Bab 35

1.3K 138 30
                                    

Ruka menunggu kedatangan Ahyeon dan trainee yang lain. Berulang kali melirik arah jam tangan, menghitung berapa lama ia sudah menunggu. Beruntung, tidak berlangsung lama sebuah mobil hitam terparkir di depannya.

Senyuman Ruka terlukis indah di wajahnya.

"Minggir atuh!" pinta Ahyeon.

"Eta jalan sekitu lèga na!" sahut Rora dengan sebal.

Ahyeon turun dari mobil memang harus melewati Rora dulu, tentu saja Rora tidak menghalangi jalannya tapi gadis itu mempermasalahkan sesuatu yang tidak perlu. Ralat, akibat sudah tidak sabar mau turun dan memeluk Ruka.

"Awas atuh," ujar Ahyeon merasa sebal.

"Astagfirullah hal adzim!" Dengan geram Rora membuka pintu mobil dan menaikan kakinya keatas kursi supaya jalan Ahyeon mulus tanpa ada gangguan.

"Sok, buru."

Ahyeon dengan cekatan turun dari sana bahkan terlihat sedikit melompat. Ahyeon tersenyum melihat Ruka sudah merentangkan kedua tangannya menunggu pelukan Ahyeon.

"Kak!" seru gadis itu berlari ke arah sang kekasih.

Pelukan hangat dan erat itu tidak bisa di hindari.

"Aku sangat merindukanmu," ucap Ahyeon mengadu.

"Hei, kamu cuma sekolah."

"Tetap saja! Kenapa kamu langsung ke sini? Aku menunggumu di dorm," kata Ahyeon enggan melepaskan pelukannya. Dia benar-benar merindukan Ruka.

Ruka mengusap rambut Ahyeon. "Maaf membuatmu menunggu."

"Tidak apa. Lain kali bilang dulu sama aku, ya?"

"Iya."

Pelukan yang semakin erat itu membuat Rora memutar bola matanya jengah. Ia bisa habis kesabaran kalau Ahyeon bersikap lebay seperti ini.

"Bucin bucin bucin," ejek Rora.

"Di larang iri dengki," sahut Ahyeon di pelukan Ruka.

"Dih? Najis. Siapa juga yang iri sama kebucinanmu yang norak itu," jawab Rora dengan ketus.

"Udah. Ngapa di seriusin?" Asa menarik tegas tangan Rora supaya meninggalkan pasangan itu.

Rora tetap mengomel meski di tarik paksa masuk ke agensi.

Meski tidak ingin, tetapi pelukan Ahyeon dan Ruka terpaksa terlepas. Ada sebuah mobil hitam lagi yang mendarat di depan mereka, ketika pintu terbuka barulah keduanya tercengang melihatnya.

Itu adalah Jennie dan Jisoo yang turun di mobil yang sama!

Sementara Lisa dan Rose turun dari mobil yang berbeda.

Ahyeon menghindari tatapan Jennie yang sudah pasti tertuju padanya. Ia memeluk Ruka dari samping kian erat, baru tahu kalau mata Jennie setajam kucing itu terlihat seram.

Jennie menatap serius. "Jangan lupa ada banyak kamera dispatch yang tersembunyi di sekitar sini. Jadi pastikan jangan terlalu menunjukkan kalau kalian saling suka!" tegas Jennie.

"Aku sudah memberimu peringatan untuk jangan melangkah sejauh ini. Tapi kamu malah tidak mendengarkanku, apa maksudmu bersikap seperti ini Ahyeon?" tanya Jennie.

"Kamu menulis kehancuran hidupmu sendiri."

Ahyeon dengan polosnya menggelengkan kepala. "Aku sudah bilang padamu, aku tidak akan membiarkan cinta pertamaku tidak sempurna, Sunbaenim. Mian."

Jisoo menahan tangan Jennie, kemudian menggeleng pelan. Jennie harus bisa menahan emosinya, jangan sampai melampiaskan semua beban pikirannya pada gadis kecil ini.

Trainee Wala Love | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang