Bab 13

1.5K 148 30
                                    

"Baiklah anak-anak, sudah cukup kalian istirahat. Sekarang saatnya kalian menyebarkan lautan pink lagi," ucap pria paruh baya yang di sebut Sajangnim oleh Jennie.

"Sungguh Sajangnim?!" seru Lisa dengan semangat dan heboh.

Yang Sajangnim mengangguk. "Tentu saja, kami sudah menyiapkan semuanya untuk kalian. Ini schedule yang harus kalian lakukan," katanya sambil memberikan kertas pada member Blackping.

"World tour?" pekik Rosè terkejut membaca schedule mereka.

"Benar. Kalian harus bertemu dengan Beling, mereka menerorku meminta kalian buat cepat-cepat combeback. Itu sebabnya kalian harus menemui mereka semua secara langsung," kata Yang Sajangnim.

"Ya ampun! Wow! Kita akan bertemu dengan Beling di seluruh dunia!" sahut Rosè semakin senang.

"Kalian benar-benar akan mengelilingi dunia, bahkan aku menambahkan Abu Dhabi untuk kalian."

"Ke Abu Dhabi?" tanya Jisoo terkejut.

"Iya, kita menambah negara yang akan kalian kunjungi."

"Daebak! Ini benar-benar world tour namanya! Benar-benar mengelilingi dunia," sahut Rosè excited.

"Aku semakin bersemangat Sajangnim!" tambah Lisa tak kalah excited dari Rosè.

"Harus!" Pria itu tersenyum lebar. "Karena aku sudah mendatangkan koreografer terbaik dari Amerika untuk kalian. Jadi, pastikan kalian tidak mengecewakanku. Mengerti?"

"Tentu, Sajangnim!"

Di antara mereka yang senang dengan jadwal baru mereka, ada Jennie yang diam dan tidak sesenang mereka. Dia banyak pikiran, ada banyak sekali tekanan di dalam benaknya saat ini.

Apalagi masalah Ahyeon barusan, membuat kepalanya semakin terasa berdenyut.

Di tambah mulai hari ini mereka akan mulai melakukan schedule.

Jennie menarik napas berat, semua ini demi Beling yang sudah menunggu mereka sangat lama. Jennie memaksakan untuk tersenyum ketika Yang Sajangnim memanggil namanya.

"Jangan melakukan kesalahan sedikit pun," kata Yang Sajangnim.

"Kenapa kau takut, Sajangnim? Kau selalu menggunakanku untuk semua kepentinganmu."

Jisoo terkejut langsung saja menggenggam tangan Jennie di bawah meja. Bisa-bisanya Jennie menyahut seperti itu, meskipun sudah tidak aneh Jennie akan berani pada Yang Sajangnim tetap saja Jisoo yang merasa tidak enak pada pria paruh baya itu.

"Jennie," bisik Jisoo.

"Aku sedang kesal."

"Jangan sekarang bad moodnya," pinta Jisoo.

Jennie mencubit lengan Jisoo yang kebetulan sedang menggenggam tangannya. "Selain donatur, di larang mengatur."

"Ck, kamu kaya tapi soal belanja tetap pake uangku."

"Oh, sekarang kamu perhitungan?"

Jisoo terbelalak kaget. "A-apa? Siapa yang perhitungan? Aku tidak perhitungan padamu," ujar Jisoo membantah tuduhan Jennie.

Jennie menatap sengit. "Kamu baru saja perhitungan sama aku!"

"Apanya yang perhitungan? Aku bicara apa? Kamu 'kan yang bilang selain donatur di larang mengatur, kan bener kalau mau belanja menggunakan uang aku. Itu sama dengan aku memberikan donatur padamu," ucap Jisoo.

Jennie semakin sengit menatap Jisoo, sampai lupa mereka sedang ada dimana sekarang. Rosè berdehem menyadarkan kedua unnienya.

"Unnie, kita berada di ruangan Sajangnim." Si rambut bule berbisik.

Trainee Wala Love | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang