OWS-5

3.9K 341 14
                                    

"aku masuk dulu sayang, hati-hati saat menyetir okay? kabari aku jika sudah sampai lapang tenis" ucap Jennie

"tentu honey, aku akan mengirimmu pesan. semangat bekerja Dokter Cantik, i love you"

Lisa mencium wajah Jennie tanpa tertinggal satu pun bagian termasuk bibir indah istrinya. Berciuman saling melumat, "emmmmhhhh" desah Jennie

tok tok tok

Lisa melihat ke samping jendela kaca mobilnya, ternyata itu Seulgi dan Irene. Setelah menurunkan kacanya, "oh astaga Kapten, mengapa sangat lama sekali didalam? apa yang sedang kalian lakukan? seharusnya aku melaporkan mobilmu karena memiliki kaca film yang cukup gelap" omel Seulgi

Irene hanya berdecak mengejek Jennie, "ayo masuk Dokter mesum, waktunya kita bekerja. biarkan mereka tenis" ajak Irene

Jennie hanya terkekeh meladeni teman-temannya ini. "sayang aku bekerja dulu cup..i love you Kapten". Jennie mengecup pipi kanan Lisa.

"i love you too"

Saat Jennie melangkah ke arah Irene, mereka berempat melihat Joy yang baru saja turun dari taksi dan berhenti tepat di hadapan mereka. "Perawat Joy" panggil Irene

Karena merasa terpanggil, Joy mencari sumber suara. Saat pandangan mereka bertemu, Joy tersenyum. Dia mendekat ke arah Jennie dan Irene, karena Lisa penasaran dia pun turun dari mobilnya.

"pagi Dokter Kim Manoban, Dokter Kang, Kapten, dan beruang" sapa Joy

"ish kenapa memanggil kekasihku seperti itu" omel Irene. Semua tertawa, namun tawa itu hanya sebentar saat Jennie menyadari pipi Joy merah seperti bekas tamparan.

"ada apa denganmu? kenapa wajahmu terluka seperti itu Joy? apa ini karena ulah Wendy?" cecar Jennie. Yang lain pun penasaran dan mencari luka itu, dan itu benar nampak jelas.

"tidak apa, ini hanya terbentur...semua aman tenang saja" jawab Joy

"aku tidak percaya hanya terbentur Joy" timpal Irene

Lisa dan Seulgi hanya menghela nafas mereka. "sayang, bisa aku meminta bantuanmu?" tanya Jennie pada Lisa.

Lisa sudah tahu apa maksud bantuan yang diminta oleh istrinya. "tentu, nanti aku akan kesana bersama Ugi"

"teman-teman aku baik-baik saja okay? jangan membuatku terlihat lemah, biarkan saja please" pinta Joy

"hubungan kalian selain toxic, Wendy juga sangat bajingan dengan terus berselingkuh. untuk apa kau pertahankan Joy" ujar Irene

"apa menurutmu hubunganmu lah yang paling sehat dan harmonis Dokter Kang yang terhormat? jangan selalu menghakimi ku dengan kesempurnaan hubunganmu. aku memang tidak seberuntung kalian dengan mendapatkan yang setia, tapi Wendy tunanganku ada hal baik yang dia lakukan. aku bisa mengatasi ini sendiri, tunggulah hingga pasangan kalian berulah. sebela apa nantinya kalian dengan pasangan kalian" ungkap Joy diiringi dengan tangis. Dia berjalan cepat masuk ke dalam Rumah Sakit.

"heol ada apa dengannya? aku hanya mengingatkannya...cinta buta, mengapa jadi aku yang dimarahi" gerutu Irene. Seulgi mengusap bahu kekasihnya "sudahlah bunny, Joy membutuhkan waktu sendiri. aku yakin dia sangat terpukul jika memang dia sudah mengetahui kelakuan Wendy lagi"

Jennie terdiam, kalimat Joy terus terngiang di telinganya 'tunggulah hingga pasangan kalian berulah. sebela apa nantinya kalian dengan pasangan kalian'.

"honey, you okay? kenapa melamun hum?" tanya Lisa. Jennie menggeleng, dia cemas sungguh walaupun dia percaya pada suaminya tapi jika terus tergoda, maka siapa yang bisa menjamin kesetiaan?

Our Wedding Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang