Masih di hari yang sama, keluarga Kim sudah berkumpul di ruangan Jennie. Mereka bergantian untuk melihat bayi jenlisa yang tertidur di dalam box, tidak membosankan melihat bayi kecil itu, padahal Lian sedang tertidur pulas setelah Jennie memberi asi.
Ini hari minggu, semua mendapatkan hari liburnya sehingga mereka bisa menghabiskan waktu bersama orangtua baru ini. "Li, lalu siapa yang akan kau minta untuk datang ke kantor polisi? kasihan juga bayi malang itu jika tidak ada yang mengaku dan membawanya" tanya Appa Kim.
Lisa yang sedang menyuapi Jennie jeruk pun melihat Appa Kim, "aku sudah meminta Ugi untuk kesana Appa, Ugi akan datang sebentar lagi, tadi dia bilang sedang perbincangan bersama Sir Bogum" jawab Lisa.
"heol kau membuat suamiku lelah dasar poni, dia baru selesai bekerja sudah disuruh-suruh" sewot Irene. "hehehe hanya satu kali ini, Ugi juga tidak keberatan kenapa kau sewot huh" balas Lisa dengan canda. Seulgi yang baru saja landing di Korea Selatan langsung diberi perintah oleh Lisa untuk pergi ke kantor polisi. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia beruang itu selain menurut pada Lisa, menolak pun segan untuknya.
Sedangkan Rose sudah berada di ruangan itu, sepulang dia selesai bekerja. Rose langsung pulang ke unitnya untuk bebersih, karena Jisoo juga sudah berada di unitnya untuk menjemputnya.
"syukurlah jika begitu" balas Appa Kim.
"baby Lian kapan bangun huh, aku ingin melihatnya menangis" ucap Rose. "eoh kenapa memintanya menangis, puting Jennie lecet karena baby Lian menguyyu penuh semangat. aku saja tidak pernah membuat puting Jennie lecet" balas Lisa dengan sewot.
plakkkk
"ahh Mom kenapa memukul Daddy seperti itu? appoo" ringis Lisa. "masalah puting bisakah hanya kita saja yang tahu? ish kau membuatku malu" omel Jennie dengan berbisik. "mian" kata Lisa tanpa suara.
Tok!Tok!Tok!
Karena Appa Kim yang dekat dengan pintu dia berdiri lalu membuka, "ah besan, maafkan aku baru datang" ucap Pharita. "tidak masalah masuklah" balas Appa Kim.
"MOMMY" histeris Lisa membuat baby Lian yang tertidur pun terbangun."kelakuan suamimu Jen" ledek Irene yang berdiri dekat Jennie.
ehek ehek owekkk owekkk
"omo omo, cucu Grandma menangis hum? kau terkejut karena Daddy ponimu itu? nanti biar Granma potong poninya ne" kata Pharita yang melihat ke dalam box. "aku baru datang setelah perjalanan jauh, bawalah dulu besan aku belum sempat berganti pakaian" lanjutnya pada Eomma Kim.
Eomma Kim memberikan baby Lian pada Jennie, "uhh tampannya Mommy kenapa hum? Grandma kesini melihat Lian" ucap Jennie dengan mengelus pipi anaknya.
"Rose, tadi kau bilang ingin melihat Lian menangis? ini sedang menangis, kenapa tidak kau hibur?" goda Irene. "hehe aku hanya penasaran, ternyata suaranya cempreng seperti Kapten" jawab Rose.
"yakkkk! ish aku akan turunkan kau di langit saat flight nanti lihat saja" sebal Lisa. "sudah, ambilkan kain penutup..Lian ingin uyyu, dia tidur lama pasti lapar" perintah Jennie pada Lisa.
Disaat Lisa membantu Jennie untuk urusan uyyu, para besan dan yang lainnya menyambut kedatangan Pharita. Setelah membantu memasangkan kain penutup, Lisa beralih ke Pharita dan segera memeluknya. "Mommy aku merindukanmu..kau bahagia di Thailand?"
"Mommy juga merindukanmu nak, Mommy sangat bahagia disana..Kakek dan Nenekmu juga selalu membuat Mommy sibuk hingga melupakan kejadian buruk disini..selamat untukmu dan Jennie, jadilah orangtua yang bertanggung jawab dan sayangi anakmu..jadikanlah Lian sebagai penguat rasa cinta kalian" ujar Pharita sambil melepaskan pelukan. Dia mengusap wajah Lisa dengan penuh kasih sayang. "mian, Mommy gagal mempertahankan keluarga kita..tapi Mommy yakin, Mommy tidak gagal dalam mendidikmu, jadilah Daddy terbaik untuk Lian, dan jadilah suami hebat untuk Jennie" lanjut Pharita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomanceIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...