🦋 Selamat Membaca 🦋
Para trainee bersenang-senang dengan salju itu. Rami dan Pharita saling melempar bola salju dan Ahyeon ikut bergabung bersama mereka.
Sementara, Rora, Asa dan Chiquita mereka akan melalukan permainan ski.
Hal itu membuat Junho tersenyum lega, para trainee berhasil melepaskan rasa stres mereka karena pelatihan. Hanya ada canda dan tawa yang terdengar.
"Tak mengerti kenapa Sajangnin menerima saran dari Jennie, ini pertama kalinya," ucap seorang staf.
Junho mengangguk membenarkan, alasan kenapa para trainee bersenang-senang di sini atas rujukan dari Jennie. Mengingat penampilan dua grup itu sangat memuaskan Sajangnim jadi menurut Jennie mereka harus mendapatkan hadiah, latihan pasti membuat mereka lelah dan stres.
Dan siapa sangka kalau Sajangnim menerima saran dari Jennie. Dan lihatlah sekarang, mereka bermain dan tertawa bersama memang menunjukan kalau mereka masih remaja yang polos.
"Sebaiknya biarkan mereka menikmati kebebasan, karena besok mungkin akan mendapatkan pelatihan yang lebih berat. Lisa akan ada di sana untuk membimbing," ucap Junho.
"Benar. Mereka memang membutuhkan healing agar tidak stres menghadapi pelatihan dari Lisa."
Junho dan para staf yang bertugas pun segera meninggalkan tempat ski guna membiarkan para trainee lebih bebas lagi. Mereka memilih untuk menunggu dari kejauhan.
"Pegang ini," ucap Asa memberikan tongkat pada Chiquita.
"Pertama-tama buatlah angka 11 seperti ini." Asa memberikan contohnya dan Chiquita pintar meniru.
Rora yang sebal di abaikan oleh Asa mendesah berat. Ia tidak boleh cemburu pada Chiquita, tidak ada hubungan lebih di antara mereka. Akhirnya Rora merasakan betapa tidak enaknya orang yang kita sukai dekat dengan orang lain dan mengabaikan kita.
Satu per satu hal yang pernah dia ucapkan pada Ahyeon, mulai ia rasakan sendiri dan ternyata memang sesakit itu. Ingin di perhatikan, ingin di manja dan ingin di lihat ternyata harus sesakit ini dulu.
Tidak boleh cemburu, kata yang sering dia ucapkan pada Ahyeon. Dan sekarang ia menahan diri untuk tidak cemburu padahal sangat cemburu.
Rora benar-benar kesal sekarang, tidak masalah Asa begitu memperhatikan Chiquita karena dia memang yang termuda dan harus mendapat pengawasan ekstra hanya saja ... Rora juga ingin menghabiskan waktu berdua bersama Asa.
Ada banyak hal yang ingin dia bicarakan bersama Asa, apalagi tentang isi hatinya.
Rora meluncur secara tiba-tiba menarik perhatian Asa dan Chiquita. Mereka berdua kebingungan melihatnya. Katanya ini pertama kalinya juga buat Rora tapi kenapa langsung meluncur tanpa pengawasan Asa?
"Anak itu ...." gumam Asa.
Rora tak punya pengalaman bermain ski tapi dia meluncur sekencang itu, siapa sangka kalau lajunya akan secepat ini. Rora mulai panik dan tak tahu harus bagaimana. Ada banyak orang yang berseluncur di sana. Ia menjerit ketakutan. Bagaimana kalau ia menabrak mereka semua?
"Aaaa! Unnie bagaimana cara berhentinya!?"
Dari kejauhan Asa menggelengkan kepalanya. "Anak nakal."
"Bentuk huruf A untuk berhenti!" teriak Asa.
"Bagaimana huruf A di sini? Aku tidak tahu!"
"Tolong aku! Tolong!"
Rora semakin meluncur dengan kecepatan tinggi, beruntung orang-orang di sekitarnya langsung memilih menghindar daripada hal yang tidak di inginkan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainee Wala Love | END
RomanceSelamat bergabung dan menjadi saksi cerita antimenstrim tentang 7 trainee yang bertekad debut, terjebak dalam kisah cinta dan persahabatan. Namun, semuanya kacau setelah salah satu dari mereka terlibat pembunuhan - Mencintai belum tentu harus di ci...