Bab 16

1.4K 152 13
                                    

Ruka menjadi pendiam selama mobil menuju dorm, bahkan yang di belakang tidak ada yang bersuara. Chiquita berpikir; mungkin Ruka ketiduran makanya diam saja ketika duduk di depan.

Sampai di dorm, Ruka tetap diam bahkan seperti tidak menganggap teman-temannya. Chiquita bingung, ada apa dengan Ruka? Ingin bertanya pada Pharita, tapi gadis itu langsung tidur duluan tanpa bicara apa-apa sama mereka.

Chiquita berharap Asa akan memberikan jawaban, sebab bertanya pada Ruka tetap tidak mendapatkan jawaban.

"Dia memang seperti itu," ujar Asa.

"Kemarin-kemarin tidak, kenapa hari ini begitu?"

Asa menarik napasnya sambil menepuk pundak Chiquita. "Ini Ruka yang asli, sikap manis yang kemarin itu mungkin cuma iseng."

"Ha? Apasih unnie?" Yang termuda itu sangat bingung dengan penuturan Asa.

"Jangan ganggu dia. Biarkan dia seperti itu. Dia berbahaya kalau tersinggung."

"Hah?"

Dan Asa memilih untuk tidur dari pada menjelaskan pada Chiquita. Asa merasa si paling muda tidak usah tahu sosok Ruka, takut nanti seperti Ahyeon. Awalnya cuma iseng penasaran, eh malah keterusan ngejar.

Chiquita membuang napasnya dengan kasar melihat Ruka duduk di meja belajarnya sambil mencoret-coret buku. Semakin di perhatikan semakin membuat penasaran, aura yang terasa berbeda dengan Ruka yang kemarin.

"Ruka unnie, aku tidur, ya?" ucap gadis itu.

Bahkan Ruka tidak menjawab ucapannya. Chiquita semakin yakin ada sesuatu yang terjadi makanya Ruka berubah menjadi pendiam. Ia akan bertanya besok pagi, mungkin mood Ruka akan kembali. Bisa jadi hari ini terlalu lelah makanya Ruka malas untuk bicara.

Chiquita memejamkan matanya dan terlelap.

Waktu menunjukkan pukul 02:00 KST, Ruka masih membuka matanya, alias tidak dapat tidur. Ruka mencoret bukunya hingga membentuk garisan yang aneh dan menyeramkan, gadis itu tersenyum melihatnya.

Sorot matanya berubah, senyuman yang terlihat berubah. Ruka mengeluarkan rokok dari dalam laci, kemudian keluar dari kamar. Sepertinya ia membutuhkan sesuatu yang tenang untum mendinginkan isi pikiran.

Ruka duduk di salah satu anak tangga dan mulai merokok.

"Kenapa kamu tidak mengerti? Aku bilang jauhi, Ahyeon."

"Kamu lihat sendiri, Riri. Ahyeon yang tidak mau menjauhi aku, aku sudah kasar padanya tapi dia tetap saja tidak mau."

Pharita berdecak sebal. "Alasan basi. Kamu saja bisa menjauhi aku, kenapa kamu tidak bisa menjauhi Ahyeon?"

"Aku bisa menjauhi kamu karena kamu yang minta! Sedangkan Ahyeon? Aku sudah menyuruhnya tapi dia tidak mau! Jadi aku tidak punya alasan lagi untuk tidak menjauhinya," tegas Ruka.

"Kalau kamu tidak mau menjauhi Ahyeon, aku bakal bilang semuanya sama dia!" Ancam Pharita dengan serius.

Ruka menatap Pharita dengan berkaca-kaca.

"Aku bakal bilang semuanya sama dia," kata Pharita mengulang.

"Bilang padanya. Silakan bilang semuanya kepadanya, Ri. Aku juga penasaran bakal seperti apa reaksi Ahyeon nantinya. Aku ingin tahu apakah dia bakal tetap bersamaku atau pergi meninggalkan aku seperti kamu?"

"Ruru ...."

"Kamu yang minta kita usai, kenapa sekarang kamu begini?"

"Aku cemburu."

Trainee Wala Love | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang