Bab 60 : Penyesuaian Diri

415 22 5
                                    

Ting tong!

Suara bel dari depan Apartement, membuat sang milik tempat itu segera beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke arah pintu untuk melihat sesiapa tamu yang datang sepagi ini ?

Ckelk.

"Haii." pintu terbuka dengan menampakkan seorang gadis dengan senyuman ceria yang selalu terlihat di wajah gadis itu, Aruna. "Pagi Kak." sapa gadis itu.

"Pagi, Aruna." sapa Zervano balik dengan sedikit gugup.

"Eumm, aku boleh masuk?" tanya Aruna yang langsung membuat cowok tadi menganggukkan kepalanya dan mempersilakan masuk.

Aruna berjalan dengan tenang sambil memperhatikan sekitar apartement cowok itu, Terlihat rapi. Gadis itu mendudukkan dirinya di salah satu kursi di samping meja pantry dapur dan meletakkan sebuah kotak berisi Cake di atas meja pantry.

Zervano yang melihat hal itu juga sontak ikut duduk di sebrang gadis tadi dengan sedikit was was.

"Eum, Kak? Kamu selalu tinggal di sini ya?" tanya Aruna yang di angguki oleh Zervano. Iya, jujur saja ini adalah kali pertama Aruna datang ke Apartement Zervano dan itu pun Aruna tau tempat itu karena di beritahu oleh Narendra, sahabat dari Zervano.

"Sendirian?"

"Iya, Sendiri. Emang mau sama siapa lagi?"

Aruna hanya menganggukkan kepalanya paham. "Emangnya, Orang tua kamu kemana kak?"

"Eumm, Kebetulan Mereka sekarang tinggal di London baru aja kemarin mereka berangkatnya." jelas Zervano yang membuat Aruna mengerutkan keningnya bingung. Dari yang Aruna lihat, jawaban dari Zervano memang tak begitu mencurigakan tapi-

"Hubungan kamu sama Sean gimana? Baik baik aja kan?" tanya Zervano memotong pemikiran Aruna.

Aruna sejenak bergumam dan langsung menganggukkan kepalanya sedikit ragu. "Iya, baik baik aja kok." jawab gadis itu. "Oh- iya. Kemarin kayaknya aku liat Kak Vano pulang sekolah sama Cewek, siapa? Temennya Kak Vano ya? Kok kayaknya kemarin aku liat akrab banget."

Zervano hanya tersenyum smirk ketika melihat ekspresi wajah Aruna yang sedikit berbeda ketika bertanya tadi. "Kenapa? Cemburu?"

Deg!

Aruna sukses di buat jantungan secara tiba tiba karena pertanyaan dari cowok di depannya itu. Dengan wajah yang masih terlihat panik, sebisa mungkin Aruna menetralkan ekspresinya dengan senyuman yang sedikit ia paksakan agar Zervano tak begitu curiga.

"Cemburu? Ke-kenapa aku harus cemburu?! Itu kan haknya Kak Vano. Lagian juga aku sebagai Mantan, emang bisa apa? Bukan urusan aku juga kan Kak Vano mau deket sama perempuan itu." jawab Aruna yang juga sebagai penjelasan.

Zervano mengangguk paham. "Okey."


🍂

"Hai, aku Alana." sapa seorang gadis cantik Dengan tangan kanan yang terulur di depan Aruna.

Aruna dengan senyuman tipisnya juga membalas jabatan tangan itu. "Aku Aruna, salam kenal kak."

Alana menganggukkan kepalanya dengan senyuman tipis.

"Kamu udah dari tadi Na di sini?" tanya Alana sambil duduk di sofa panjang yang diikuti oleh Aruna yang duduk di sebrangnya.

"Eum, belum lama sih Kak. Baru aja kok."

Alana menganggukkan kepalanya. "Ohh, terus Vano dari tadi mandi gak selesai selesai?"

Aruna menggelengkan kepalanya.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang