Jenlisa kini sudah berada di dalam kamar, Hana dan Lian sudah tidur ditengah diantara keduanya. Lian di sisi Jennie karena terkadang dia terbangun dan membutuhkan uyyu, sedangkan Hana di sisi Lisa walaupun sebelum tidur Hana di sisi Jennie karena dia tidak mau dekat Lisa. Entahlah kenapa tapi Hana selalu rewel jika dengan Lisa, mungkin Hana suka membuat darah tinggi Lisa kumat.
"Mom, sedang apa? dari tadi bermain ponsel terus..aku diabaikan huh" manja Lisa. "sebentar sayang, aku sedang check out baju couple berempat untuk acara xixixi uhhh pasti kita gemas sekali" jawab Jennie dengan masih fokus pada ponselnya.
"memang ada acara apa Mom?"
"tidak ada acara apapun, hanya bersiap saja..jadi jika nanti ada acara kita sudah siap dengan baju couple"
Lisa hanya mengangguk saja, dia membebaskan istrinya berbelanja apapun toh itu juga untuk kepentingan keluarga. Lagipula Jennie bukan tipe wanita yang boros, dia pintar mengatur keuangan. Apalagi Lisa juga tidak akan mendapatkan gaji selama dua bulan itu tandanya uang simpanan mereka akan terpakai, tapi sepertinya tidak mungkin karena uang gaji Lisa masih tersisa sangat banyak apalagi di tambah gaji Jennie.
"emmm Mom, mengenai....."
Ucapan Lisa terpotong oleh Jennie, "tidak dan tidak, aku yang merawat Hana dari dia bayi..bahkan aku yang bertemu Hana saat dia baru lahir. biarkan Eonni mencari anak yang lain saja jika ingin adopsi, tidak dengan Hana. karena Hana akan selalu bersama kita" jelas Jennie dengan cuek, dia sedikit kesal dengan permintaan Jisoo. Bahkan setelah acara keluarga tadi, Jennie langsung ke atas menuju kamarnya dengan alasan Lian butuh dibaringkan dan Hana butuh berganti pakaian tidur.
"iya iya Hana akan selalu bersama kita..tapi bukankah dengan Jisoo Nunna juga sama saja? kita kan keluarga juga, pasti akan sering juga untuk bertemu Hana" balas Lisa yang fokusnya pada ponsel, dia baru membuka aplikasi gamenya, sehingga Lisa tidak memperhatikan wajah Jennie yang berubah menjadi marah.
"apa kau tidak menyayangi Hana? dan akan menyerahkan Hana pada orang lain? walaupun Eonni adalah kakak kandungku, tapi nanti Hana akan masuk ke keluarga Eonni bukan keluarga kita Lisa..dan aku tidak mau itu terjadi" sewot Jennie.
Lisa terkejut kala Jennie memanggilnya dengan nama, itu berarti dia dalam bahaya. "ani-ani Mom, bukan begitu maksudku..aku hanya...."
"sudah diam, sampai kapanpun jawabanku akan sama..tidak, tidak dan tidak..terserah kau mau setuju atau tidak. jika tidak setuju biarkan Hana menjadi tanggung jawabku, aku yang akan membiayai hidupnya" kesal Jennie
Lisa bangun dari tidurnya, dia duduk dan menghadap pada Jennie. "hey ada apa denganmu? kenapa sangat kesal hah? aku hanya bertanya tidak ada maksud apapun..kau sangat berlebihan dengan marah padaku" omel Lisa
"karena kau menyebalkan, kau tidak menyayangi Hana? dia sudah bersama kita dari bayi Lisa!!"
"oh ahahahaa cukup Jennie, kau yang menyebalkan. aku sayang dengan Hana sama seperti dengan Lian karena keduanya anakku. namun responmu berlebihan, kita bisa berbincang hal ini dengan baik..tapi kau memilih untuk membentak ku? di depan kedua anak kita?"
Jennie tidak menjawab dia merasa bersalah pada suaminya, namun dia juga masih diselimuti rasa kesal sehingga hanya bisa diam tanpa merespons Lisa. "aku seperti tidak mengenalmu? Jennie yang lembut dan problem solving menjadi sangat mudah emosi"
Lisa turun dari ranjang, dia keluar dari kamar. Dia hanya takut jika emosinya akan semakin besar, menghindar untuk menenangkan diri sejenak.
hiks
hiksJennie menangis, dia mengusap wajah kedua anaknya. "mianhe Mommy ne? huh Mommy hanya terlalu mencintai kalian sehingga Mommy membentak Daddy..mian kalian harus mendengar perdebatan kami" lirih Jennie
![](https://img.wattpad.com/cover/359670358-288-k319058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomanceIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...