Kediaman Jenlisa
Sepulang dari Kantor Polisi, Jennie dan Lisa sedang bersantai di ruang keluarga. Sebelum kerumah mereka mampir untuk makan terlebih dahulu. Sore ini Jennie akan menyeleksi beberapa orang untuk dijadikan Nanny Hana. Lisa juga sudah meminta hal ini dari lama, dia tidak mau membuat istrinya terlalu lelah."Daddy baby, aku masih kepikiran dengan Dokter Sehun..ko bisa yaa dia mencintaiku begitu dalam, hingga dia rela berbuat kriminal untuk melindungi pernikahan kita" ujar Jennie. "ck Mom, kenapa kau memikirkan Sehun Bihun itu..apa setelah dia mengaku seperti itu kau menjadi suka padanya?" respon Lisa.
"apa yang kau bicarakan dasar poni, aku hanya ingin berbincang denganmu mengenai hal tadi..bukannya suka aku malah jadi takut dengan obsesinya padaku" omel Jennie
"Mommy baby yang cantik, jangan marah-marah honey..huh apa nama ilmiah untuk kasus Bihun itu Mom? kau tahu?" tanya Lisa sambil menghadap pada Jennie. Tangannya tak berhenti memijat lengan Jennie. "hum aku juga tidak tahu, emmm ahhh aku tahu Dad. apa jangan-jangan Dokter Sehun mengidap Erotomania, huh aku tidak tahu pasti" jawab Jennie.
"sudahlah lupakan Bihun sialan itu, niat dia memang baik untuk melindungimu. tapi dia tetap bersalah karena membunuh" sewot Lisa. "kapan calon Nanny datang Mom? apa aku perlu ikut wawancara mereka?" lanjut Lisa
"tidak perlu ikut, tapi jika mau menemaniku maka diam saja disampingku. aku membuat janji pukul empat" jawab Jennie. "ahhh Dad tanganmu kenapa nakal sekali hum, tadi hanya di lengan kenapa sekarang sampai di payudaraku ih" omel Jennie, tangan Lisa yang nakal itu kini bertengger di payudara Jennie.
"gemas sekali Mom, semenjak kau hamil uyyu menjadi semakin besar. oh Mom sudah lama kita tidak ehem" goda Lisa. "berhentilah sayang, aku tidak akan bertanggung jawab jika milikmu bangun, tunggu hingga baby berusia dua bulan ne? masih kuat? aku masih takut jika kau ingin sekarang"
"ani, aku masih kuat tenang saja...aku penasaran gaya apa yang kita gunakan hingga membuat baby tumbuh, dan dimana lokasi saat pembuatan baby?"
Jennie ikut memikirkan pertanyaan suaminya, "benar juga, menurut perhitungan Dokter Yonna. baby berusia dua minggu, huh kita baru kembali dari Turkey, apa ini hasil kita liburan ke Turkey Dad?"
"oh aku baru ingat Mom, sepertinya baby berhasil dibuat di toilet bandara..kau sangat kepanasan saat itu, tidak bisa menahan hasratmu uhhhh aku merindukan Mommy yang ganas seperti saat ajsjkskdnavwjdj"
Perkataan Lisa terpotong karena Jennie menarik bibirnya. "jika benar baby tercipta di toilet Turkey...aku akan bertanya padanya nanti saat lahir, kenapa saat posisi enak di kasur sulit jadi, tapi di bilik toilet bandara kau jadi..dasar anak poni" cerewet Jennie
"heemmmmmm yakk! sakit Mom, lihat bibirku jadi seperti bebek" keluh Lisa. "ish...aku mengantuk, Dad berceritalah saat kau mendekatiku dulu. aku penasaran mendengar cerita dari versimu" pinta Jennie.
Kini Jennie berbaring di sofa, menyimpan kepalanya di paha Lisa. Tangan Lisa mengelus kepala istrinya dengan sangat lembut. "cerita versiku? hummm baiklah. jadi begini...."
Flashback On:
Lisa PoV
Hari ini aku sangat lelah sekali setelah ujian praktek. Niatku ingin langsung pulang saja, namun terhalang oleh kedua sahabatku Ugi dan Olaf. Mereka menahanku karena Ugi selaku Kapten Basket dari kampusku meminta bantuan dariku mengisi pemain yang kosong. Sebenarnya aku tidak tertarik untuk ikut, namun mereka memaksaku. Ugi dan Olaf memang mengikuti UKM Basket, sedangkan aku tidak ikut apapun. Aku tidak tertarik mengikuti kegiatan kampus, aku lebih suka pulang dan tidur.Selama perjalanan menuju Seoul International University aku hanya melamun di mobil Ugi. Jujur aku sangat mengantuk, lagipula aku tidak terlalu jago dalam bermain basket. "Lisayaa, semangatlah siapa tahu kau akan bertemu jodohmu disana" goda Ugi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomansaIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...