OWS-65

1.9K 291 24
                                    

Jennie PoV
Terhitung lima hari aku tidak bisa berkomunikasi dengan suamiku, bahkan aku tidak tahu dia ada dimana, dalam keadaan seperti apa? selamat atau tidak? semua hal tentangnya kini aku tidak tahu. Sudah mencoba untuk berontak, aku ingin menyusulnya tapi mereka menahanku.

Huh, asal kalian tahu..aku dalam keadaan terikat. Tanganku kebas karena terlalu sering bergerak mencoba melepaskan ikatan ini. Mereka terpaksa mengikat ku, tapi bagaimana bisa aku hanya diam disini menunggu kabar suamiku?

"nak, makanlah terlebih dahulu..kasihan baby, dia membutuhkan nutrisi darimu..ayo Eomma mohon makan"

Eomma terus membujukku untuk makan, dari aku tidak sadarkan diri hingga sekarang, belum ada makanan yang masuk. Aku berpikir jika aku akan sangat jahat jika makan enak sedangkan suamiku kelaparan atau bahkan dia sangat menderita? Yang aku inginkan hanya bertemu Lisa.

Aku terus menggeleng sebagai bentuk penolakan, mataku terasa sangat berat. Selain perih, mataku sepertinya bengkak karena terus menangis. Bahkan untuk melihat diriku sendiri saja saat ini, sulit aku lakukan.

"kau harus ingat jika kau memiliki anak-anak, Jennieyaa Eomma mohon nak..kau harus kuat untuk anak-anak, yakin jika Lisa akan kembali padamu. kuatkan dirimu terlebih dahulu, kirimkan doa untuk suamimu..dia juga akan sedih jika melihat istrinya seperti ini, bahkan Eomma yakin..Lisa akan marah padamu, kau mengabaikan anak-anak" jelas Eomma

Aku lupa jika aku memiliki Lian dan Hana, mereka tidak ada disini. Aku yakin mereka pasti sering menangis juga, maafkan Mommy. Huh Ya Tuhan, kembalikan Daddy anak-anak. Pertemukan kami kembali, aku berjanji akan merawatnya, menjaganya, dan selalu mencintainya lebih dari sebelumnya.

"dimana anak-anak?" tanyaku

"mereka ada dirumah bersama Rose, sedangkan Eonnimu sedang dalam perjalanan pulang, karena Rose kewalahan menjaga Hana dan Lian. Rose mengabari Eomma jika Lian terus menangis memanggilmu, dan Hana menangis memanggil Lisa. mereka masih belum paham, Jennie. huh Eomma seratus persen sadar dan sangat yakin, ini tidak mudah untukmu..berat bahkan sangat berat, tapi jangan menyiksa dirimu sendiri. tanamkan hal baik, yakin pada kehendak Tuhan"

"aku ingin pulang, Lian dan Hana membutuhkan aku..aku yakin Lisa juga sudah pulang..dia menungguku dirumah. Eomma aku ingin pulang"

Aku berkata dengan nada bergetar, terlalu banyak menangis membuat suaraku juga serak. "kau akan pulang jika kau sudah membaik..Eomma bisa merawatmu dirumah tapi tidak seperti tadi Jennieyaa, jangan lagi oke? baby bisa mengalami hal buruk" bujuk Eomma

Tak lama setelah Eomma berbicara, ponsel Eomma berdering menandakan ada panggilan masuk. Aku menatapnya dan berharap jika panggilan itu berhubungan dengan Lisa.

"Appa menelpon, Eomma angkat panggilan dulu oke?"

"Eomma disini saja jangan pergi, aku yakin itu tentang Lisa" pintaku.

Eomma pun mengangguk, dia berbincang dalam panggilan itu. Tangannya kini menutup mulut, aku yakin terjadi sesuatu disana. "syukurlah, temukan menantuku secepatnya Yeobo. Ya Tuhan aku senang mendengar kabar ini, huh lindungi mereka"

Aku melihat Eomma seperti senang dengan isi pembicaraannya bersama Appa. "Jennie sudah sadar, hanya saja dia sulit untuk makan. kau tenang saja, aku bisa mengurus Jennie dan cucu kita..bahkan Jisoo dan Rose pun cuti untuk membantuku..nde berhati-hatilah" ucapnya lagi.

"wae wae Eomma? apa itu mengenai Lisa?"

Eomma tersenyum, "titik koordinat pesawat sudah ditemukan. mereka tengah menjelajah, sudah satu jam berkeliling hingga akhirnya memutuskan untuk kembali dan istirahat terlebih dahulu karena cuaca buruk dan langit sangat gelap membuat mereka kesulitan karena ternyata pesawat hilang di wilayah pegunungan. jika disini pukul 8 malam, maka di Vietnam pukul 1 malam. tapi tenang saja, mereka akan melanjutkan pencarian saat langit menerang" jelas Eomma

Our Wedding Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang