Kehidupan di Rumah Sakit seperti biasa ada yang datang berobat, ada yang merasakan pilu karena kehilangan, ada yang meninggalkan Rumah Sakit dengan senyum karena sembuh dan ada yang merasakan bahagia karena kelahiran. Tempat yang mengandung banyak cerita bagi setiap orang yang datang dan pergi dari sana.
Begitupun dengan petugas yang bekerja di dalamnya. Ada yang suntuk karena harus bekerja, apalagi jika ada pasien darurat. Termasuk Dokter Hanbin yang sangat sibuk dengan padatnya jadwal calon ibu melahirkan.
Jika Hanbin sibuk maka Irene pun sama, untung saja jadwal Seulgi sudah berubah. Jadwal yang flexible tidak terlalu padat membuatnya bisa menjaga Min-hyuk dirumah.
Pagi ini Seulgi dan Min-hyuk mengantar Irene bekerja. Setelahnya Seulgi akan membawa Min-hyuk bermain di taman dan mungkin saja mereka akan jalan-jalan ke Mall. "Eomma akan bekerja, Min-hyuk bersama Appa ne? jangan nakal dan harus menurut pada Appa..oke?" ujar Irene sambil memberi uyyu pada Min-hyuk.
Wajah Min-hyuk yang dominan Seulgi ini hanya diam menatap ibunya dari bawah. Sebelumnya Irene selalu men-stok ASI yang sudah ia pumping. "Bunny, apa kau akan sibuk kembali hari ini? jika iya aku akan membawa Min-hyuk ke rumah Appa dan Eomma" ucap Seulgi.
"sepertinya iya Bear, jadwal Hanbin sangat padat..begitupun dengan aku, belum lagi jika ditambah dengan yang datang berobat dan pasien rawat inap..huh tidak ada Jennie membuat tugasku dikali dua" keluh Irene
Seulgi mendapat jadwal flight malam, membuatnya bingung jika Irene sibuk dan pulang malam, bagaimana dengan Min-hyuk. "hum yang sabar Bunny, doakan saja semoga Jennie bisa ikut pulang bersama Lisa nanti saat dia flight ke Paris"
"iya semoga saja, aku tidak masalah Bear sebenarnya dengan pekerjaan karena ini juga tanggung jawabku..tapi aku kasihan pada pangeran kecil kita yang harus merasakan orangtuanya yang sibuk"
Seulgi meraih tangan Irene untuk dia kecup, "Min-hyuk pasti mengerti jika kita sibuk untuknya juga..huh baiklah kalau begitu aku akan membawa Min-hyuk jalan-jalan terlebih dahulu lalu membawanya ke rumah Appa dan Eomma. nanti kau pulang dijemput Appa ne? jangan sendiri..aku pergi dari rumah pukul 6 sore" jelas Seulgi
"emmm baiklah Kapten"
Tak lama dari situ, mereka sampai di Asan Medical Center. Irene turun dan berjalan masuk ke Rumah Sakit. Setelah memastikan Irene masuk, Seulgi melajukan mobilnya ke arah taman kota. Dia ingin mengajak Min-hyuk bermain disana.
"Min-hyuk kau boleh berlari ke manapun, Appa akan duduk disini..berhati-hati saja oke?"
Seulgi menurunkan Min-hyuk, disana banyak anak-anak lainnya. Seulgi lega kala melihat Min-hyuk yang bahagia, karena belum mengabari Irene. Seulgi pun membuka ponselnya, tanpa melihat kemana Min-hyuk berlari.
Setelah memberi kabar, kepalanya menanggak melihat Min-hyuk, namun anaknya itu entah kemana. Tidak ada di sekitar membuat Seulgi panik, melihat kanan dan kiri sambil berjalan. "melihat anak laki-laki umur satu tahun berlarian di sekitar sini?" panik Seulgi.
"tidak, kami dari tadi di sini..tapi tidak melihat secara fokus karena banyak anak disini" jawab pengunjung taman.
"hah Ya Tuhan"
Seulgi kembali berlari mencari kesana kesini dengan bertanya pada orang-orang. Di tempat lain, Min-hyuk mengikuti arah balon sabun yang berterbangan. Banyak anak yang happy melihat balon sabun itu, membuat Min-hyuk juga berlompat-lompat. Karena Min-hyuk kecil, tubuhnya terdorong dorong hingga dia kini terpisah dari kumpulan anak yang bermain balon sabun itu.
Min-hyuk melihat kesana kemari mencari Appanya. Bibirnya sudah melengkung ke bawah dengan mata yang sudah memerah, hanya tinggal menunggu waktu tangisnya akan pecah.
![](https://img.wattpad.com/cover/359670358-288-k319058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomanceIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...