Bab 12 : Kembali Kerumah

1.2K 57 0
                                    

Aruna menghela nafas lega ketika Bis yang ia tumpangi  akan berhenti di pemberhentian halte di dekat perumahannya yang mana dengan segera Aruna menggendong tasnya ke salah satu bahunya tapi hal itu di tahan oleh Zervano.

Aruna menatap Zervano dengan kesal. "Apaan sih Kak ?? Aku mau turun bentar lagi bisanya berhenti di halte depan." Ucap Aruna yang jelas membuat Zervano semakin mengeratkan genggamannya pada tas Aruna.

"Kak lepasin!!"

"Duduk." ucap Zervano Pelan yang langsung mendapat pelototan mata dari Aruna. Pandangan Aruna mengarah keluar dan seketika Kening Aruna mengerut ketika sadar jika Bis tidak berhenti di halte Bis terakhir tapi ...

"Kak? Kenapa bisnya gak berhenti??" tanya Aruna bingung.

Hening...

Zervano terdiam tanpa berniat mau menjawab pertanyaan Aruna.

Cit ...

Aruna segera menoleh ke arah luar ketika sadar jika bisnya berhenti dan betapa terkejutnya Aruna ketika melihat bis ini sudah berhenti di depan rumahnya. Komplek perumahaan Aruna memang bisa di bilang komplek perumahan elit dan tidak bisa ada sembarangan orang boleh masuk ke kawasan komplek, tapi ini ? Bis ? Kenapa bisa sampai masuk ?

Pintu belakang seketika terbuka dengan sosok Morgan yang membukanya. Aruna kembali menatap Zervano dengan bingung. "Kamu udah rencanain ini kan Kak?"

"...."

"Balik gih, udah sampai rumah kan?" tanya Zervano sambil melepaskan topinya dan menatap ke arah Aruna.

"Kak? Kamu aneh."

"Turun sekarang." ucap Zervano yang membuat Aruna seketika turun dari bis, dan sebelum masuk ke dalam rumah Aruna kembali menatap ke arah Zervano tapi hanya sebentar karena dengan segera Morgan menutup pintu belakang sambil melambaikan tangannya pada Aruna.

Aruna sedikit tersenyum melihatnya, lalu di detik berikutnya pandangan Aruna menatap ke arah Jendela Bis yang mana terdapat para Anggota PASJA UTAMA yang berdiri di samping jendela bis dan melambaikan tangan mereka pada Aruna.

Aruna kembali tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka hingga bis itu berlalu. Aruna terkekh pelan sambil menggelangkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah anak anak PASJA, atau mungkin tingkah Zervano.

Karna Aruna yakin, mereka tidak akan mungkin bertindak begini jika bukan karena perintah dari Zervano. Lagian kenapa juga mereka naik Bis? Bukannya mereka berangkat sekolah naik motor ya? Lalu kemana Motor meraka? Jangan jangan masih di sekolah.

"Uang 5 Juta bukan apa apa ya buat lo?" Celetuk Morgan yang kembali duduk di samping Zervano sambil terus menatap wajah cowok itu dari samping.

Zervano hanya tersenyum tipis dan memilih untuk bersandar dan memjamkan matanya sambil sesekali bergumam. "Van?? 5 juta tuh uang, lo kira ...

"Gak papa, gua ga masalah kalo cuman ngeluarin uang segitu." jawab Zervano enteng.

"Van, tapi Gimana pun juga uang 5 juta buat lo sewa satu bis ini, agak gila tau gak??!" ucap Morgan.

"Gak papa."

Morgan hanya bisa geleng geleng kepala ketika mendengar jawaban Dari sahabatnya itu. Memang sih uang 5 juta itu bukan apa apa untuk Zervano, tapi rasanya mengeluarkan uang sebesar itu dalam waktu sehari dan hanya digunakan untuk menyewa bis beberapa jam rasanya sangat rugi.

🌿

"Runa?" Panggil Seorang wanita Dewasa, Anita bundanya Aruna.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang