Jennie hanya di temani Eomma Kim di Rumah Sakit. Sedangkan Jisoo, Rose dan anak-anak pulang. Jennie harus di rawat inap karena kondisinya yang lemah. Bukannya membaik setelah sampai di Korea, Jennie malah drop. Hanbin mengatakan jika kandungan Jennie sangat lemah, akan berdampak buruk jika kondisi Jennie terus stress dan tidak tenang.
"sudah jangan menangis terus, kau dengar sendiri kan Hanbin mengatakan apa padamu?" kata Eomma Kim.
Jennie PoV
Eomma sedaritadi hanya memberi ceramah padaku, tanpa tahu perasaanku. Lisa, suamiku, belahan jiwaku, sampai detik ini aku tidak tahu bagaimana wujud pasanganku sebenarnya. Aku seperti orang bodoh yang terus dicekoki kata tenang, sabar dan tidak boleh bersedih.Yang bodoh sebenarnya aku atau mereka? aku tahu jika mereka khawatir padaku. Tapi jelas aku sangat khawatir dengan keadaan Lisa. Ya Tuhan, aku menyayangi anak yang aku kandung saat ini. Aku hanya bisa meminta padamu untuk menguatkannya, disaat aku terpukul karena kondisi Ayahnya.
"nak kau mendengar Eomma bicara?" tanya Eomma. Terus saja berbicara, membuat telingaku bukannya tenang malah menjadi panas dengan ocehannya. Aku tahu jika sifatku bisa membahayakan anakku, tapi berada di posisiku juga tidak mudah. Kalian akan tahu jika bukan bagian dari mereka.
"aku dengar Eomma, sangat dengar..tapi bisakah diam saja? aku sedih karena suamiku. bukan aku yang mau jika anakku juga dalam bahaya. semua terjadi tanpa aku rencanakan Eomma. jadi stop terus bicara, aku hanya ingin sendiri. tinggalkan aku Eomma, aku mohon" pintaku.
Sebelum Eomma mengomel kembali, aku memotong sebelum mulutnya terbuka. "biarkan Irene Eonni atau Joy saja yang masuk kesini, jika Eomma takut aku melakukan hal buruk" potong ku.
"huh Eomma menyayangimu, tapi kau salah mengartikan semua ke khawatiran Eomma. hemmm baiklah, Eomma akan panggilan Irene. karena Joy sudah pulang, dia akan bersiap untuk shift kerja selanjutnya"
Aku hanya berdehem sebagai jawaban, Eomma bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan aku yang terbaring lemah di brangkar. "nak, Mommy mohon berjuang bersama..mian jika Mommy membuatmu kesulitan didalam perut Mommy. hiks Mommy takut, Mommy cemas dengan Daddy. dia yang sangat senang saat tahu kau hadir, Daddy berjanji akan menemani Mommy saat melahirkanmu nanti" gumam ku.
Sebentar lagi aku akan bertemu dengan Lisa, aku akan tahu keadaanya. Huh semoga saja jika terluka maka biarkan terluka seperti di gigit nyamuk saja. Karena aku akan sangat marah pada Tuhan jika membuat suamiku terluka lebih dari digigit nyamuk.
Menunggu mungkin sekitar 15 menit, Irene Eonni masuk bersama Kang Hyun. "tadi Eomma Kim memintaku kesini untuk menemanimu, kelihatannya dia sangat sedih. terlepas karena Lisa. apa kau dan Eomma Kim ada masalah?" katanya.
Irene Eonni duduk di samping ranjangku, dia mengelus wajahku. Ingin sekali aku duduk dan memeluknya, tapi tenagaku terlalu lemah dan ini cukup sakit. Entah kenapa perutku sering kram.
"Eomma cemas berlebih padaku, kau pasti paham. aku khawatir pada Lisa..itu wajar, tapi Eomma menganggap aku berlebihan dan tidak memikirkan anak yang aku kandung. aku kesal Eonni, dan memintanya untuk pergi dan menyuruh kau kesini" jelasku.
"tapi dia Eomma mu Jen, aku paham bagaimana perasaanmu saat ini. kau tahu? aku bangga padamu karena kau bisa melewati ini. huh jika itu terjadi padaku dan Seulgi, aku yakin aku tidak akan sekuat dirimu. tapi menyakiti perasaan orangtua yang cemas pada kita juga itu tidak dibenarkan"
"aku hanya kesal, huh sudahlah aku tidak ingin membahas apapun. aku hanya ingin segera bertemu Lisa...oh iya Eon, tolong Hana dan Lian ne? mereka sedang sakit. aku seperti Ibu dan Dokter Anak yang tidak berguna untuk mereka..kasihan mereka yang aku lupakan saat aku hanya fokus memikirkan Lisa" ungkapku

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomansaIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...