambut bergelombangmu, apa itu benar?" Haruto.

"Bagaimana dia bisa tau?. Tapi aku harap haruto tidak tau tentang lagu mengerikan itu. Aku tidak ingin terlihat seperti sedang mencari perhatian".

"Tidak itu benar, kufikir rambutku memang bergelombang" jeongwoo.

"Jawabanmu sangat cepat untuk orang yang tidak mengingat suatu hal" jeongwoo lupa jika haruto ini orang yang sangat teliti.

"Aku harus mengubah topik ini dengan cepat" batin jeongwoo.

"Ngomong-ngomong, kau bilang kau akan makan pagi bersamaku setiap hari apa itu benar?" Jeongwoo.

"Iya, apa kau tidak menyukainya?" Haruto.

"Iya aku membencinya, itu adalah penyiksaan baru bagiku. Aku masih saja merasa sakit karna ingin muntah. Ah terserahlah aku tidak tau lagi...." batin jeongwoo.

Cup

Tanpa aba-aba jeongwoo langsung mencium pipi kanan haruto.

"Haha ha!" Setelah mencium haruto jeongwoo langsung tersenyum canggung.

"Huh?" Bingung seseorang.

Jeongwoo dan haruto langsung menegok ke sumber suara.

"Huh?, WAAA!!" Jeongwoo.

Uskup agung dan pengikutnya terdiam ditempat sambil tersenyum canggung.

"Ekhem".

"Aku adalah anak paus, melihatku seperti ini didepan banyak orang. Walaupun ini dikuil seharusnya aku tidak melakukan itu. Kenapa kau membawaku kemari haruto!!" Malu jeongwoo, wajahnya sudah semerah tomat.

"Selamat datang tuan jeongwoo, aku sudah menunggu anda untuk datang kemari" uskup angung.

Haruto langsung menurunkan jeongwoo dari gendonganya.

Setelah itu uskup agung dan jeongwoo berbincang-bincang santai. Melihat itu haruto hanya terdiam memperhatikan jeongwoo.

"Kuil ini telah diurus oleh paus sejak dulu kala. Tolong sering berkunjung kemari seperti anda mengunjungi tempat tinggal anda".

"Terimakasih" jeongwoo.

"Sebenarnya kalian berdua tidak segera datang kemari, jadi saya merasa kawatir. Melihat hari ini kalian datang membuat saya merasa sedikit tenang".

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang