"Mom, tidak apa Lian ditinggalkan?" tanya Lisa. Keduanya kini berada di taman belakang rumah. Seulgi dan Irene sudah berpamitan, bahkan Irene berbisik pada Jennie untuk tidak perlu mempermasalahkan ini, terpenting Jennie dan Lian selamat, sikap Lisa yang terburu-buru karena dia terlalu khawatir, dan itu wajar.
"emm tidak apa Dad, ada Mommy yang menemani..Hana juga masih bersama Ahjumma di kamar" jawab Jennie. Dia berbalik dan duduk menyamping melihat suaminya. Jennie meraih tangan Lisa, "tangan ini, adalah tangan yang selalu berusaha untuk membuat aku bahagia. dan pemilik tangan ini adalah orang yang selalu membuatku jatuh cinta setiap harinya...sayang, apa aku selalu membuat dirimu kesulitan? maafkan aku jika seperti itu. kenapa tidak bercerita padaku?" lanjut Jennie.
Lisa yang tadinya menatap ke depan pun kini ikut duduk miring sehingga mereka kini berhadapan. "kau tidak pernah menyulitkan aku. kemarin itu murni kesalahanku karena aku terlalu panik denganmu dan Lian..mian karena sikapku yang panik membuat aku harus dihukum dan turun jabatan..Mom, aku ingin bercerita tapi aku menunggu waktu yang pas. kemarin kau baru saja melahirkan, dan sekarang kita kedatangan tamu. maaf jika kau harus tahu dari orang lain bukan dariku..jangan marah" jelas Lisa.
Jennie menggeleng, "siapa yang marah sayang, aku tidak marah sama sekali. aku merasa bersalah karena aku teledor kemarin, aku terjatuh di depan pintu kamar mandi..dan itu kesalahanku membuatmu panik..sayang mianhe, kau harus turun jabatan karena aku. aku tahu bagaimana perjuanganmu untuk mendapatkan itu, mianhe jeongmal mianhe" lirih Jennie.
"ani-ani bukan salahmu..aku tidak masalah bahkan jika aku dipecat sekalipun..semua sudah takdir Tuhan, dan aku tidak tenang saat itu. jadi sudah jelas, kau tidak bersalah oke? terpenting Mommy dan Lian sudah selamat, itu yang paling utama. mengenai pekerjaan aku bisa handle semuanya, tapi maaf jika aku harus mulai dari awal, bukan menjadi Kapten lagi..tapi aku akan berusaha untuk mendapatkan itu lagi" balas Lisa
Jennie memeluk Lisa, dia menangis karena merasa bersalah. Jika bukan karena dirinya yang teledor, tidak mungkin suaminya ini panik terlalu khawatir padanya. Mendapatkan gelar Kapten di Korean Air bukanlah hal mudah, Jennie tahu bagaimana Lisa jatuh bangun untuk mendapatkan itu.
"Mom, tapi emmm ada sesuatu lagi yang belum diceritakan" kata Lisa. Jennie tetap memeluk Lisa "apa?"
"hukumanku selain turun jabatan, aku juga di denda 4.3jt won dan skors 2 bulan tanpa aktivitas penerbangan" cicit Lisa
Jennie melepaskan pelukannya, "4.3jt won? kau sudah membayarnya?"
Lisa menggeleng, "bukankah semua uang ada padamu? aku tidak memegang uang sebanyak itu. uangku hanya cukup untuk membeli 4 porsi mandu"
Jennie menggigit bibir bawahnya menahan tawa. Memang benar, gaji Lisa, gaji Jennie, dan uang penjualan rumah Manoban semua masuk ke rekening Jennie. Lisa hanya mendapatkan uang transferan dari Jennie, untuk jajan saja karena Lisa yang meminta seperti itu.
"aku akan mengirim uang sejumlah dendanya..skors 2 bulan? berarti kau akan menganggur selama dua bulan?"
Lisa mengangguk, "tidak apa kan aku dirumah dua bulan? uang gajiku masih banyak bukan untuk kehidupan selama dua bulan ke depan?"
Jennie memasang wajah berpikir, "ani, tidak akan cukup. karena kira perlu berbelanja banyak untuk Lian..jadi kau perlu bekerja sampingan..mungkin menjadi satpam di Rumah Sakit" goda Jennie. "satpam? yang benar saja Mom..orang sekeren ini menjadi satpam aish" sebal Lisa.
"hahaha becanda sayang, tentu kau dirumah saja. dua bulan gunakan sebaik mungkin bersama Lian sebelum kau bekerja lagi. aku cuti 3 bulan, jadi kita bisa bersama-sama merawat Lian, sebelum menjalani kesibukan lagi"
Sebelumnya Lisa dan Jennie sudah membicarakan perihal cuti Jennie. Tiga bulan menurut Jennie cukup untuk istirahat dan merawat Lian. Selebihnya Lian akan bersama Ahjumma dan Hana dirumah, Jennie juga hanya bekerja dari pagi hingga siang saja, dan itu sudah Appa Kim setujui.
![](https://img.wattpad.com/cover/359670358-288-k319058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomanceIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...