"Ini aneh." Ahyeon kembali mengeluh."Apanya yang aneh?" tanya Rami.
"Hooh, apaan tuh yang aneh?" Pharita ikut penasaran karena keluhan Ahyeon.
Ahyeon menatap cafetaria yang di penuhi staf, idol dan para tarinee, dari banyaknya semua itu ... kenapa Ruka tidak ada? Apa sebegitu penyendirinya sampai jam istirahat saja dia tidak ada?
"Asa 'kan dari jepang juga, kenapa tidak akrab dengannya?" tanya Ahyeon menatap temannya.
"Jepang luas bre," jawab Asa sambil menaruh pop ice yang baru saja ia minum. "Meski kami sama-sama datang dari negara sakura, aku tidak mengenalnya. Melihat dia yang sangat tertutup seprti itu, aku juga segan mendekatinya takut malah membuatnya risih."
"Bahkan di dorm saja dia begitu." Pharita nimbrung.
Ahyeon langsung menatap gadis itu. "Di dorm juga begitu?"
Asa dan Pharita segera mengangguk membenarkan. Mereka bertiga berasal dari negara jauh, sehingga diharuskan tinggal di dorm yang di sediakan agensi. Sementara Rami, Ahyeon dan Rora adalah orang Korea asli sehingga mereka tidak perlu tinggal di asrama selama masa pelatihan.
"Tidak ada yang mau mendekatinya. Setiap kali mau mendekat, sorot matanya langsung membuat nyali menciut. Mungkin saja itu tanda dia merasa risih," kata Rami.
Asa sedikit tertawa. "Sudah aku bilang, dia punya masalah dengan matanya."
"Kurasa tidak. Dia memiliki mata yang lebih kecil dari ukuran mata manusia normal, sehingga pas melirik keliatan sinis," sahut Rora membantah perkataan temannya.
"Mungkin saja itu benar. Dia menatap biasa, tapi kita yang terlalu perasa?" kata Asa.
Semuanya mengangguk setuju. Tidak ada salahnya tetap berpikir positif meski sulit. Ahyeon merasa janggal, kenapa Ruka bisa seperti itu?
Menjauh dari para trainee lain dan menolak bicara saat di dorm, padahal itu satu kesempatan yang besar untuk lebih dekat dan mengenal sosok Ruka. Ahyeon menjadi semakin penasaran, ada apa sebenarnya dengan gadis itu?
Semakin Ruka tertutup, semakin Ahyeon merasa tertarik.
Gadis itu bangkit dari tempat duduknya sambil membawa minuman kotak rasa strawbarry. Semua teman-temannya menatap bingung.
"Mau kemana?" tanya Asa penasaran.
Ahyeon tersenyum. "Bertanya langsung padanya, kenapa dia menjauh seperti itu."
"Kamu gila?" sahut Rami tak menyangka Ahyeon akan senekat itu. "Sebaiknya jangan dan kita cari aman saja oke?"
"Tidak. Aku semakin penasaran dan ingin tahu tentang dia."
"Duduk saja, biar kami ceritakan kepadamu. Lagi pula ada Asa dan Pharita yang tinggal bersamanya, mereka pasti tau semua tentang Ruka," kata Rora.
"Dia manusia, sama seperti kita. Bukankah kita harus berteman dengannya juga? Bagaimana kalau ternyata dia masuk line up debut bersama kita? Apa kita akan membiarkannya tetap canggung meski sudah satu grup?" tanya Ahyeon.
"Hyeon, tapi ...."
"Tidak ada tapi-tapian, Rami. Aku akan memperlakukan Ruka dengan sama seperti manusia yang lain. Dia mungkin keliatan dingin, aku juga mengakui dia irit bicara. Tapi pasti ada alasannya, dan itulah yang tidak kita ketahui apa yang membuat Ruka tidak terbuka pada kita?"
"Lihat, Asa. Dia juga datang dari jepang, tapi dia sangat terbuka sama kita dan kita menjadi teman. Kenapa dia tidak begitu juga? Aku ingin tahu."
"Ahyeon! Tunggu!" tegas Rora panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainee Wala Love | END
RomanceSelamat bergabung dan menjadi saksi cerita antimenstrim tentang 7 trainee yang bertekad debut, terjebak dalam kisah cinta dan persahabatan. Namun, semuanya kacau setelah salah satu dari mereka terlibat pembunuhan - Mencintai belum tentu harus di ci...