Bab 56 : Lelaki Hebatnya Aruna

516 26 15
                                    

Tring!

Aruna yang baru saja keluar dari kamar mandi seketika langsung menghampiri ponselnya yang ada di atas meja belajarnya karena notif pesan yang masuk, Aruna terlihat bersemangat dengan hal itu karena notif itu memang bernama khusus yang mana notif itu hanya ada pada kontak milik seseorang yang ia sayangi.

Aruna yang baru saja keluar dari kamar mandi seketika langsung menghampiri ponselnya yang ada di atas meja belajarnya karena notif pesan yang masuk, Aruna terlihat bersemangat dengan hal itu karena notif itu memang bernama khusus yang mana notif i...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃

Aruna terus berjalan kesana kemari di depan halte bis sambil terus menatap ke arah ponsel dan ke jalanan di depannya dengan senyuman yang tak pernah pudar sedari tadi.

Dress cantik berwarna biru langit menjadi pilihan Aruna, karena warna itu juga menjadi warna Favoritnya sama seperti dengan warna favorit kakaknya, Alaska.

Aruna menatap ke arah langit biru pagi ini dengan senyuman manisnya. "Kakak? Runa kangen sama Kak Alaska." ucap gadis itu lirih dengan matanya yang memanas tapi seketika hal itu berubah tatkala sebuah mobil berwarna Hitam yang sangat ia kenali berhenti tepat di depannya dengan sosok pengendaranya yang juga keluar dari dalam mobil.

Itu Zervano.

Zervano dengan pakaian kaos hitam yang di padukan dengan jaket jeans keluar dari dalam mobil dengan kaca mata hitam yang masih bertengger di atas hidung mancung cowok itu, terlihat sangat tampan.

"Hai?" sapa Aruna dengan senyuman tipisnya.

"Hai." sapa cowok itu balik tanpa senyuman.

Aruna menatap cowok itu dengan senyuman tipisnya yang tak pernah luntur sedari tadi, pandangan gadis itu beralih ke arah lain karena merasa canggung saat ia berhadapan dengan cowok di depannya itu.

"Mau kemana kita?"

"Ikut aja." jawab cowok tadi yang langsung mengandeng lengan Aruna dan menarik pelan ke dekat mobilnya. Aruna sedikit merasakan tegang karena Zervano yang membukukan pintu mobil dan membantunya untuk masuk ke dalam mobil.

"Makasih." ucap Aruna pelan yang di balas anggukan singkat oleh cowok tadi.

Di dalam mobil Aruna malah terdiam dia terus menatap pergerakan Zervano di luar hingga berjalan masuk ke dalam mobil pun Aruna tak berhenti untuk menatap. Wajah cowok itu masih sama, datar dan dingin bahkan sedari tadi Aruna juga tak melihat senyuman di bibir cowok itu.

Zervano melepaskan kaca mata hitamnya dan dengan perhatian mendekat ke arah Aruna untuk memakaikan seatbelt di depan gadis itu.

Tatapan Aruna benar benar terkunci pada wajah tampan milik lelaki di depannya itu. Hingga manik mata lelaki itu bertemu dengan manik mata milik Aruna yang berlangsung cukup lama.

Cowok itu lebih dulu memutuskan kontak mata itu, dan sangat segera menjauhkan tubuhnya dari gadis tadi dengan wajah yang masih tanpa ekspresi. Cowok itu juga memakai seatbelt di sampingnya dan langsung mengendarai mobil tanpa berucap apapun.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang