23.49pm-Kediaman Jenlisa
drtttttt drtttttt drtttt
Eughhhh, lenguh Lisa "siapa yang menelfon semalam ini" gumamnya. Lisa meraih ponselnya yang terletak di nakas samping. 'Seulgi' nama yang tertera di ponsel Lisa.
"beruang bodoh, ada apa menelfon malam-malam hah?!" omel Lisa
"Lisa, Wendy...Wendy meninggal. dia ditemukan tak bernyawa di depan unitnya, dengan luka tusukan. kami sedang berada di Rumah Sakit AMC untuk melakukan autopsi. kemarilah, jangan bawa Jennie kasihan Hana" jelas Seulgi
Lisa yang mendengar penjelasan Seulgi pun terdiam, dia masih belum percaya jika Wendy meninggal karena di bunuh. Tadi sore Lisa masih berbalas pesan dengan Wendy. "sialan, mereka bermain-main denganku" gumam Lisa
"aku kesana sekarang" kata Lisa
tuttttttt
Lisa melihat ke arah istrinya yang tertidur pulas. Hana pun sama, dia tidur di box bayi miliknya yang berada di kamar Jenlisa. Dengan cepat Lisa mengganti pakaiannya, "Wen, kenapa bisa terjadi astaga...ini salahku, Ya Tuhan" gumam Lisa
Lisa menuliskan pesan untuk Jennie, agar jika istrinya terbangun nanti, Jennie tidak akan panik mencarinya. Setelah menuliskan pesan, Lisa turun ke bawah. Mengambil kunci mobil, dengan terburu-buru Lisa keluar dari rumahnya. Setelah memastikan pintu terkunci dengan baik, Lisa pun pergi menuju Rumah Sakit.
Lisa tak sadar jika rumahnya dalam pengintaian, dia sudah berada disana selama dua jam. "Lisa bodoh, dia meninggalkan Jennie sendirian dirumah. bagaimana jika ada yang jahat pada Jennie? seharusnya aku saja yang menikah dengan Jennie. bukan manusia aneh itu" gumam seorang pria di dalam mobil.
•••••••
"selamat malam, maaf sebelumnya. saya Dokter Ahli Patologi yang bertugas. kami sudah melakukannya dengan baik, tinggal menunggu hasilnya nanti. tapi saat kami membuka pakaian korban, kami menemukan lembaran ini. kalian ingin melihatnya terlebih dahulu? sebelum saya serahkan pada pihak kepolisian" jelas Dokter"boleh Dok, sebentar" kata Seulgi. Dia membuka satu persatu lembaran yang ada. "Ya Tuhan" gumam Seulgi
Joy merebut lembaran itu, dia orang pertama yang melihat tunangannya tergeletak di depan unit mereka. Tanpa lama Joy memanggil ambulance dan menelfon Irene. "shit, Lisa kau harus bertanggung jawab dengan kematian Wendy..ini karenanya. arhgghhhhhh hiks hiks hiks" histeris Joy
Lembaran itu berisi rekening koran milik Nayeon, uang yang masuk ada dari beberapa orang termasuk Do-Ha dan Wendy. "seharusnya aku tidak mengizinkan Wendy untuk pergi ke unit jalang sialan itu...ini semua salah Lisa, dia yang menyuruh Wendy untuk pergi kesana" gerutu Joy yang terus saja menuai kebencian pada Lisa. Dia menyalahkan Lisa, karena Lisa yang meminta tolong pada Wendy untuk mencari bukti dari Nayeon.
Tak lama dari itu, Lisa datang dengan nafas yang tersenggal. Dia berlari untuk menuju ruang autopsi. "bagaimana? ini tidak benar kan?" tanya Lisa
Joy melihat kehadiran Lisa, membawa lembaran dan Joy melemparkan semua lembaran itu pada wajah Lisa. "PUAS KAU HAH?! Wendy kesana untuk mencari ini. ini yang kau mau, IYA?! kenapa tega sekali Lisa...aku sudah meminta Wendy untuk berhenti membantumu. tapi dia lebih memilih perintahmu dibanding aku...sialan, pergi kau dari sini. bawa semua yang kau inginkan BRENGSEK" marah Joy
Irene mencoba menenangkan Joy, "hey sudah, kasihan Wendy jika dia melihatmu seperti ini. kita semua tidak ada yang mau kejadian seperti ini...sudah tenangkan dirimu Joy"
"tenang? kau bilang tenang...bagaimana jika Seulgi yang mati? apa kau akan tenang? apa kau akan membiarkan manusia ini terus menyuruh ini dan itu, padahal membahayakan temannya. kenapa kalian tega pada Wendy? aku tahu Wendy membuat kalian kecewa karena berselingkuh. tapi Wendy berubah, dia berubah hiks...disaat aku merasakan cintanya lagi, dia pergi....kalian tega meminta aku untuk tenang? Wendy mati hiks hiks...bagaimana bisa aku tenang, Ya Tuhan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding Story
RomanceIn marriage, it's not about finding someone you can live with. It's about finding someone you can't live without. Lika-Liku perjalanan pernikahan Lalisa Manoban seorang Kapten Pilot Korean Air dan Jennie Kim seorang Dokter Anak di Asan Medical Cente...