Bab 37

1.5K 158 24
                                    

🦋 R U P H A J U N G 🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋 R U P H A J U N G 🦋

Keras dan susahnya berpura-pura di depan kamera membuat para trainee sangat lelah, tentu karena kepribadian yang biasanya bebas mendadak semuanya harus di atur demi menjaga image dan tidak merugikan bagi grup.

Mereka mengatur dari cara makan, cara duduk, cara bicara dan tertawa di depan kamera. Semua itu tentu tidak sesuai dengan kepribadian mereka, Rora dan Ruka yang paling tersiksa. Mereka sudah mendapat tekanan dan terkurung malah semakin tercekik dengan sistem ini.

Ruka menyandarkan kepalanya di pundak Ahyeon, entah kenapa ia tak mempunyai sisa tenaga untuk hari ini. Terlihat begitu lelah hingga dengan mudahnya menutup mata.

Ahyeon tidak keberatan, sebaliknya ia merasa gemas melihat Ruka ketiduran di pundaknya. Ahyeon tidak berniat bergerak atau mengubah posisinya demi kenyamanan Ruka. Tanpa alasan gadis itu tersenyum, merasakan kedamaian di wajah Ruka. Ahyeon menutup mulut Ruka yang sedikit terbuka.

"Tidurnya sangat menggemaskan, seperti anak kecil," gumam Ahyeon.

Perjalanan menuju dorm masih panjang, semua trainee ketiduran akibat rasa lelah yang menyerang kecuali Ahyeon. Ia tidak mau menutup matanya karena momen langka bisa melihat Ruka. Ini pertama kalinya Ahyeon melihat Ruka tidur, meskipun tinggal satu dorm tentu saja mereka tidak sekamar.

"Aku dan kamu sepertinya kisah cinta yang tersulit, tidak mungkin bisa menyampaikannya dengan kata-kata," ujar Ahyeon memandang teduh wajah Ruka, sesekali memperbaiki anak rambut Ruka.

"Karena pada saat aku memberikan hatiku padamu, aku mendapatkan dunia sebagai imbalan. Aku tidak pernah berpikir sedikitpun kalau bayanganmu akan berada jauh dariku." Kedua mata Ahyeon berkaca-kaca, fakta bahwa mereka bersama tapi seperti jauh berpisah.

"Kamu yang ada di setiap pikiranku, kamu yang ada di setiap mimpiku. Sepanjang hari akan berlalu, seluruh malam akan berlalu. Aku merasa kasihan pada hatiku. Banyak mata yang memandangi matamu, tapi kamu telah mencuri semua dariku dan seluruh dunia ini."

"Aku ...." Ahyeon menjeda kalimatnya sebab merasakan dadanya begitu sempit dan sesak. Tidak tahu kenapa sejak tadi ia merasa begitu overthinking, begitu takut Ruka tidak akan pernah menatap padanya.

"Lebih dari seribu kali aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak mendapatkanmu."

Mobil berhenti di gedung tempat mereka tinggal, para trainee di bangku belakang mulai terbangun. Ahyeon tetap diam, tidak usik sama sekali demi kenyamanan Ruka. Sampailah sang pemilik mata sipit itu perlahan membuka kelopak matanya, yang pertama kali terlihat adalah mata sayu Ahyeon. Tersimpan kesedihan di sorot matanya.

"Aku ketiduran? Kenapa tidak membangunkanku?" tanya Ruka sembari menjauhkan diri dari Ahyeon.

"Mana mungkin aku membangunkan, kamu tidur sangat menggemaskan."

Trainee Wala Love | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang