🦋 selamat membaca 🦋
Ahyeon bersama Mommy kesayangannya sedang menonton acara televisi kesukaan Ahyeon, bukan drama percintaan ataupun acara reality show tetapi kartun. Benar. Mahima sedang menemani anaknya ini menontom film kartun sambil saling memeluk manja.
Mahima tidak ingin bertanya dan merusak mood Ahyeon, karena itu dia menahan rasa penasaran yang ada. Tidak tau apa yang sedang di hadapi oleh Ahyeon, tetapi Ruka masih ada di luar rumah padahal ini sudah malam.
"Mommy, jangan liatin HP," ucap Ahyeon menurunkan tangan Mahima yang sibuk bersama ponselnya.
"Mommy 'kan temenin aku nonton," kata Ahyeon cemberut.
"Kamu tinggal nonton."
"Iya, tapi harus sama Mommy."
"Mommy harus liatin pesawat tukang paket itu?" tanya Mahima.
Ahyeon mengangguk. "Namanya Jet, selalu tepat dan dia sangat baik."
Mahima tersenyum sembari mengusap rambut Ahyeon yang bersandar di dadanya, sesekali wanita paruh baya itu mendaratkan kecupan di kepala sang anak. Tidak mengherankan karena Ahyeon memang masih remaja.
"Mommy liatin apa di HP?" tanya Ahyeon penasaran.
"Kabar berita hari ini," jawab Mahima.
"Tentang apa?" Dia sepertinya sangat penasaran sampai mengubah posisinya menjadi duduk tegak.
"Tentang anak muda yang hamil tapi di tinggalkan oleh kekasihnya. Karena stres tidak bisa menanggung kehamilan seorang diri jadi dia mengakhiri hidupnya sendiri," jawab Mahima.
Dahi Ahyeon mengerut sempurna. Mahima terkekeh melihat ekspresi Ahyeon, kemudian menarik badan Ahyeon agar kembali bersandar di dadanya.
"Karena mereka masih SMA, kalau masih sekolah 'kan mereka dapat biaya hidup dari mana?"
"Karena itu dia di tinggalkan?"
Mahima mengangguk. "Mungkin saja, lagipula kehamilan itu bukan sesuatu yang mudah bahkan terbilang momen yang paling sulit. Waktu Mommy mengandung kamu, Mommy tinggalin semuanya supaya fokus mengurus kamu dalam perut Mommy," ujar Mahima sambil mencolek hidung anaknya.
"Karena kalau di tidak perhatikan atau kekurangan itu berdampak buruk buat bayinya. Makanya masa kehamilan itu susah dan membutuhkan perhatian lebih, belum lagi biaya cek up dan nanti lahiran semua itu tidak semudah yang di bayangkan," kata Mahima lagi.
Ahyeon terdiam seperti mencoba memahami setiap kata edukasi yang di berikan oleh ibunya. Ini adalah ilmu baru untuknya tentang menghadapi masalah besar seperti kehamilan.
"Sudah tau 'kan kenapa perempuan bisa hamil?" tanya Mahima.
Ahyeon mengangguk. "Iya, aku ingat."
"Nah, jadi itulah yang di ucapkan Daddy tadi pagi alasan kenapa kamu tidak boleh pulang sendirian."
"Emang bisa langsung hamil?" tanya Ahyeon.
"Tidak juga. Ada yang perlu waktu lama sama kayak Mommy, tetapi ada juga yang cepat hamil semua itu tergantung hormon," jawab Mahima.
"Kalau anak muda biasanya cepat berproduksi karena masih sehat, masih bersih sehingga mudah bagi sperma buat berkembang."
Ahyeon mengangguk paham, tapi tetap menyimpan kebingungan di ekspresi wajahnya. "Bagaimana kita tau sedang hamil atau tidak?"
Dia benar-benar ingin tau, hanya untuk berjaga-jaga. Bagaimana pun juga Ahyeon sudah tau tentang sex dan ia bersama Ruka sudah beberapa kali melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainee Wala Love | END
Любовные романыSelamat bergabung dan menjadi saksi cerita antimenstrim tentang 7 trainee yang bertekad debut, terjebak dalam kisah cinta dan persahabatan. Namun, semuanya kacau setelah salah satu dari mereka terlibat pembunuhan - Mencintai belum tentu harus di ci...