"Sepertinya, aku akan terus dan selamanya bertanya; benarkah yang kurasakan saat mengingatmu itu, cinta? Atau hanya sekedar obsesi?" - Jung AHY🦋 R U P H A J U N G 🦋
Hening.
Ruangan sangat hening, mungkin yang terdengar hanyalah suara detak jantung Rami. Itu terdengar sangat cepat karena shock mendengar ucapan Rora. Gadis malang itu akhirnya mengeluarkan semua isi hatinya yang selama ini terpendam. Rami melihat kedua tangannya dengan bergetar, seperti menyadari satu hal.
"Benarkah selama ini aku hanya memandang satu pihak?" Dia bergumam sedu.
Asa menyentuh pundaknya. "Rami-ya, tenangkan dulu pikiranmu. Sudahlah."
"Dia bilang apa barusan? Kita hanya mengkhawatirkan Ahyeon saja? Lalu bagaimana dengan dia yang hanya memikirkan Pharita saja!" Rami berkata kesal.
"Kalau dia peduli sama Ahyeon, dia tidak akan menyembunyikan kebenaran dari Ahyeon. Dia bilang kita tidak percaya pada mereka, tapi apakah mereka percaya pada kita?" tanya Rami menatap Asa.
"Faktanya Rora pun tidak memperlakukan kita sebagai teman!" tegas Rami dengan mata membulat sempurna. "Kalau kita adalah temannya dia tidak akan menyimpan kebenaran tentang Ruka dan Pharita seorang diri. Dia sengaja tidak bilang, karena tidak percaya pada kita."
"Dia itu tidak pernah berkaca!"
"Dia tau tentang rumor Ruka tapi diam saja, malah bersikap seperti tidak mengenal Ruka sama sekali. Kenyataannya mereka dulu bersahabat. Dia tau Pharita mantannya Ruka tapi tidak memberitahu Ahyeon, seandainya dia bilang maka Ahyeon tidak akan membongkarnya waktu itu," ucap Rami.
Asa mengangguk paham sambil terus mengusap pundak Rami supaya tenang dan tidak lagi tersulut emosi.
"Dia ingin kita mengerti, tapi mereka sendiri tidak mau mengerti keadaan Ahyeon."
"Rami sudah cukup, tenanglah," pinta Asa dengan kesal.
"Kenapa? Kamu juga berpikir aku hanya memihak pada Ahyeon saja?" tanya Rami sangat terkejut.
Asa memejamkan mata sekilas menahan kesal. Ia ingin marah, tapi sadar kalau api tidak boleh di balas dengan api karena akan semakin membara.
"Coba lihat keadaan Ahyeon sekarang, dia menderita karena perasaannya sendiri. Dan saat aku ingin memahami isi hatinya kenapa malah di anggap aku hanya peduli padanya tapi mengabaikan yang lain?"
"Aku juga memikirkan Pharita, tapi masanya dengan Ruka sudah selesai. Dan dia sendiri yang mengakhirinya lalu kenapa dia masih menjadi bayangan dari Ruka? Kalau terus seperti ini memang pantas Ruka gagal move on darinya," kesal Rami.
"Pharita sendiri yang terus memberikan harapan pada Ruka. Dia terus mengibarkan kalau mereka masih bisa bersama."
Asa mengepalkan kedua tangannya menahan geram. Sampai saat ini ia masih bisa menahan emosi, tapi tidak tau nanti. Rami harus berhenti atau Asa yang biasanya diam akan bersuara untuk pertama kalinya.
"Mereka anggap diri mereka sebagai seorang teman, tapi seorang teman tidak mau memberitahu teman yang lain. Tidak terbuka satu sama lain. Apakah itu pantas disebut seorang teman ha?" sentak Rami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainee Wala Love | END
RomanceSelamat bergabung dan menjadi saksi cerita antimenstrim tentang 7 trainee yang bertekad debut, terjebak dalam kisah cinta dan persahabatan. Namun, semuanya kacau setelah salah satu dari mereka terlibat pembunuhan - Mencintai belum tentu harus di ci...