Bab 67

1.1K 146 90
                                    

🦋 selamat membaca 🦋

Mahima menatap heran, Ahyeon terus mematikan panggilan masuk padahalkan siapa tau itu penting, kalau tidak penting tidak mungkin akan terus menghubunginya seperti itu.

"Kenapa terus di matikan?" Akhirnya wanita paruh baya itu berani menanyakannya.

Ahyeon menggeleng pelan. "Bukan sesuatu yang penting," jawab Ahyeon.

"Kalau tidak penting, mana mungkin terus menelpon begitu. Setidaknya angkat sekali saja," ujar Mahima.

"Tidak perlu Mommy, palingan cuma nanyain kapan aku kembali ke dorm." Gadis itu tetap keras kepala, Mahima tidak bisa memaksa anak gadisnya.

"Kamu ada masalah, ya?" tuduh Mahima.

Ahyeon sontak berhenti mengunyah dan menatap sang ibu. Sorot matanya memang tak bisa berbohong, ada banyak sekali masalah yang sedang Ahyeon pikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah itu.

"Kalau ada masalah itu di hadapi bukan malah lari ke sini," kata Mahima.

"Siapa yang lagi ada masalah? Tidak ada kok," bantah Ahyeon sedikit cemberut.

"Yang bener?"

Ahyeon mengangguk dengan semangat tanpa ada keraguan sedikitpun, hal itu malah membuat Mahima semakin yakin kalau anaknya sedang tidak baik-baik saja. Ahyeon tak pernah seperti ini sebelumnya, terus mengelak.

"Kalau begitu ...."

Suara Mahima menggantung sebab deringan ponsel kembali terdengar. Ahyeon mendesis sebal kenapa nomor ponsel Asa terus menghubungi nomor ibunya, tentu saja ia merasa risih sebab tau siapa pelakunya.

"Angkat," titah Mahima.

"Tidak usah, biarin aja," tolak Ahyeon.

"Di angkat dulu siapa tau penting."

"Tidak, cuma orang random," balas Ahyeon dengan santainya menyuapkan sesuap nasi ke dalam mulut.

"Kamu ini, masih mending kalau itu dari trainee yang tanyain kamu balik ke dorm, tapi bagaimana kalau ternyata itu kabar salah satu trainee sakit atau apa gitu?"

"Kok Mommy ngomong gitu? Jangan doain teman-teman aku sakit dong!" ucap Ahyeon tak terima.

"Makanya di angkat siapa tau benar kayak gitu," ujar Mahima.

"Mommy jangan sembarangan ngomong dong, ini palingan cuma---"

"Angkat!" sela Mahima dengan tegas nan sorot mata yang tajam.

"Itu tidak sopan tau namanya, orang lain meluangkan waktunya buat menghubungi kamu dan respons kamu malah seperti ini? Jangan pernah kayak gini, cepetan angkat walaupun itu sesuatu yang tidak penting!" gertak Mahima.

"Hargai waktu orang lain Ahyeon."

Ahyeon yang tak punya keberanian untuk membantah lagi segera menerima panggilan masuk dari Ruka yang menggunakan ponsel milik Asa.

"Iya?" jawab Ahyeon.

Dan ternyata benar itu memang suara Ruka, dugaan Ahyeon tidak pernah salah, Ruka juga menanyakan kenapa ia pergi tanpa pamitan dulu padanya. Ahyeon memutar bola matanya menahan kesal, ia sedang tidak mau mendengarkan Ruka ataupun bertemu dengannya itu sebabnya ia merasa muak dengan celotehan Ruka.

"Jangan ganggu aku sekarang," pinta Ahyeon.

"Kamu merasa terganggu karena aku?"

"Iya, kamu sangat mengganggu aku lagi sarapan bersama Mommy setidaknya jangan ganggu waktu kebersamaan kami. Nanti saja kita bicara lagi," cetus Ahyeon.

Trainee Wala Love | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang