OWS-21

3.6K 381 18
                                        

Dua Bulan Kemudian,
Waktu terus berjalan begitupun dengan hari yang berganti menjadi minggu dan berubah menjadi bulan. Dua bulan berlalu kini menginjak bulan Maret dimana musim dingin masih menyelimuti negeri gingseng ini.

Pengobatan yang Lisa lakukan membuahkan hasil, kemarin mereka melakukan pemeriksaan kembali pada Lisa. Hasilnya bagus, dan Dokter Mino memberi harapan pada pasangan Dokter Anak dan Pilot ini. "tinggal menunggu waktunya, tidak ada masalah lagi secara medis untuk kalian. tinggal tangan Tuhan yang bergerak untuk memberi titipan itu pada kalian. tetap semangat dan selalu hidup sehat". Begitulah wejangan yang diberikan Dokter Mino pada keduanya.

Masalah buah hati sudah mereka selesaikan, keduanya masih sama-sama sabar menunggu hari itu tiba. Romansa Jenlisa selalu membuat ini pasang mata lain yang melihatnya.

Pertemanan antara Jisoo dan Rose pun kini terjalin begitu dekat, bahkan Rose berucap jika Jisoo sudah menjadi sahabatnya. Perjalanan pertemanan mereka pun selama dua bulan ini baik-baik saja, banyak hal yang Rose maupun Jisoo ceritakan.

Rose juga pernah cerita jika dia menyukai seseorang yang bekerja bersamanya, namun dia harus menahan perasaannya dan memilih untuk dipendam.

Jisoo pun memberi semangat pada Rose kala itu, dia mencoba menghibur Rose dan berupaya membuat Rose melupakan perasaan yang tak terbalaskan itu.

Pasangan Seulgi dan Irene pun secara mengejutkan akan segera menggelar acara pernikahan mereka, setelah sekian lama menunggu Seulgi siap dengan komitmen pernikahan. Bulan April mereka pilih, bulan dimana musim semi dimulai.

Begitupun dengan pasangan Wendy dan Joy, hubungan mereka membaik walau Joy masih menjaga jarak tapi setidaknya untuk berkomunikasi Joy tidak menolak. Wendy juga sudah berubah, dia dekat dengan Nayeon karena misi nya dengan Lisa.

Jennie sudah tahu mengenai hal ini, Lisa menceritakan semuanya termasuk kedekatannya dengan Rose. Tentu saja Jennie kaget dengan cerita suaminya, bagaimanapun juga Do-Ha itu mertuanya. Sedikit tidak percaya namun bagaimana lagi jika itu faktanya.

Jennie PoV
Aku bekerja seperti biasanya bersama Irene Eonni juga. Lisa hari ini flight bersama Ugi dan Wendy, mereka mendapat jadwal bersama ke Jeju.

Ini sudah sore, hari ini banyak sekali anak-anak yang sakit. Silih berganti berdatangan, dengan keluhan yang sama. Ini sudah biasa terjadi karena akan pergantian musim, dimana sekarang bulan Maret adalah bulan terakhir musim dingin dan beralih ke musim semi April nanti.

"pegal sekali Jen, seminggu ini aku merasa sangat lelah, pusing juga dan oh shit tunggu....." Irene Eonni membuka ponselnya dengan panik. "......omo, Jen.....aku telat satu bulan, aku lupa dengan masa period ku dan saat melihat jadwal. sudah lewat satu bulan"

Mataku melebar apa ini tandanya Irene Eonni hamil?

"jinja? kau harus periksa ke obgyn sekarang Eon. sebentar lagi Ugi kesini kan bersama Lisa. ayo cepat, semoga kau benar hamil. itu akan menjadi kejutan untuk Ugi" dengan antusias aku menyuruh Irene Eonni untuk periksa ke bagian Obgyn.

"sebentar aku telfon dulu Dokter Yonna" ucapku dengan cepat meraih telfon yang ada di meja. Semoga saja Dokter Yonna masih ada, gotcha dia masih ada dan bersedia menunggu.

"Eon langsung masuk saja ke ruangannya, dia bersedia menunggu. untung saja aku telfon dulu, kalau tidak dia keburu pulang"

Bukan bergegas untuk pergi, Irene Eonni menghampiriku dia memelukku dengan erat, mengusap punggungku dan berkata. "mianhe"

"kenapa? aku senang jika ini benar"

Irene Eonni melepas pelukannya, dia menangis dan terkekeh. "Jen, aku doakan semoga kau cepat hamil. jika memang aku hamil, aku ingin hamil bersamamu..biarkan anak kita tumbuh bersama, janji padaku untuk tetap semangat ne?"

Our Wedding Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang