26 Maret, penghujung musim dingin di Negri Gingseng. Walaupun akan berakhir, namun cuaca pagi ini masih cukup dingin. Tapi itu tidak membuat Dokter Anak ini bermalas-malasan, dia semangat untuk menyambut hari ini, apalagi besok dia akan menyambut hari ulangtahun suaminya. Walaupun Jennie belum memiliki hadiah, tapi Jennie selalu exited untuk merayakan ulangtahun Lisa. Dia sudah berniat untuk membuat birthday cake dan membeli suatu barang di online nanti.
Jennie yang sudah bersiap kini sedang menunggu taksi datang, dia sudah memesan taksi secara online tadi. Tangannya sudah dipenuhi dengan tas miliknya, dan kotak bekal untuk Lisa, sedangkan di bahunya ada tas Hana. Tangan sebelahnya untuk menyangga tubuh Hana yang dia gendong menggunakan kain gendongan. Jennie yakin jika Lisa belum sarapan, maka dia berinisiatif untuk membawakan sarapan. Jennie juga membawa untuk Seulgi, karena suaminya bilang jika dia bersama Seulgi semalam.
Tak lama taksi datang, setelah memastikan pintu terkunci dengan baik. Jennie pun masuk ke dalam taksi, Jennie melihat mobil semalam sudah tidak ada lagi disana.
Jennie PoV
Aku melihat jadwal Lisa, dia ada flight nanti sore. Jadi aku tidak masalah jika Lisa masih ada di Rumah Sakit pagi ini, toh Wendy juga sahabatnya. Tapi aku akan meminta Lisa untuk pulang saat siang nanti untuk bersiap sebelum flight.Semalam aku melihat mobil terparkir di seberang rumah kami. Mobil yang tak asing menurutku karena aku sering melihatnya terparkir di basement Rumah Sakit. Tapi aku berpikir juga, bahwa mobil seperti itu tidak diproduksi hanya satu, mobil seperti itu banyak. Aku tidak terlalu memperdulikan itu, namun jika itu terjadi berulang aku akan bercerita terlebih dahulu pada Lisa, lalu pada keamanan setempat.
Pagi ini aku pergi bekerja seperti biasa, menggunakan taksi karena mobil dipakai Lisa. Mobil kami hanya satu, bukan tidak mampu membeli lagi. Tapi Lisa dan aku sepakat lebih baik menabung, lagipula Lisa lebih sering terbang kesana kesini, jarang memakai mobil.
Setelah sampai di Rumah Sakit, aku berjalan masuk. Banyak yang menyapaku dan Hana, by the way satu Rumah Sakit sudah tahu jika Hana menjadi anak angkat kami. Sebelumnya aku sudah meminta izin pada kedua orangtuaku dan Jisoo Eonni, mereka tidak mempermasalahkan itu. Untuk mertuaku, Lisa melarangnya. Dia bilang tidak perlu meminta izin pada orangtuanya, aku hanya menuruti ucapan suamiku. Huh entahlah sampai kapan kami akan seperti ini dengan orangtua Lisa.
Sebelum bertemu dengan Lisa, aku berlalu ke ruangan bayi untuk menitipkan Hana. Setelahnya aku masuk ke dalam ruanganku, ternyata Irene Eonni sudah disini, dia baru saja keluar dari kamar mandi. "pagi Eon, kau...wait...kau mandi disini?" tanyaku
"ne, aku baru selesai mandi..semalam aku tidur disini" jawabnya
"apa sakit Wendy separah itu? hingga kau tidur disini? dimana Lisa dan Ugi Oppa?"
Irene Eonni terdiam, aku melihat wajahnya seperti orang yang sedang berpikir. "emmm mereka ada di lantai 1 ujung. hah nanti aku antar kesana, aku bersiap dulu sebentar"
Lantai 1 ujung? bukankah itu ruangan jenazah dan forensik? apa yang mereka lakukan disana? aku menggeleng menghilangkan pikiran buruk, lebih baik menunggu Irene Eonni saja.
"kau membawa bekal untuk Lisa?" tanya Irene Eonni
Kami sudah berjalan menuju lift, "ne, aku membawa untuk Ugi Oppa juga. aku tidak tahu jika kau menginap juga...berdua saja eoh dengan Ugi Oppa sarapannya hehe"
Kami terus berjalan, dan benar saja Irene Eonni membawaku ke lantai 1 ujung. Aku sudah melihat Lisa yang sedang menunduk, bahkan bahunya bergetar. Sedangkan disampingnya ada Ugi Oppa yang sedang mengelus bahu Lisa.
Sebelum aku sampai dekat Lisa, ada Joy yang menghadangku. Dia tadinya duduk bersama kedua orangtuanya, dan sekarang berdiri dihadapanku. Wajahnya merah sekali, matanya sangat sembap, apa jangan-jangan, Wendy meninggal?

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
Roman d'amourIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...