Bab 54

1.7K 158 68
                                    

Flashback

Ketika semua orang kalut dengan perasaan masing-masing setelah mendengar pengakuan Ruka. Asa tidak ikut berdiam di sana, ia pergi menyusul Ahyeon ke aula agensi.

Di sana, hanya ada Ahyeon yang berdiri menatap nanar kepergian Ruka bersama petugas rsj. Gadis itu menunduk dalam kesedihan yang mendalam, Ruka berhasil membuktikan padanya kalau ia sudah move on dari Pharita. Namun, entah kenapa hal itu malah membuat Ahyeon menangis.

Tidak ada keraguan dalam ucapan Ruka. Dia serius dan tulus telah memilihnya, akan tetapi ia merasa ragu pada perasaannya sendiri.

Ahyeon tidak tau apakah ia harus tetap memperjuangkan perasaan ini atau berhenti sampai di sini?

Semua orang mengatakan kalau ini adalah obesesi, Ahyeon terobsesi pada Ruka. Meski tau Ruka adalah seorang pembunuh, seseorang yang buruk secara mental, bahkan mengaku transgender bukankah dengan semua fakta itu seharusnya Ahyeon menjauh?

Tetapi tidak, Ahyeon tidak bisa meninggalkan Ruka. Justru karena keadaannya yang seburuk itu alasan Ahyeon tak bisa meninggalkan Ruka. Bagaimana kalau itu malah memperburuk keadaan psikis Ruka nantinya? Tentu Ahyeon tak mau mengambil risiko, ia sudah melangkah sejauh ini untuk mengobati semua luka yang ada pada diri Ruka.

Asa terdiam cukup lama dari kejauhan. Aula kosong, hanya ada beberapa staf yang berlalu lalang masuk dan keluar gedung. Ahyeon ada di sana, berdiri dengan tubuh yang terlihat bergetar, Asa tidak tega melihatnya. Pasti kejadian hari ini mengganggu pikirannya, terlebih perkataan Rora yang terlampau pedas pasti membekas dalam di hatinya.

Asa memberanikan diri untuk mendekatinya, semakin dekat semakin terdengar ada tangisan yang berusaha di tahan. Asa menyentuh pundak Ahyeon, gadis itu langsung menoleh ke arahnya.

"Dia akan kembali," ucap Asa.

Ahyeon mengangguk, tentu ia sangat percaya pada Ruka kalau ia akan kembali. Kapan Ruka ingkar janji? Tidak pernah.

"Kalau begitu, ayo kembali masuk. Jangan berdiri sini, tidak ada siapa pun di sini," kata Asa.

Ahyeon dengan berat hati mengangguk, kemudian mengusap air matanya. Dia memang harus memberi kesempatan Ruka sembuh sepenuhnya dulu untuk bisa hidup bersamanya nanti.

Gadis itu melangkah dengan langkah gontai, nyaris badannya tak ada tenaga. Asa memperhatikan dari tempatnya, demi Tuhan siapa pun yang melihat Ahyeon saat ini akan merasakan hal yang sama seperti Asa.

Manusia yang super aktif, ceria dan sosial butterfly mendadak diam kehilangan semangat untuk melanjutkan hidup. Asa menyadari kalau keberadaan Ruka di hidup Ahyeon memang sangat berpengaruh.

Aneh.

Bagaimana bisa Ruka kembali ke agensi?

Asa mengerutkan dahinya dengan kuat, mencoba mencari tau apa maksud tujuan Ruka kembali dan mendatangi dirinya. Keduanya berhadapan dengan rasa ketegangan.

"Kau kembali?" tanya Asa.

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu, ini tentang Rora. Kebetulan saja kita bertemu di sini," balas Ruka.

"Tentang ... Rora?" Asa sangat terkejut sekaligus berdebar, setiap nama itu di sebut entah sejak kapan mulai membuatnya berdebar, padahal dari awal hubungan mereka penuh tawa candaan selayaknya pertemanan pada umumnya.

Ruka mengangguk. "Tentang Rora, dia memang tidak akan pernah bisa memahami orang lain karena dia sendiri kurang mendapat perhatian. Rora tidak jauh berbeda denganku, kami bukan anak yang beruntung mendapatkan keluarga harmonis."

Trainee Wala Love | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang